Writer : Kim Joo Hwan
Rilis : 9 Agustus 2017
Starring
Park Seo Joon as Park Ki joon
Kang Ha Neul as Kang Hee yeol
Park Ha Sun as Lee Joo hee
Sung Dong Il as Professor Yang Sung-il
Upacara Penerimaan Akademi Kepolisian Korea Angkatan 2015
Di aula Akpol, para calon polisi masih saling berpamitan dengan orang tua masing-masing. Situasinya hangat tapi berisik. Chief Kedisiplinan Lee Joo Hee naik ke panggung dan meminta perhatian mereka semua.
Suaranya tegas dan tanpa basa basi, Perhatian! Sekarang semua calon akan pindah ke Union Hall untuk pencukuran rambut. Segera ucapkan selamat tinggal pada keluarga dan teman-teman kalian.
Para calon polisi segera beramitan. Tokoh utama kita, Park Ki Joon datang diantar ibunya. Ibu kelihatan cemas, kau harus mendengar seniormu, jangan melewatkan makan, jangan sampai kedinginan. Kau harus kuat, sayang. Pulanglah jika terlalu berat, ya? (wkkk khas mami-mami)
Ki Joon menghela nafas dan memeluk ibunya erat-erat. Ia akan baik-baik saja dan minta ibunya tidak mencemaskannya. Ibu harus tetap sehat dan jaga kesehatan.
Tidak jauh dari mereka ada Ayah Kang dan Kang Hee Yeol. Ayah sepertinya ingin dipeluk seperti Ibu Ki Joon. Tapi Hee yeol dingin dan asyik kirim sms ke ibunya. Ayah Kang hanya memuji Hee yeol, ayah bangga padamu.
Hee yeol mengangguk, ia hanya minta ayah mengancingkan jaketnya karena hari ini dingin. Well, mereka kaku sekali mengekspresikan rasa sayang haha.
Chief Lee memberi aba-aba untuk berbaris rapi dan memberi hormat pada para orang tua. Semua bertepuk tangan, bangga pada anak-anak mereka. Keren.
Waktunya cukur rambut. Ki Joon memohon agar rambutnya tidak dipotong terlalu pendek, butuh waktu setahun untuk menumbuhkan rambutku. Tapi permintaan konyol itu mana mungkin dihiraukan oleh petugas.
Hee yeol mengamati Ki Joon. Ki Joon mencoba ramah, ia tersenyum pada Hee yeol tapi Hee yeol hanya mendengus dan komen, bodoh.
Ki Joon : Apa? bodoh?
Giliran Hee yeol dicukur rambutnya. Ia duduk dan melepas kacamatanya. Tapi saat petugas hampir mendekatkan alat cukur rambut, Hee yeol berseru : tunggu sebentar! Apa alat cukurnya sudah disterilkan?
Petugas : Tidak.
Hee yeol tampak cemas, kalau tidak disterilkan bisa menimbulkan infeksi kulit. Petugas menahan senyum dan langsung mencukur rambut Hee yeol tanpa menghiraukan kecemasannya. Infeksi bakteri kulit kepala... wkk
Para calon bertemu pembimbing mereka, Prof Yang. Mereka akan mengikuti program latihan militer selama 2 minggu. Prof. Yang minta semuanya waspada dan jangan sampai ada yang gagal.
Mereka masuk ke asrama masing-masing dan salah satu teman sekamar Ki Joon adalah anak anggota polisi. Namanya Jae Ho dan sudah tahu banyak hal tentang Akademi Polisi, ia ingin menjadi Polisi seperti ayahnya. Jae ho tanya apa tujuan Ki Joon jadi Polisi.
Ki Joon bengong, aku? Ia belum bisa menjawabnya.
Jae Ho : Kau tidak tahu? Apa kau cuma ingin main-main?
Terdengar sirene keras. Chief Lee mengumumkan untuk segera mengenakan seragam yang mereka terima tadi dan berkumpul untuk latihan. Yang terlambat akan kena hukuman.
