Pages

Thursday, September 26, 2013

Good Doctor episode 9

Kyu Hyun berdiri di atap gedung RS Seong Won. Semua dokter bersama Ibu Kyu Hyun bergegas lari mendekati Kyu Hyun. Ibu teriak memanggil anaknya. Tapi Kyu Hyun marah, jangan mendekat!
Ibu tetap mendekat tapi itu membuat Kyu Hyun kesal dan hampir kehilangan keseimbangan. Akhirnya semua berusaha hati-hati dan diam di tempat.

Ibu Kyu Hyun memohon agar anaknya mau turun. Tapi Kyu Hyun menggeleng, dengan getir ia berkata jika dioperasi maka ia tidak akan bisa menyanyi lagi. Ibu menggeleng, tidak. Bukan seperti itu.
Yoon Seo membenarkan, mereka hanya akan mengobati Kyu Hyun. Percayalah pada kami, turunlah. Kyu Hyun teriak, ia tidak mau turun. Kalian berbohong! Aku mendengar semuanya!
Para dokter tampak terkejut.

Shi On maju perlahan, Kyu Hyun apa kau tidak takut? Kyu Hyun teriak, aku tidak takut dengan kematian. Tidak sama sekali! Kyu Hyun hampir kehilangan keseimbangan dan tampak terkejut waktu melihat ke arah bawah. Yoon Seo dan yang lain tegang sekali.

Shi On : Aku..aku takut kalau aku mati, aku akan sendirian. Aku tidak mau sendirian. Kelinci dan kakak-ku ada di surga tapi, kurasa aku tidak akan bisa kesana. Aku sudah melukai banyak orang. Meskipun orang-orang membenciku dan memanggilku bodoh. Aku tetap ingin hidup. Paling tidak, aku bisa berada di sekitar orang-orang.

Para dokter tampak merenungkan kata2 Shi On, mereka mulai sadar kalau ini juga isi hati Shi On.

Shi On melanjutkan, tapi Kyu Hyun..banyak orang yang mencintaimu. Aku iri padamu. Jadi kau tidak seharusnya melakukan ini. Jika kau mati, orang-orang yang mencintaimu akan merasa sangat sedih. Karena mereka tidak akan bisa melihatmu lagi meskipun mereka sangat menginginkannya. Aku tetap hidup, meskipun semua orang membenciku. Kau tidak boleh mati. Kau memiliki ayah dan ibu. Aku sudah lama tidak memiliki orang tua. Aku merasa takut hanya dengan berdiri di pinggir gedung.

Kata-kata Shi On menyentuh hati Kyu Hyun. Shi On jalan mendekat, cepat turun, aku merasa pusing. Cepat..cepat!
Kyu Hyun menangis terisak. Shi On mengulurkan tangannya dan thank God..Kyu Hyun menerima tangan Shi On. Shi On segera membantu anak itu turun. Fiuh..

Ibu Kyu Hyun lari dan memeluk anaknya, keduanya menangis.
Shi On : Terima kasih, Kyu Hyun-ah.

Do Han memberi instruksi pada Yoon Seo untuk memindahkan Kyu Hyun ke UGD lalu membuang nanah di tenggorokan Kyu Hyun.

Do Han mendapat panggilan untuk ke ruang meeting.

Direktur Choi dan Chief Go masih menghadapi petugas dari FDA (Food and Drug) Korea. Do Han juga sudah ada di ruang meeting. Mereka tanya apa Chief Go menggunakan obat terlarang Heta vizen itu.
Chief Go tampak ragu, ia ingat permintaan kakak iparnya. Lee Hyuk Pil minta Chief Go mengaku saja, paling dia kehilangan ijin praktek sebagai dokter. Chief Go juga harus menyebut kalau Direktur Choi tahu soal ini. Lee tidak peduli dengan ijin praktek Chief Go, aku akan memberimu posisi di Yayasan.

