JW : You should stop kicking me on that spot.
Pil Hoon menjatuhkan bungkusan tahu dan dompet yang berisi foto mereka. Pil Hoon marah, sakit hati dan kecewa. Karena untuk kesekian kalinya ia dibohongi dan dibodohi lagi.
Alarm di tangan Seo Won berbunyi. Pil Hoon menyindirnya, Kim Seo Won..timingmu benar-benar pas sekali. Apa ini alasan kita tidak bisa bersama?
Seo Won tidak bisa menjelaskan, ia jalan dan minta Pil Hoon meloloskannya kali ini saja (what?)
Pil Hoon masih ingin penjelasan, apa ini alasan kenapa Seo Won mendekatinya. Seo Won minta tolong, kali ini saja, tolong minggir.
Pil Hoon tidak percaya, Seo Won kau benar2 menakutkan.
Seo Won berusaha pergi. Pil Hoon tidak membiarkannya dan menahan Seo Won ke dinding. Bicara. Apa itu alasannya?
Pil Hoon menggoncangkan bahu Seo Won, katakan padaku apa alasannya! Kalau mau pergi, kau harus membunuhku dulu. Baru kau bisa pergi.
Seo Won : Meskipun aku harus mati, aku tidak akan membunuhmu.
Pil Hoon : Aku tidak akan tertipu lagi.
Seo Won berusaha melepaskan diri. Pil Hoon menahannya. Tas Seo Won jatuh, dokumen dan kamera Seo Won terserak. Keduanya berebut mengambil dokumen. Pil Hoon menyita kamera Seo Won, dan melihat dokumen.
Pil Hoon tanya apa Seo Won dari pihak yang ingin membunuh ayahnya. Itulah mengapa kau mendekatiku agar kau bisa mendapatkan dokumen ini? Seo Won menyangkalnya, aku tidak akan membunuh ayahmu, aku berharap kau berbaikan dengan ayahmu.
Pil Hoon tidak mau mendengar alasan lagi, tidak perlu menjelaskan, katakan saja kebohongan lain di kantor polisi. Mereka mungkin akan tertipu olehmu.
Seo Won meminta dokumen itu. Pil Hoon tidak bersedia memberikannya, sampai kau bunuh aku, tidak ada yang bisa kau lakukan.
Seo Won berusaha merebut dokumen itu, keduanya berkelahi. Pil Hoon hampir memukul leher Seo Won, tapi ia tidak tega dan menghentikan tangannya. Kalau Pil Hoon tidak menahan tangannya, Seo Won sudah pingsan.
Pil Hoon : Kau tidak bisa mengalahkanku.
Seo Won : Aku tahu, tapi aku tidak bisa kalah hari ini.
Pil Hoon melihat ke bawah, baru kelihatan kalau Seo Won menodongkan pistol ke dada Pil Hoon. Pil Hoon tidak percaya, ia sakit hati, Pil Hoon menantang, tembak saja. Tembak! Kalau kau tidak menembak, pistolmu akan direbut.
Seo Won justru mengarahkan pistol ke dadanya sendiri. Meskipun kepalaku berbohong, tapi ini benar (perasaan Seo Won pada Pil Hoon), jika kau mau aku akan membunuh hati ini. Seo Won melepas pengaman pistol, katakan padaku apa kau menginginkan itu? Jangan mengikutiku kalau tidak aku akan bunuh diri.
Seo Won lari pergi.
Seo Won segera memasukkan pistol kembali ke dalam tas lalu meninggalkan rumah Pil Hoon. Seo Won jongkok di sudut jalan dan menangis.
Pil Hoon duduk di dekat brankas ayahnya. Ia tampak terpuruk. Pil Hoon telp Won Suk, pemimpin tim, ada yang harus kulaporkan. Won Suk minta Pil Hoon bicara, tapi Pil Hoon tidak sanggup.
Pil Hoon hanya menangis terisak. Won Suk memanggilnya, hei Han Gil Ro..ada apa? Apa terjadi sesuatu?
Seo Won kembali ke kantor. Semua rekannya sudah menanti dengan cemas. Seo Won mengaku, ia gagal menjalankan misi. Semua tidak percaya dan lemas.
Won Suk : Bagaimana?
Seo Won : Saya tertangkap basah saat membongkar brankas.
Won Suk : Bagaimana dengan dokumennya?
Seo Won : Gil Ro mengambilnya.
Young Sun tidak percaya, Gil Ro membiarkanmu pergi begitu saja?