Mereka langsung bergegas mengenakan seragam lalu berlarian keluar asrama.
Chief Lee melatih mereka dengan keras, bahkan memerintah mereka mengulang push up gara-gara tidak serempak. Ulangi lagi dari 1-100! padahal sudah sampai 80-an.
Pagi-pagi buta, saat roh mereka masih setengah melayang, para calon polisi dibangunkan dan harus latihan lari.
Setelah itu mereka antri sarapan. Ki Joon mengambil nasi dalam jumlah banyak dan protes karena hanya mendapat dua potong sosis. Petugas minta Ki Joon mengurangi nasi yang ia ambil.
Ki Joon duduk sambil menggerutu. Ia duduk di depan Hee yeol yang sudah selesai makan. Ki Joon heran, kenapa kau tidak makan sosisnya?
Hee yeol : Tidak. Sosis mengandung sodium glutamat dan sodium nitrat, yang bersifat karsinogen.
Ki Joon bengong, dia pikir karsinogen itu sejenis vitamin kali ya. Ia heran, lalu kenapa tidak kau makan?
Hee yeol juga bingung, kenapa kau sengaja memakan makanan yang mengandung karsinogen? Ki Joon langsung mengambil sosis Hee yeol. Hee yeol merasa percuma menjelaskan, ya makan saja. Ia pergi. Ki Joon hanya tersenyum.
Chief Lee melatih memanjat dengan tali dan harus berhati-hati karena berbahaya. Baru selesai bicara, salah seorang siswa terjatuh dan harus segera dilarikan ke RS.
Prof. Yang mengumpulkan mereka dan berkata kalau mereka bisa memilih salah satu seni bela diri, Taekwondo, Judo, Aikido dan Kendo sebagai modal jika mereka menghadapi bahaya. Prof. Yang minta semua bertahan sampai akhir masa pendidikan meskipun ada dua rekan mereka gagal.
Ki Joon langsung memasang timer dan bersiap lari. Chief Lee meniup peluit dan semua langsung lari.
Di tengah perjalanan mendaki gunung, Hee yeol tergelincir dan tidak bisa jalan. Ia berusaha minta bantuan rekan2nya tapi tidak ada yang menggubrisnya. Ki Joon lari ke arah Hee yeol, kau kenapa? Hee yeol minta tolong, ia tidak bisa berjalan.
Ki Joon menolaknya, tapi Hee yeol memohon. Ia bahkan mengingatkan kalau ia merelakan sosisnya dimakan Ki Joon.
Ki Joon : Aku memakannya, karena kau tidak mau makan.
Hee yeol : Kau yang minta duluan.
Ki Joon : Kalau kau memakannya, aku tidak akan minta. wkkk dua anak ini lucu bgt.
Hee yeol memegang kaki Ki Joon dan memohon, tolong aku. Aku benar2 ingin masuk Akademi. Ki Joon serba salah. Hee yeol bahkan membujuknya dengan daging sapi Korea haha. Aku akan membelikan steak untukmu. Ayahku punya toko daging besar di Pasar Majang. Daging sapi Korea, dengan lemak sempurna ..(jadi kalau dimakan mak nyuss )
Ki Joon luluh demi daging, naik ke punggungku! wkk
Keduanya berjuang menyelesaikan ujian terakhir bersama.
Waktu hampir habis, sebagian besar peserta sudah menyelesaikan ujian dan berbaris rapi. Chief Lee tanya ke asistennya, Jae Hong..sudah berapa yang selesai?
Jae Hong : Masih ada dua orang lagi.
Ki Joon masih berjuang menyelesaikan ujian dengan Hee yeol di punggungnya haha..mereka sudah melebihi target satu jam yang ditentukan. Ayo lebih cepat lagi, kata Hee yeol. Ki Joon ngamuk, coba saja! ini gara-gara kau! aku akan tinggal kau disini!