Petugas FDA tanya, apa anda menggunakan obat itu atau tidak?
Diluar dugaan, Chief Go menyangkalnya. Saya tidak menggunakannya. Direktur Choi dan Do Han tidak percaya ini, tapi mereka diam saja.
Do Han juga ditanya dan tentu saja Do Han menjawab tegas, saya tidak menggunakan Heta Vizen. Sekarang giliran Direktur Choi, petugas tanya apa Direktur tahu penggunaan obat ini.

Sebelum Direktur Choi menjawab, Kang Hyun Tae masuk ke ruang pertemuan. Saya wakil Direktur. Apa anda adalah Jaksa? Tolong berikan bukti yang jelas, kalau tidak kami juga akan mengambil tindakan. Petugas FDA sepertinya tidak bisa membantah Kang Hyun Tae.
Chief Go menarik nafas lega. Sementara Direktur Choi terlihat kesal dengan Kang Hyun Tae.
Yoon Seo dan Jin Wook mulai membersihkan nanah di tenggorokan Kyu Hyun. Ini bukan operasi, kami hanya akan mengambil nanah dari lehermu, jadi jangan khawatir, ok? Ini hanya sebentar, aku akan mulai.
Kyu Hyun diam saja.

Shi On bicara dengan Ibu Kyu Hyun diluar kamar. Shi On berkata kalau selama ini Kyu Hyun hanya pura-pura saja mendengarkan musik. Tidak ada file musik dalam mp3-nya. Kyu Hyun tidak menggunakan player itu untuk mendengarkan musik, ia hanya menggunakan earphone untuk menyumbat telinganya. Saya yakin ia juga tidak ingin mendengarkan musik.
Ibu Kyu Hyun merasa Shi On hanya bicara omong kosong.

Shi On berkata ini bukan omong kosong, karena ia juga merasa demikian. Ia selalu ingin menyumbat telinganya karena tidak ingin mendengar ejekan teman2nya. Shi On memperagakan dengan menyumbat telinganya dengan kedua jari telunjuknya. Ibu Kyu Hyun hanya menghela nafas, ia merasa Shi On konyol.
Shi On tanya apa Ibu Kyu Hyun tetap tidak mengijinkan anaknya dioperasi.

Ibu Kyu Hyun dengan tegas menjawab, ia tidak akan pernah mengijinkannya. Shi On terlihat sedih dan gelisah, ini tidak baik..tidak baik.
Do Han jalan bersama Direktur Choi setelah pertemuan itu. Direktur Choi merasa bersalah, ia sudah merasa kehilangan hati nuraninya sejak awal. Do Han berkata ini bukan kesalahan Direktur. Anda melakukan itu demi Park Shi On. (Dulu waktu Direktur Choi ingin memecat Chief Go gara2 memakai Heta Vizen, pihak dewan menggunakan Shi On untuk mengancam Direktur. Pilih Shi On atau Chief Go. Akhirnya demi Shi On, Direktur Choi melepaskan kasus Heta Vizen Chief Go.)

Direktur berkata, itu hanya alasan saja. Ia seharusnya bisa mengusahakan cara lain untuk mempertahankan Park Shi On. Ia terlalu gegabah waktu itu dan minta Do Han untuk tidak mengikuti jejaknya.

Shi On memandangi Kyu Hyun yang sedang tidur, ia tampak kasihan pada Kyu Hyun.

Yoon Seo membicarakan Ibu Kyu Hyun dengan para perawat senior. Perawat Jo komen, ibu lain sudah pasti akan operasi demi kesehatan anaknya dan wanita itu memusingkan suaranya. Kurasa memang ada orang seperti Sim Bong yang menjual anaknya hanya demi 300 karung beras. (cerita rakyat Korea, Simcheongga. http://en.wikipedia.org/wiki/Simcheongga)

Shi On muncul dan berkata kalau 300 karung beras itu jumlahnya tidak sedikit. 300 karung beras itu sama dengan 43,2 ton beras. Kalau dengan hitungan sekarang jumlahnya 86,4 juta Won.