Won Suk memegang belakang lehernya, tensi..tensi. Won Suk minta semuanya pergi untuk membereskan pekerjaannya. Won Suk juga pergi.
Sun Mi marah, seharusnya kau berhasil. Do Ha pergi karena kau, seharusnya kau bisa menyelesaikan misi dengan mudah. Young Sun mengusir Sun Mi, apa kau tidak sibuk? Sun Mi kesal, aku memang sibuk. Sun Mi pergi.
Young Sun tanya apa ada yang masih harus diselesaikan Seo Won, seperti komputer di kantor. Seo Won menggeleng, semuanya sudah bersih.
Young Sun : Apa masih ada kesempatan dekat dengan Gil Ro lagi?
Seo Won : Aku menodongkan pistol padanya.
Young Sun menghela nafas : Apa kau menangis?
Seo Won berbohong, tidak. Young Sun mengangguk, meskipun kau gagal dalam misimu, kau tidak boleh menangis. Pergilah mandi dan tulis laporanmu.
Seo Won tanya apa dia harus pindah rumah. Young Sun tanya apa Seo Won ingin pindah. Seo Won ingat kata2 Pil Hoon, untuk tidak membukakan pintu baginya meskipun ia datang saat mabuk, Pil Hoon memintanya mengganti nomor ponsel dll.
Seo Won tidak mau pindah. Young Sun mengerti, lagipula itu rumahmu, baiklah aku akan mengirim tim untuk mengatasinya. Seo Won melihat rekan2nya dan tampak bersalah.
Young Sun mencari Won Suk. Won Suk kelihatan pusing sekali, ia tanya apa masih ada kesempatan Seo Won bisa kembali ke rumah Gil Ro.
Young Sun berkata Seo Won menodongkan pistol pada Gil Ro.
Won Suk ; Aku sudah bilang padanya jangan menggunakan senjata, jika masalah tidak beres di rumah, paling tidak masih bisa baik di kantor.
Young Sun minta Won Suk telp Gil Ro. Won Suk tidak bisa karena ia seharusnya tidak tahu masalah Seo Won berusaha mendekati Gil Ro. Young Sun kesal, Gil Ro masih mengira dirinya adalah agen rahasia.
Demi keamanan negara minta Gil Ro menyerahkan dokumen itu.
Won Suk : Kalau Gil Ro tahu yang sebenarnya, ia tidak akan bisa memata-matai ayahnya.
Young Sun teriak, kalau begitu katakan padanya yang sebenarnya! Kau bukan seorang agen, jika kau tidak mau menghalangi pekerjaan agen lain, berikan dokumen itu padaku. Kita bisa meminta orang lain mengawasi Han Joo Man.
Won Suk ngomel, aku dibentak istriku di rumah dan diluar kau juga membentakku. Hidup itu memang berat.
Young Sun : Kita sudah melewati semua ini jadi paling tidak kita harus mendapatkan dokumen itu.
Orang tua Pil Hoon pulang. Ibu mencari putranya tapi Pil Hoon tidak di rumah. Ayah bergegas membuka brankasnya, oh no!
Ayah Pil Hoon mengeluarkan kotak jam tangan dari Pil Hoon, ia membuka dan mengamati jamnya. Ayah tersenyum, dasar anak nakal. Oh kenapa tidak langsung memuji Pil Hoon coba, ayah Pil Hoon sangat takut Pil Hoon dalam bahaya kalau dekat dengannya.
Pil Hoon minum2 sendiri di bar. Ia mengamati dokumen itu dan membaca isinya. Pil Hoon ingat saat Seo Won mengancam akan bunuh diri, jika kau mau aku akan membunuh hati ini.
Pil Hoon pergi ke apartemen Seo Won. Ia duduk dan melihat foto mereka. Pil Hoon ingat berbaring di pangkuan Seo Won. Pil Hoon berbaring sambil melihat foto.
Seo Won melihat Pil Hoon. Seo Won bersembunyi dan hanya melihat dari jauh.
Pil Hoon menjatuhkan foto itu lalu pergi. Seo Won sembunyi. Seo Won baru keluar setelah yakin Pil Hoon tidak akan kembali. Seo Won mengambil foto mereka dan duduk di bangku. Ia menyentuh bangku yang diduduki Pil Hoon.
Paginya, Pil Hoon menunjukkan dokumen itu pada Mi Rae. Pil Hoon berkata isinya adalah daftar perusahaan teknologi yang dibeli oleh perusahaan ayahnya. Mi Rae tanya darimana Pil Hoon mendapatkan dokumen ini.