Hee yeol : Ya..maafkan aku.
Keduanya terus saja berdebat.
Sampai akhirnya mereka sampai di depan Chief Lee. Chief Lee teriak, cepat!
Ki Joon langsung menurunkan Hee yeol, nafasnya tersengal-sengal. Chief Lee langsung tanya apa yang terjadi.
Hee yeol : Saya jatuh saat berlari dan mata kaki saya keseleo. Park Ki Joon membantu saya. Mohon terima dia masuk universitas! Saya juga tidak memiliki kekurangan fisik!
Chief Lee kesal : Diam!
Hee yeol : Ya, Bu!
Chief Lee berbalik dan tanya pada semuanya, angkat tangan jika kalian melihat mereka saling membantu. Semua angkat tangan. Chief Lee tampak kesal. Angkat tangan jika tidak ada yang melihatnya! Tidak ada yang angkat tangan.
Chief Lee minta semua dalam posisi push up dan memarahi mereka, Tugas kita adalah membantu orang yang ada dalam kesulitan. Tapi kalian tidak menghiraukan teman kalian saat dia terluka. Bagaimana kalian bisa menyebut diri kalian polisi jika kalian hanya peduli pada diri sendiri? Meskipun kalian bisa kembali tepat waktu, tapi kalian semua telah gagal! Berdiri!
Kalian akan mendaki Buphwasan lagi! Mulai! wkk semua lari ke gunung sekali lagi.
Chief Lee memerintah Ki Joon dan Hee Yeol ke klinik. Ki Joon tanya apa mereka lulus. Chief Lee tidak menjawab dan membentak mereka, sekarang!
Keduanya langsung memberi hormat, Ya Bu! Chief Lee membalas hormat keduanya dan jalan pergi. Ki Joon dan Hee Yeol langsung nyengir.
Ki Joon dan Hee Yeol duduk di klinik dan tampak mulai bersahabat.
Ki Joon : Dimana SMU-mu?
Hee Yeol : SMU Science Seoul
Ki Joon heran kenapa Yeol tidak masuk ke KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) atau sejenisnya. Yeol berkata karena itu terlalu mainstream, semua teman2nya masuk KAIST, kalau masuk Univ. Polisi itu baru unik.
Menurut Ki Joon bukan unik tapi eksentrik.
Yeol : Lalu ayahmu?
Ki Joon : Aku dibesarkan oleh ibu tunggal.
Yeol tertegun, kau terus terang sekali. Ki Joon merasa itu bukan hal memalukan. Yeol setuju, kau benar.
Ki Joon menagih janji Yeol, kapan kita bisa makan steak?
Yeol : Kapanmu kau mau.
Ki Joon memperingatkan Yeol, makanku banyak sekali seperti petarung. Kami juga punya toko daging. Ki Joon mengepalkan tangan, ayo kita berteman. Yeol membalasnya. Keduanya berteman.
Pelatihan selesai dan semua calon polisi mengucapkan sumpah di depan rektor dan orang tua mereka. Sekarang mereka resmi menjalani pendidikan polisi. Ki Joon dan Hee Yeol tersenyum bangga.
2 tahun kemudian.
Ki Joon dan Hee Yeol dibangunkan oleh terompet pagi. Mereka melakukan rutinitas pagi, mandi dll. Hee Yeol mengenakan seragam dan mengeluh, Ki Joon..aku ingin mengenakan baju sipil. Ki Joon setuju, aku bosan warna hijau, apalagi hijau yang ini.
Jawaban Yeol : Pemeriksaan saksi, bukti, dan TKP.
Ki Joon pusing dan menjawab : Semangat, kegigihan, kesabaran. wkk
Prof Yang memberi kuliah tentang penculikan. Kebanyakan kasus penculikan menargetkan wanita dewasa dan anak-anak dibawah 13 tahun. Waktu adalah faktor paling penting dalam kasus penculikan.
Tingkat kelangsungan hidup korban penculikan akan terus menurun seiring berjalannya waktu. Prof Yang tanya, Apa sebutan periode waktu dimana korban kemungkinan besar dibunuh?
Jae Ho angkat tangan, Golden Time. Prof Yang ketawa, itu untuk RS.
Hee Yeol menjawab : Jam kritis.
Prof Yang tersenyum : Bingo!
Jae Ho menoleh ke belakang. Joon dan Yeol mengejeknya haha ..
Prof Yang melanjutkan kuliahnya, perhatikan, untuk wanita dewasa, jam kritisnya adalah 7 jam setelah terjadinya penculikan. Secara statistik, 70 persen korban dibunuh setelah waktu itu.
Kelas berikutnya adalah kelas Prof. Ha. Kelas bela diri. Prof Ha minta relawan dan seperti biasa Jae Ho yang maju ke depan. Prof Ha menjelaskan teknik menghadapi penyerang yang membawa pisau. Tapi tekniknya kurang mantap sampai membuat Ki Joon menahan tawa.
Lalu saat penyerang masih belum dilumpuhkan, Prof Ha minta mereka menyerang hidungnya, jika penyerang masih berdiri, kalian mainkan kartu terakhir, yaitu serang lehernya. (ini teh maksudnya Krav maga? wkkk) Jae Ho pura-pura jatuh dan berdiri lagi, ayo semua tepuk tangan. Ki Joon dan Hee Yeol tepuk tangan paling keras atas pertunjukan mereka.
Ki Joon berkata ia akan kencan dengan pacarnya
Yeol : Kau tidak punya pacar.
Joon : Ya, aku tahu.
Jae Ho dengan menyebalkan mendekati mereka dan pamer foto pacarnya. Keduanya terkejut dan penasaran, dimana kau bertemu dengannya?
Jae Ho : Kenapa aku harus memberitahu kalian?
hehe dia memang menyebalkan.
Yeol kesal dan menyuruh Joon memaksa Jae Ho bicara.
Beginilah cara Joon memaksa Jae Ho, ia memiting Jae Ho saat latihan Taekwondo, dimana kau bertemu dengannya? Jae Ho tercekik tapi ia menolak memberi tahu, tidak akan. Aku tidak akan mengatakannya padamu.
Ki Joon semakin keras mencekiknya, di klub mana? Jae Ho akhirnya memberi tahu, Octagon!
Hee yeol terkejut saat mendengar nama klubnya. Octagon itu mahal. Masuk saja mahal, belum biaya minumnya. Joon usul tidak perlu membeli minuman.
Hee yeol : Bagaimana bisa berkenalan dengan para gadis jika tidak membelikan mereka minuman?
Joon : Dengar, ibuku berkata kalau para gadis akan jatuh hati dengan pria yang memiliki senyuman manis. Coba kau senyum.
Hee yeol tersenyum atau menyeringai. Joon mengamatinya dan komen, wah kau benar-benar memiliki banyak gigi. Yeol menunjukkan jari tengahnya.
Joon menghiburnya, tapi kau lebih tampan daripada Jae Ho. Saat itu Yeol tersenyum senang dan Joon berkata kalau senyum yang itu pas. Yah, pertahankan itu kita siap pergi wkk..
Jae Ho jelas keberatan baju-bajunya diambil begitu saja oleh duo "otot dan otak" itu wkk. Joon menawarkan balasan, lalu kau mau apa?
Jae Ho ingin dibiarkan menang saat bertarung Judo lawan Joon di depan semua orang.
Joon ngamuk, apa? tapi demi pinjam baju, ia setuju.
Joon+Yeol bersiap pergi ke klub, kita butuh parfum. Joon menyemprotkan cairan seperti kispr...ke arah Yeol yang berputar-putar. Hmm..harum.