Pil Hoon mendapatkan dari brankas ayahnya. Pil Hoon tanya siapa yang menginginkan daftar ini.
Mi Rae : Mungkin polisi atau perusahaan pesaing mereka karena ini bukan tindakan ilegal menjual hasil satu perusahaan yang sudah dibeli.
Pil Hoon berkata kerjasama bisnis ini mulai pertama kali 5 tahun lalu. Investasinya berasal dari perusahaan yang sudah tidak ada lagi, yaitu Taeguk dari Thailand (perusahaan ayah JJ, Jae, dan Mi Rae), apa kau tahu dimana itu?
Mi Rae tampak waspada dan berkata ia baru masuk ke perusahaan ini setahun lalu, bagaimana ia bisa tahu soal kerjasama bisnis 5 tahun lalu.
Pil Hoon yakin Mi Rae tahu, karena Mi Rae mendapatkan insentif dari saham perusahaan itu dan ada catatan di rekening Mi Rae, kalau uang itu berasal dari Taeguk. Entah kau mengenal ayahku dari waktu itu atau kau kenal orang yang terhubung dengan ayahku.
Mi Rae mulai tegang, apa maumu?
Pil Hoon ingin Mi Rae membantunya, siapa yang menginginkan ini atau ini adalah mata-mata perusahaan.
Mi Rae minta Pil Hoon tanya langsung pada ayahnya, atau diam saja. Kau kelihatan kurang sehat, pulang dan istirahat saja di rumah. Mi Rae pergi.
Pil Hoon jalan ke arah meja Seo Won. Ia tanpa segan berusaha membongkar laci Seo Won di depan staf lain. Sampai kepala bagian usul akan memanggil bagian perlengkapan saja. Tapi Pil Hoon berhasil membuka kuncinya. Tidak ada bukti apapun di dalam laci Seo Won. Pil Hoon kesal, kau ingin pamer karena sudah terlatih kan.
Pil Hoon menendang meja Seo Won.
Young Sun kesal karena tidak juga menemukan nomor telp Jae. Young Sun menyuruh agennya untuk terus mencarinya, kau harus tahu dimana dia, meskipun ia sedang di toilet dan sakit perut. Kau harus tahu. Bahkan apa dia konstipasi atau kena diare, kau harus tahu.
Sun Mi lapor, minggu depan Park Dong Gyul akan liburan, tapi ia sudah membuat Park tidak bisa meninggalkan negara ini. Young Sun dan Won Suk memujinya. Mereka tanya laporan Seo Won.
Seo Won tidak punya apapun untuk dilaporkan. Mereka minta Seo Won membantu Sun Mi saja. Tapi Sun Mi menolak. Ia mengulurkan tangan, bagaimana kalau ini terjadi lagi? dia tidak akan bisa melindungiku.
Young Sun berkata akan melengkapi mereka dengan senjata. Sun Mi tetap menolak, senjata orang itu jauh lebih besar!
Young Sun berkata Seo Won membantunya saja. Seo Won tanya apa yang dilakukan Young Sun. Won Suk menjawab, teriak kesana-sini. Won Suk minta semua makan saja.
Seo Won bicara berdua dengan Sun Mi, kenapa kau merasa aku tidak bisa melindungimu. Sun Mi mengaku ia yang tidak bisa melindungi Seo Won, karena ia mungkin akan ragu kalau Seo Won dalam bahaya.
Seo Won tanya apa ini karena Do Ha pergi karena dirinya. Sun Mi menyangkal, itu kekanakan. Sekali ia menghianatiku aku tidak akan memikirkannya lagi. Aku sudah menghapus nomor ponselnya juga.
Sun Mi tanya apa hubungan Seo Won dan Do Ha. Seo Won berkata mereka hanya rekan kerja. Sun Mi mendengus, kau benar2 berbakat, merayu Gil Ro dan membuat Do Ha goyah.
Seo Won : Bukan seperti itu.
Sun Mi tidak punya waktu untuk ini dan pergi.
Pil Hoon telp Seo Won. Seo Won mengangkatnya dan tanya apa Pil Hoon sudah makan. Ha! Pil Hoon marah, dengarkan baik-baik, mulai sekarang aku akan melacakmu, darimana kau berasal dan aku akan mengungkap untuk siapa kau bekerja.