Keduanya menghadap Prof. Yang untuk izin keluar. Alasannya, kehidupan cinta wkk
Prof Yang tampak geli, apa kalian terlibat hal yang tidak baik? Keduanya kompak menjawab, tidak Pak!
Prof Yang : Pergilah, bisnya akan segera berangkat.
Keduanya senang sekali dan memberi hormat, terima kasih Pak! Setelah mereka pergi, Prof Yang menghela nafas, aku iri.
Joon dan Yeol tiba di klub Octagon elit itu, sempat dikira polisi oleh penjaga. Perhatian penjaga teralih karena ada tamu VVIP, seleb asli, cameo by 2PM Chansung.
Keduanya langsung heboh, oh 2PM Chansung! Chansung tersenyum dan sempat menggenggam tangan Yeol.
Joon langsung teriak-teriak, Chansung keren! Put your hands up..put your hands up..haha dua anak ini.
Joon dan Yeol terpana dengan kemeriahan klub, banyak gadis cantik dan seleb. Ah coba lihat itu Ahn Soo Min! dia dari Unpretty Rapstar!
Ini dia Ahn Soo Min https://www.youtube.com/watch?v=OctTaZQXSyA
Yeol berusaha mendekati para gadis dan menari di dekat mereka tapi semua merasa Yeol aneh. Joon juga tidak dihiraukan oleh gadis yang didekatinya. Saat Yeol merasa mendapatkan gadis, ternyata gadis itu sudah memiliki pacar.
Joon mendekati seorang gadis dan berkata kalau dia mahasiswa kepolisian.
Gadis itu mendekat, kenapa kau jadi polisi? Kau akan miskin sepanjang hidupmu. Lalu jalan pergi.
Setelah gadis itu pergi, Ki Joon menghela nafas dan tampak memikirkan kata-kata gadis itu. Ia memandangi Chansung 2PM yang dikelilingi para gadis cantik.
Joon dan Yeol menenangkan diri di kantin kecil. Mereka menyimak berita hilangnya cucu laki-laki pemilik grup Sanmyung di TV. Joon tanya apa mereka benar-benar harus jadi polisi.
Yeol : Memang kenapa?
Joon : Aku hanya berpikir, paling tidak Jae Ho memiliki tujuan. Kita tidak. Aku masuk Akademi karena tidak punya uang dan kau masuk ke sini karena kebetulan.
Setelah lulus, kita akan menjadi polisi selamanya. Aku tidak tahu apa ini benar.
Yeol menghela nafas, sekolah juga membosankan untukku. Mereka mengajarkan hal-hal yang tidak berguna.
Joon : Aku sudah bertahan selama 2 tahun, aku tidak bisa keluar sekarang.
Yeol : Lalu apa yang akan kita lakukan saat Natal?
Joon : Aku tidak tahu.
Yeol mengajak Joon main ke warnet, Joon setuju, ia merasa sesak dan ingin main.
Keduanya jalan keluar dan langsung terpesona melihat seorang gadis manis dengan jaket pink. Yeol kau lihat itu?
Yeol mengiyakan. Joon merasa ini kesempatan kedua dari Tuhan. Kalau gadis itu berbalik, maka ini tanda dari Tuhan haha.
Joon+Yeol mengarahkan tangan, berbalik..berbalik....berbalik..
Gadis itu menoleh ke arah mereka. Kedua anak itu langsung heboh.
Joon dan Yeol langsung mengikuti gadis itu. Kalau seperti ini , kita seperti penguntit.
Joon mendorong Yeol untuk minta nomor telp gadis itu dan mereka memutuskan untuk suit saja. Keduanya main batu-kertas-gunting.
Mereka tidak sadar ada sebuah mobil yang bergerak perlahan mengikuti gadis itu. Seorang pria mengulurkan tangan dan memukul kepala gadis itu. Membuatnya pingsan.
Joon kalah suit dan harus tanya nomor gadis itu, keduanya menoleh dan syok. Mereka melihat beberapa orang memasukkan gadis itu ke dalam mobil.
Ki Joon telp 119, ayo angkat..angkat. Joon lapor, dia melihat penculikan, seorang gadis usia 20an diculik. Ia melihat pria memukul gadis itu dan memasukkannya ke dalam van. Saya menyaksikannya sendiri!
Yeol juga menambahkan nomor polisi mobil itu, 37구8338, Van Starex hijau. Tapi sayangnya itu plat nomor palsu dan petugas minta mereka menunggu sampai ada patroli lewat. Telp ditutup.
Joon memutuskan untuk pergi ke kantor polisi Gangnam, kita paling tidak harus melaporkan ini. Yeol setuju. Keduanya naik taksi menuju kantor polisi.
Kapten tahu itu, tapi perintah atasan harus diutamakan. Aku akan memimpin penyelidikan begitu aku kembali. Kapten langsung berangkat.
Joon dan Hee Yeol tertegun, gadis itu bisa mati saat Kapten datang nanti. Joon ingin mencoba menyelidikinya sendiri, karena hanya kita harapan gadis itu.
Yeol : Tapi kita tidak bisa melacak telpnya atau melihat rekaman CCTV. Apa yang bisa kita lakukan?
Joon : Aku tahu kau pintar, terutama pada saat seperti ini. Coba pikirkan sesuatu yang sudah kau pelajari di sekolah.
Yeol berpikir, ok bukankah kita harus menggunakan 3 sumber penyelidikan? Joon tampak blank. Yeol menjelaskan, kita harus memeriksa korban, bukti, dan TKP.
Joon tertegun, ah ..dia baru sadar kalau jawaban testnya salah haha..Yeol heran, kau kenapa? Joon menggeleng, tidak. Teruskan.
Yeol : Kita tidak bisa memeriksa korban karena kita tidak mengenalnya. Tidak bisa memeriksa bukti karena tidak ada bukti.
Joon : Jadi, kita periksa TKP
Yeol membenarkan, tapi ragu kalaupun mereka kembali ke TKP, apa akan menemukan sesuatu. Joon tetap ingin memeriksa TKP. Akhirnya keduanya sepakat kembali ke TKP.
Keduanya kembali ke TKP dan memeriksa lokasi van di parkir. Jika ini sudah direncanakan, sepertinya mereka telah terbiasa melakukan kejahatan seperti ini. Ini membuat kesempatan kita menangkap mereka semakin kecil.
Joon melihat tas plastik hitam yang dijatuhkan gadis tadi. Apa itu? Yeol menyentuhnya dan terkejut, kau saja yang buka!
Joon membuka plastik hitam dengan takut-takut, ah...apa ini ?darah?
Yeol : Ini tteokbokki.
Joon : Apa kau tahu orang yang membekukan tteokbokki? aku tidak pernah melakukannya. Ini artinya ada banyak orang untuk berbagi tteokbokki di rumah.
Yeol terpana, wah penyelidikan gaya hidup yang luar biasa!
Joon : Kalau saja kita tahu alamatnya, kita bisa menemukan informasi. Tidak ada nota lagi.
Yeol : Kita tidak tahu alamatnya, tapi mungkin kita bisa menemukan penjual tteokpokkinya. Karena tteokpokki mudah mengembang, jadi orang cenderung membeli tteokbokki di dekat rumah mereka.
Joon kagum, forensik yang luar biasa.
Gadis yang diculik tadi mulai sadar dan mendengar percakapan para penculiknya. Mereka mencoba menjual gadis itu pada seseorang. Ini sindikat penjualan manusia.
Sementara itu, Joon dan Yeol bergerilya dari satu pedagang tteokbokki ke pedagang yang lain. Pedagang pertama mencicipi tteokbokki itu, ini terlalu manis, bukan buatanku.
Di sekitar situ ada beberapa pedagang tteokbokki dan mereka harus berpacu dengan waktu mencari pedagang yang tepat karena sebentar lagi akan tutup.