Seo Won melarang Pil Hoon melakukan itu. Pil Hoon mengancam Seo Won, kau salah kalau cari perkara denganku.
Seo Won masih ingin menjelaskan kalau waktunya sudah tepat, tapi Pil Hoon tidak mau tahu. Aku bukan pekerja kantoran biasa. Pil Hoon jalan ke arah markas NIs.
Sun Mi melihat Pil Hoon dari kamera CCTV, kenapa ia datang lagi? Young Sun melihat layar dan panik, ayo cepat panggil senior kalian. Sun Mi memanggil Agen Yeom (pria kacamata) untuk segera menemui Gil Ro. Won Suk pusing saat tahu Gil Ro datang lagi.
Semua agen beres2.
Agen Yeom keluar dan memperingatkan Seo Won. Reaksi Seo Won kurang cepat, sehingga rekan lain terpaksa menutup pintu rahasia.
Pil Hoon langsung membuka pintu dan jalan masuk. Seo Won terpaksa sembunyi diantara kardus2.
Yeom tersenyum, ah anda datang lagi. Anda benar2 pelanggan setia.
Won Suk melihat layar dan panik, apa yang dilakukan Seo Won disana?
Yeom berkata Kim Jeong Won berhenti kerja sejak kemarin. Pil Hoon tanya apa Seo Won menghasilkan banyak uang dari tempat ini. Yeom menunjuk bagan penjualan, mana mungkin dengan penjualan seperti itu?
Won Suk menebak, dia pasti akan meminta daftar klien Seo Won.
Benar saja, Pil Hoon tanya apa alasan Seo Won kerja disini kalau bukan uang, ia pasti bertemu seseorang disini sambil pura2 menjual produk, apa aku bisa melihat daftar klien-nya?
Yeom menolaknya, anda bukan polisi jadi saya tidak bisa membantu anda. Yeom berusaha melindungi tempat sembunyi Seo Won.
Pil Hoon berkata ia adalah agen NIS. Yeom dan agen lain terkejut. Bahkan Seo Won juga kelihatan bingung. Won Suk dan Young Sun tampak tegang.
Pil Hoon : Aku bisa telp untuk konfirmasi.
Pil Hoon telp Won Suk. Ha! Ponsel Won Suk bunyi. Semua agen melirik Won SUk. Won Suk melihat ponselnya, ada nama Han Gil Ro. Won suk mengangkatnya dan pura2 itu dari istrinya. Sayang? sudah kubilang jangan telp aku dulu.
Pil Hoon bingung. Tapi itu cukup bagi Agen Yeom untuk segera mengusir Pil Hoon dan mengunci pintu.
Sun Mi protes, bagaimana Seo Won bisa gagal kalau lawannya seperti Gil Ro.
Ayah Seo Won gajian dan membelikan istrinya kaus dalam. Ibu Seo Won merasa ayah selalu membeli barang2 tidak berguna. Ayah kesal dan akan memberikan kaus itu untuk anjingnya saja.
Pil Hoon menemui Won Suk dan minta ID resmi sebagai agen NIS. Nah lo. Pil Hoon ingin melakukan penyelidikan dan bertemu polisi dan ingin mendapatkan info kontak dari kementrian perdagangan dll. Wow..Pil hoon benar2 berbakat sebenarnya.
Won Suk menolaknya. Pil Hoon berkata ia melakukan sesuai yang diajarkan Won Suk kepadanya.
Won Suk : Tapi kau berhenti belajar.
Pil Hoon : Jadi kenapa? Apa saya bukan seorang agen? Itulah mengapa anda tidak memberikan tugas lagi?
Won Suk : Kau adalah seorang agen karena aku mengatakannya, apa kau tidak percaya padaku?
Pil Hoon tidak percaya, ia sulit mempercayai orang sekarang. Tolong pertimbangkan permintaan saya. Pil Hoon berdiri dan akan pergi. Won Suk tanya Pil Hoon mau kemana. Pil Hoon berkata akan menangkap penjahat.
Pil Hoon menggedor apartemen Seo Won lagi malam itu dan menemukan "penghuni baru". Mereka berkata penghuni lama sudah pindah kemarin. Pil Hoon terpaksa pergi.
Seo Won mengerti dan berterima kasih.
Seo Won semakin tertekan karena mengingat semua kenangan dengan Pil Hoon di seluruh bagian rumahnya. Seo Won menangis.