Sayangnya para pedagang itu kurang ramah, mereka langsung mengusir Joon dan Yeol.
Yeol : Kita minta bantuan Prof Yang saja, dia kan kerja di bagian Unit Kriminal Berat.
Ki Joon menolaknya, dia akan marah kalau tahu apa yang kita lakukan saat ini.
Yeol : Ki Joon, dengar..kita tidak bisa memeriksa korban, tidak ada bukti, jadi..kita harus telp Prof. Yang..bukan ide jelek kan?
Yeol mengeluh, ah..dia sadar memang tidak bisa telp Prof. Yang.
Joon : Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan ini, tapi kau tahu apa jawabanku untuk tiga sumber penyelidikan?
Yeol : Apa?
Joon : Semangat, kegigihan, kesabaran.
Yeol ketawa ngakak. Joon membenarkan, jawabanku salah. Tapi Joon tiba-tiba bersemangat lagi, ayo pergi. Kita bisa menemukannya.
Joon dan Yeol masuk ke sebuah kedai tteokbokki. Penjualnya tidak kelihatan tapi mereka yakin karena bentuk irisan daun bawang yang mirip dengan yang di plastik.
Penjual tteokbokki muncul dan membenarkan kalau tteokbokki yang di plastik itu adalah buatannya. Tapi sayangnya ia tidak ingat pembelinya.
Joon dan Yeol berusaha menjelaskan ciri-ciri gadis tadi, dia pakai jaket pink, wajahnya mungil. Ahjumma merasa gambarannya mirip dengan gadis yang suka membeli dagangannya tiap tengah malam, dia tinggi?
Keduanya membenarkan, ya, itu dia! Ahjumma tidak tahu rumah gadis itu, tapi ia tahu tempat kerjanya. 7/11 di sebelah sana, aku bertemu dengannya sekali di sana, aku melihatnya keluar dari basement di depan gedung itu.
Mereka berterima kasih dan langsung lari ke arah yang ditunjuk.
Joon dan Yeol menemukan basement yang dimaksud, tapi Hee Yeol ragu untuk turun. Joon, dia pasti bekerja di salon pembersih telinga.
Ki Joon bingung, apa itu?
Hee Yeol menjelaskan, itu adalah salon dimana kau bisa meletakkan kepalamu di pangkuan seorang gadis sementara telingamu dibersihkan. Kalau kau membujuknya, dia mungkin akan mengijinkanmu menyentuh dadanya.
Ki Joon terkejut, bagaimana kau bisa tahu hal itu? Yeol menjelaskan, saat SMU teman-temanku ingin pergi kesana, jadi aku cari tahu lewat internet.
Joon : Kau pergi?
Yeol : Tidak, karena mereka tidak mensterilkan pembersih telinganya.
Joon tidak percaya, kau pasti pergi. Yeol menyangkal, tidak. Jika kita tertangkap di tempat ini, kita bisa dikeluarkan dari Universitas.
Joon : Tapi kalau tidak masuk, kita tidak akan pernah menemukan gadis itu.
Tidak ada yang mau masuk ke dalam. Akhirnya keduanya suit dan Hee Yeol kalah. Yeol tidak terima dan suit lagi, kalah lagi. Tidak ada pilihan, Yeol masuk ke salon.
Hee Yeol jalan ke arah salon dan melambai ke CCTV. Seorang pria membukakan pintu dan langsung menyuruh Yeol masuk ke kamar No. 3. Yeol terpaksa jalan ke kamar No. 3
Sementara Ki Joon berdiri di depan pintu basement dan melihat seorang pria makan ramen di 7/11. Ia ngiler, sepertinya enak. (kondisinya mendukung, habis lari-lari, lelah dan kedinginan haha ..)
Joon berusaha bertahan, astaga itu cuma ramen..sadarlah. Tapi Ki Joon tidak tahan lagi saat pria itu makan sosis. Sosis! Itu kesukaanku.
Yeol duduk dengan tegang di kamar No. 3, penjaga salon membuka tirai dan tanya siapa yang dicari Yeol. Yeol berseru, dia memiliki wajah mungil dan tinggi. Penjaga lalu pergi.
Ki Joon menikmati ramen dan sekarang ingin mencari sosis di rak, tapi justru mengambil lakban.
Yeol sedang mengirim sms saat seorang gadis salon masuk. Gadis itu menyukai Yeol, wah kau manis! Apa kau tentara? Gadis itu duduk dan meminta Yeol berbaring wkk
Yeol tertegun melihat paha gadis itu dan menurut saja ketika diminta berbaring. Yeol bahkan tidak mempermasalahkan sterilisasi alat lagi. Astaga..
Joon menikmati sosis sambil berjaga, ia mengeluh saat melihat patroli polisi berhenti di depan salon telinga itu dan mulai membuka pintu ke arah basement.
Joon panik, ia berusaha mencari akal. Lalu nekad teriak, babi! pengucapannya mirip polisi haha..
Polisi yang senior tersinggung, meskipun yang muda membujuknya agar tidak menghiraukan Joon. Tapi Joon semakin nekad, ia membuka pintu dan teriak di dekat polisi itu.
Tentu saja mereka mengejar Ki Joon. Ini memang tujuan Joon, yaitu menjauhkan mereka dari salon itu dan memberi waktu untuk Yeol.
Yeol justru lupa dengan tujuannya dan tampak menikmati. Ia tertidur.
Kedua polisi itu tersengal-sengal, astaga..dia Kapten Amerika atau apa? Mereka hampir melupakan Joon, tapi Joon sengaja kembali untuk mengulur waktu.
Joon : Keadilan harus ditegakkan. Kalian babi!
Watta..Joon kabur lagi. Tentu saja mereka mengejar Joon lagi.
Yeol masih terlena. Gadis itu minta Yeol sering-sering datang ke salon itu. Yeol mengiyakan saja, sampai akhirnya sadar. Astaga..aku kesini bukan untuk dibersihkan telinganya!
Yeol duduk dan tampak syok. Gadis itu mendekatinya, apa kau mau tahu kenapa kau kesini?
Yeol menampar pipinya sendiri dan menjelaskan, kalau barusan ia dan temannya melihat seorang gadis yang kerja di salon ini diculik orang.
Yeol : Dia berwajah mungil dan tinggi.
Gadis itu berkata banyak yang seperti itu di salon ini. Penjelasan lain?
Yeol : Dia pulang sekitar tengah malam ini.
Gadis itu berpikir, apa Yun Jung? warna rambutnya apa? Yeol menjawab, coklat. Gadis itu panik, astaga..itu Yun Jung! Bagaimana ini?
Yeol menenangkan gadis itu dan tanya alamat Yun Jung. Sayangnya Yun Jung sudah lama kabur dari rumah dan dia tidak tahu rumahnya, dia masih 17 tahun.
Yeol terkejut, bukankah ilegal mempekerjakan anak dibawah umur? Gadis itu menjelaskan, dia juga bekerja secara ilegal. Seluruh tempat ini ilegal.
Yeol : Jadi kau tidak tahu tempat tinggal Yun Jung?
Gadis salon : Dia bilang tinggal bersama teman-temannya sesama pelarian sekitar sini. Apa aku tanya teman yang lain?
Yeol akhirnya mendapat alamat Yun Jung. Dia keluar salon dan terkejut melihat mobil polisi.
Joon melihatnya dan langsung mengajak Yeol lari haha
Notes,
Midnight Runners lumayan lucu dan segar. Cocok untuk ditonton bersama keluarga.
Eonnie... Udah lama banget ga apdet.. Akhirnya apdet lagiiiii. Hehehehehe
ReplyDelete