Mi Rae masuk ke taksi yang dikemudikan Jae. Mereka sadar diikuti dua orang agen NIS. Jae berhasil melepaskan diri dari seorang agen, tapi masih ada satu lagi. Jae tidak terlalu peduli karena menganggap agen NIS itu payah.
Mi Rae berkata bahwa Pil Hoon sudah mendapatkan file termasuk dokumen 5 tahun lalu, semuanya. Jae ingin tahu apa Han Joo Man yang memberikan dokumen itu pada Pil Hoon. Mi Rae tidak tahu soal itu, ia hanya takut kalau semuanya ketahuan sebelum mereka bisa balas dendam.
Jae : Apa Han Pil Hoon mempunyai dokumen itu.
Mi Rae membenarkan.
Jae akan menangkap Pil Hoon. Kalau Pil Hoon menyerahkan dokumen itu, maka ia akan membiarkan Pil Hoon hidup sampai misi mereka selesai atau aku bisa membunuhnya dan membuat mulutnya tertutup.
Mi Rae setuju. Minggu depan semuanya akan selesai. Jae yakin akan berhasil, jangan khawatir.
Mi Rae minta diturunkan dimana saja.
Seo Won telp Pil Hoon dan memberinya petunjuk untuk bertemu. Seo won mengarahkan Pil Hoon ke toko sementara ia mengamati Pil Hoon.
Pil Hoon : Kenapa kau bicara dengan yakin sekali, apa kau membawa senjata? Apa kau menyerahkan diri?
Seo Won : Aku tidak melakukan kesalahan sampai harus menyerahkan diri.
Keduanya ada di lapangan parkir tapi Pil Hoon tidak melihat Seo Won. Seo Won berkata ia bisa melihat Pil Hoon. Seo Won jalan ke mobilnya sendiri.
Seo Won ingin tahu apa yang akan dilakukan Pil Hoon kalau bisa menangkapnya. Pil Hoon masih merasa Seo Won adalah mata-mata perusahaan, ia berkata akan mengungkap pada siapa Seo Won bekerja dan berapa uang yang didapat Seo Won dari situ. Kau dan mereka yang membuatmu seperti itu tidak akan selamat.
Seo Won : Aku bukan mata-mata perusahaan.
Pil Hoon tidak percaya.
Seo Won : Maafkan aku, selain merasa bersalah padamu, aku tidak melakukan kesalahan.
Pil Hoon terus jalan mencari Seo Won : Kau dimana? Katanya mau bertemu jadi tunjukkan wajahmu.
Seo won berterima kasih untuk fotonya. Aku ingin melihat wajahmu dan mengatakan itu. Aku akan menjaga foto itu selamanya, kau juga jangan membuangnya. Nanti, nanti kalau semua kesalahpahaman ini sudah bisa dijelaskan, ayo kita melakukan perjalanan bersama.
Pil Hoon teriak : Dimana kau?
Seo Won : Makanlah dengan benar karena kau tidak kelihatan sehat.
Pil Hoon sadar Seo Won memang tidak ingin menemuinya, ia lari ke arah mobilnya dan menemukan satu set foto di atas mobilnya.
Pil Hoon melihat ada mobil yang berusaha keluar dari lokasi parkir dan dari kekacauannya menyetir, ia tahu bahwa itu Seo Won. Pil Hoon menghadangnya. Seo Won tidak punya pilihan selain menyetir mundur haha
Pil Hoon mengejarnya. Seo Won panik dan susah payah keluar dari lapangan parkir itu. Seo Won teriak2 sendiri, apa yang kulakukan?
Seo Won teriak ke Pil Hoon, aku minta maaf..!
Pil Hoon lari dan teriak : Kim Seo Won..!! (wkkk jadi ingat Gaksitaallll!!!)
Pil Hoon kembali ke mobilnya dan membuang foto yang ditinggalkan Seo Won.
Do Ha menyerahkan laporan pada Direktur Oh, isinya ia gagal menangkap orang yang dicurigai. Karena Direktur Oh memerintahnya menulis seperti itu.
Direktur Oh puas dan minta Do Ha kembali ke tim lamanya. Do Ha berkata ia benar2 tidak suka kembali ke sana.
Oh berkata orang seperti mereka tidak hidup karena suka atau tidak, melainkan takdir kita karena kita tidak punya pilihan. Kau harus memutuskan, keluar dari NIS atau kembali ke tim lama.
Young Sun menemui Seo Won dan tanya apa Seo Won sudah bertemu Gil Ro. Seo Won berkata ia melihat wajah Gil Ro.
Young Sun : Kau baik-baik saja kan? Paling tidak kau melihatnya sekali, kau hebat karena tidak menangis.
Seo Won : Kenapa aku harus menangis?
Young Sun : Kalau kau menangis, berarti kau kalah. Ayo kita minum.
Seo Won dan Young Sun pergi minum. Seo Won cerita, ia sampai harus menyetir mobil secara mundur untuk melarikan diri dari Gil Ro. Young Sun membenarkan, pria selalu berpikir para wanita tidak bisa melakukan sesuatu, kau harus menunjukkan kalau kau bisa melakukannya.
Young Sun berkata Gil Ro adalah pria brengsek, seharusnya ia memberimu kesempatan untuk menjelaskan.
Seo Won menemukan dokumen perjodohan di tasnya. Young Sun yang memasukkannya, ia berkata mengisi dokumen itu karena bosan. Seo Won berkata ini adalah perusahaan milik temanku. Lee Jin Ju.
Seo Won memanggil Jin Ju bergabung bersama mereka.
Jin Ju membaca biodata Young Sun. Seo Won minta Jin Ju mengurus Young Sun dengan baik karena Young Sun adalah eonni favoritnya.
Jin Ju berkata mereka akan mempertemukan orang sesuai dengan levelnya, A, B atau C. Jin Ju berkata ia mengira Young Sun kerja di NIS. Seo Won berkata Young Sun kerja di agen perjalanan.
Seo Won berkata, kalau melihat dari pendapatan dan latar belakang, Young Sun pasti ada di level A++. Tapi Jin Ju berkata Young Sun ada di level C. Ini karena usia Young Sun yang menutupi semua poin Young Sun yang lain.
Seo Won marah. Jin Ju membela diri, ini adalah realitas di Korea, mereka lebih menginginkan wanita muda yang cantik. Seo Won mengusir Jin Ju. Jin Ju kesal, coba lihat temperamenmu, baik aku pergi.
Seo Won tiba-tiba menangis, ia kesal dan putus asa karena dirinya sendiri. Seo Won menangis, kau sudah mengorbankan diri demi negara, tapi pada akhirnya kau ditolak, apa yang harus kulakukan?
Young Sun mengerti, dan berkata kalau dirinya baik2 saja. Kau bilang kau akan bertanggung jawab, baik untuk hatimu dan hatinya. Pergi dan temui dia.
Seo Won menangis, bagaimana ia bisa menemui Gil Ro setelah semua yang ia lakukan pada Gil Ro.
Young Sun : Jangan terus menyimpan penyesalan, sebagai wanita dan sebagai seorang agen rahasia, tapi terlebih sebagai seorang manusia.
Pil Hoon membaca data Seo Won dan ingat ajakan Seo Won untuk pergi satu hari nanti kalau semua kesalahpahaman sudah berakhir. Pil Hoon membuang file Seo Won.
Pil Hoon jalan ke mobilnya. Lalu menyalakan mesin. Tiba-tiba ada asap memenuhi mobil Pil Hoon. Pil Hoon jatuh pingsan.
Pelakunya adalah Jae. Jae menculik Pil Hoon.
Seo Won jalan ke arah kantor IT&TI. Ia melihat sebuah taksi lewat dan melihat Pil Hoon duduk pingsan di dalam taksi. Seo Won curiga. Ia tahu ada yang tidak beres.
Seo Won segera memanggil taksi untuk mengikuti taksi Pil Hoon.
Sun Mi makan bersama Do Ha, ia minta Do Ha mengganti nomor ponselnya. Do Ha tidak mau. Sun Mi berkata ia sudah menghapus nomor ponsel Do Ha tapi kesal karena sudah terlanjur mengingatnya. (Do Ha harusnya jawab : emang masalah buat gua? wkk..)
Do Ha : Kau memanggilku hanya untuk mengatakan ini?
Sun Mi : Seo Won eonni gagal dalam misinya. Jangan berpikir untuk kembali.
Sun Mi berkata kalau Do Ha kembali lagi, ia akan menganggap Do Ha kembali demi Seo Won.
Pil Hoon ada di satu tempat sepi. Jae duduk menunggunya sadar. Pil Hoon sebenarnya sudah mulai sadar tapi pura2 masih pingsan dan berusaha membebaskan diri dengan sesuatu di tangannya.
Jae tahu Pil Hoon sudah sadar. Ia mendekati Pil Hoon, bangunlah. Aku tahu kau sudah sadar. Gas itu hanya memiliki efek 40 menit.
Pil Hoon : Lama tidak bertemu, kau pasti takut sekali kan menggunakan cara murahan ini.
Jae minta dokumen yang ada di tangan Pil Hoon. Pil Hoon mengira Jae adalah orang yang menyuruh Seo Won mencuri dokumen.
Pil Hoon : Apa kau membuatnya melakukannya? mencuri dokumen itu?
Jae : Aku akan membuatnya lebih mudah, jika kau memberikan dokumen itu padaku, aku akan membiarkanmu hidup. Jika kau tidak memberikannya padaku, aku akan membunuhmu. Apa kau mengerti?
Pil Hoon : Bagaimana aku bisa menjawabnya kalau kau tanya seperti itu?
Jae mendekat dan memukul Pil Hoon. Dimana file-nya? Pil Hoon kesal, berapa usiamu? kenapa bicara tidak sopan?
Jae memukuli Pil Hoon lagi. Sepertinya Pil Hoon sengaja mengulur waktu untuk memotong ikatan talinya.
Seo Won melacak ponsel Pil Hoon dan sampai di bangunan kosong ini.
Jae menodongkan pistol ke arah Pil Hoon. Pil Hoon masih mengira Seo Won kerja untuk Jae, apa kau membuatnya melakukan itu? mencuri dokumen?
Jae : Aku akan tanya untuk terakhir kalinya, dimana dokumennya?
Pil Hoon : Jawab aku, apa kau membuatnya melakukan itu?
Seo Won jalan memasuki gedung itu.
Jae masih menodongkan pistolnya, dokumen itu tidak sepenting nyawamu.
Pil Hoon : Jawab aku dulu, apa kau memerintahnya atau tidak?!
Jae : Mati saja kau.
Jae akan menembak tapi untungnya Pil Hoon sudah berhasil melepaskan diri. Pil Hoon menerjang Jae dan keduanya berkelahi.
Terdengar tembakan. Seo Won segera berlindung dan lapor, ia mendengar tembakan saat mengikuti Han Gil Ro. Tidak tahu jumlah orangnya. Seo Won minta bantuan. Seo Won langsung mengeluarkan pistol dan jalan maju.
Young Sun lari ke kantor Won Suk, senior! Seo Won lapor ada tembakan di tempat ia mengikuti Han Gil Ro. Won Suk terkejut dan tanya siapa yang ada di lokasi terdekat dengan tempat Seo Won.
Young Sun : Sun Mi akan segera ganti shift di sekitar situ.
Won Suk minta Young Sun telp Sun Mi dan minta agen untuk menolongnya.
Sun Mi harus segera pergi membantu Seo Won. Sun Mi berkata ke Do Ha ada penembakan di lokasi Seo Won mencari Gil Ro.
Do Ha menghadang Sun Mi, aku ikut. Sun Mi cemberut, dasar brengsek. Ikut aku!
Pil Hoon masih berkelahi dengan Jae. Ia berusaha merebut pistol Jae. Pil Hoon berhasil membanting Jae sehingga Pistolnya jatuh.
Pil Hoon bergerak cepat dan mengambil pistol Jae.
Jae melarikan diri. Pil Hoon berusaha menembaknya. Pil Hoon terluka kakinya.
Seo Won jalan perlahan menaiki tangga dalam gedung itu.
Jae melompat dari atap gedung. Pil Hoon mencari Jae. Ia ada di atas atap.
Seo Won datang dan mengarahkan pistol pada Pil Hoon. Pil Hoon berbalik dan melakukan hal yang sama, keduanya saling menodongkan senjata. Keduanya terkejut.
Seo Won tanya apa yang terjadi?
Pil Hoon menodongkan pistol ke arah Seo Won dan mendekat, jadi...kau adalah kaki tangannya?
Keduanya benar-benar dalam keadaan salah paham akut.
Seo Won bingung, apa maksudmu? siapa yang sudah melukaimu?
Pil Hoon mendengus, jangan berakting. Seo Won minta Pil Hoon tenang.
Pil Hoon : Buang senjatamu.
Seo Won : Kenapa kau seperti ini?
Pil Hoon : Aku benar2 akan menembakmu.
Seo Won : Apa kau tidak bisa mempercayaiku?
Pil Hoon : Tidak, aku tidak bisa mempercayaimu.
Seo Won : Aku mempercayaimu, semuanya tentang dirimu.
Seo Won menurunkan senjatanya, katakan padaku apa yang terjadi. Pil Hoon mengira Seo Won sengaja mengulur waktu untuk membiarkan Jae lari. Apa dia cukup berharga sampai kau bersedia mempertaruhkan dirimu?
Seo Won : Kenapa kau seperti ini?
Pil Hoon menyuruh Seo Won tiarap dan meletakkan tangan di punggungnya. Seo Won berkata ia harus tahu masalahnya agar bisa menolong Pil Hoon.
Pil Hoon : Jangan menganggap ringan diriku, aku tidak akan menerima bantuan dari penjahat. Aku ini seorang agen NIS.
Seo Won tidak percaya, siapa?
Pil Hoon : Aku ini agen NIS
Seo Won langsung menendang Pil Hoon di selangkangannya (capek deh..). Pil Hoon langsung terjatuh. Seo Won menendangnya lagi dan menyuruh Pil Hoon diam. Diam saja dan bersembunyi. Jangan pergi ke tempat yang berbahaya.
Apa kau mau mendapat kesulitan berpura-pura sebagai agen? Bagaimana kau bisa pergi ke sana-sini dan berkata kalau kau adalah agen? Aku seharusnya menembakmu saja.
Seo Won lompat dari atap dan berguling. Seo Won lapor, Han Gil Ro tidak terluka, penyerangnya terluka tembak. Tetap mengejar penjahat.
Pil Hoon jalan ke tepi gedung dan mengarahkan pistol pada Seo Won.
Sementara Seo Won masih terus mencari Jae.
Level 7 [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]
Notes :
Untuk pertama kalinya aku merasa lebih baik Pil Hoon putus saja dengan Seo Won. Soalnya hubungan mereka ini benar2 melelahkan.
Kalau ingin drama action-thriller-spy beneran memang IRIS 2 bagus. Level 7 ini memang tidak serius dalam menggarap cerita spy-nya menurutku. Kita lihat saja nanti ep berikutnya.
kayaknya script writer nya dah kehabisan bahan buat lelucon, sampai-sampai logika dikesampingkan biar lucu. masa agen gak bisa nyetir? emang gak dilatih? nembak, main kartu, dansa sampai terjun payung dilatih, eh.... malah nyetir payah bahkan ngumpet pun payah. gimanapun aku tetap bisa menikmati drama ini sebagai pengisi waktu dikala senggang, mumpung Joo Won cute banget disini. di Gaksital doi galak banget. berharap nantinya Gil Ro beneran jadi agen yang cool seperti 007.
ReplyDeleteiya semakin membosankan drama level 7 berhubung ada joo woon oppa ya aq terusin aja ni drma.. sebenarnya lebih suka jo won main jdi le kan to.. lha ini dia terlalu lemah,..trus agen2nya kyaknya kurang gimana gitu.. kyak amatiran smuanya...
ReplyDeleteseru ceritanya, semangat tirza u/lanjut terus...!
ReplyDeletetengkyu mbak tirza..
ReplyDeletedrama ini alurnya bergerak lama sekali...sdh sampai ep11 tp NIS blm punya petunjuk detil yang bs dijadikan acuan tuk bergerak... bahkan kecerobohan2 kerap dilakukan oleh para agen NIS yg katanya sdh terlatih...
sedangkan Mi Rae & Jae melangkah dengan berbagai strategi tuk mendapatkn apa yg mereka mau ...
tapi bagaimanapun aku tetap masih terus menyukai drama ini...
ini drama action-thriller-spy 1/2 1/2, hehehe...
ReplyDelete@farra, iya sampai capek deh nungguin Pil Hoon jadi agen beneran. Kalau mau seru memang IRIS 2.
DeleteSetuju..belum nemuin sisi menarik dr drama ini..kesannya ditarik ulur gitu.. ngebosanin!
ReplyDeleteweeey mba tirza , semangat terus yaa nulisnya. terlepas dari drama ini, aku senang baca sinopsisnya.tapi maaf, sepertinya aku harus setuju dengan yang lain kalau drama ini sangat membosankan. menurutku NISnya ini yang bikin dramanya jadi payah. NISnya KONYOL abis ..hadeeeh.
ReplyDeletetapi bagaimanapun JooWon yang maen, jadi aku akan tetap lanjutin nonton. karena udah terlanjur. hehehe
sepertinya nuansa menariknya itu hanya terletak di JooWon deh hahahaaa. Semangat terus mbaa tirza, sukses untuk dirimu ..:)