Perawat Jo mengoreksi Shi On, harga beras di pasar sekarang 18 ribu Won per karung. Shi On tertegun, benarkah? haha dia salah menghitung dan harus menghitung lagi. Semua tahu perawat Jo bicara soal ungkapan sementara Shi On menganggapnya serius. Tapi ini lucu karena perawat Jo juga akhirnya menanggapi Shi On dengan serius. Yoon Seo hanya geleng kepala, ia tersenyum geli.
(Btw, Korsel yang lahannya sempit kok harga beras sama ya dengan Indonesia yang lahannya luaaaassss sekali, 18 ribu Won/karung alias 180 ribu Rp/karung. Jadi per kg sekitar 9000 rupiah.)

Do Han memikirkan kata2 Direktur Choi untuk tetap mempertahan Shi On di RS ini. Yoon Seo menemui Do Han, anda memanggil saya Profesor?
Do Han ingin bertemu Shi On. Yoon Seo tanya apa Do Han masih tetap ingin mengatakan soal kepindahan Shi On itu hari ini? Yoon Seo ingin Do Han mempertimbangkannya lagi.

Do Han : Mempertimbangkan apa?

Yoon Seo berkata kalau Shi On mulai belajar dan tidak melakukan kesalahan lagi. Yoon Seo mengingatkan saat Shi On berhasil mengendalikan diri dan tidak menarik tempat tidur Kyu Hyun begitu saja ke ruang operasi seperti dulu. Do Han tidak ingin mengubah keputusannya hanya karena hal itu.

Do Han : Ada puluhan ribu keputusan yang harus diambil oleh dokter bedah. Dan kau ingin membuatnya diakui hanya karena satu insiden itu? Berapa lama kau akan menunggunya, sampai dia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan? Setahun? Sepuluh tahun?
Yoon Seo membela Shi On, tidak ada yang tahu soal itu, tapi masih ada harapan.
Do Han : Aku akan mengirimnya ke bagian lain agar dia tidak kehilangan harapan itu.
Yoon Seo tidak bisa membantah lagi.



Chief Go duduk sendirian di bangku taman RS. Ia tampak gelisah. Chief Go tidak mengangkat telp dari kakak iparnya. Lee Hyuk Pil pasti marah pada Chief Go karena tidak melakukan sesuai rencananya.
Tiba-tiba Shi On duduk di samping Chief Go. Chief Go terlompat seperti melihat hantu.  Kau mengejutkanku!

Shi On membawa es krim, ia membungkuk hormat. Apa kabar? Apa anda mau es krim?  hahaha...Chief Go jelas ngamuk. Aku tidak mau, pergi sana!


Shi On tetap menawarkan esnya, ia membuka es krimnya dan menjelaskan ini adalah es krim yang bisa dibagi dua. Shi On mengeluarkan es dan membaginya menjadi dua. Ups...tidak sama besar. Shi On memberikan yang kecil untuk Chief Go hahaha (kebetulan yang kecil ada di tangan kanan Shi On)
Chief Go marah, kau tidak mengerti perkataanku rupanya! Chief Go mengangkat tangan untuk memukul Shi On.

Shi On justru terpana melihat tangan Chief Go, Wah..kapalan dan goresan (karena memegang dan terkena scalpel).
Chief Go : Apa?
Shi On : Ada kapalan dan goresan di tangan anda.

Chief Go mengamati tangannya. Shi On mengaku merasa sangat iri dengan tangan seperti itu. Itu adalah tangan yang sudah melalui banyak sekali operasi. Lebih banyak dari Dr. Kim dan Dr. Cha. Saya juga ingin segera menjadi dokter bedah dan memiliki kapalan serta goresan di tangan saya. Itu adalah impian saya.
Chief Go yang sesaat seperti terhipnotis oleh Shi On jadi sadar lagi, apa sebenarnya yang kau katakan? jangan bicara lagi dan cepat pergi! Chief Go mengangkat tangan ingin memukul Shi On lagi. Tapi entah kenapa tangannya terhenti di udara. Shi On langsung menyelipkan es krim di tangan Chief Go, silahkan menikmati. Shi On langsung kabur.

Chief Go tidak bisa bereaksi, lalu dengan reflek memakan es krim yang mulai mencair. Hee

Kang Hyun Tae melapor pada Presdir misterius, ini semua pasti perbuatan Eksekutif Direktur Lee Hyuk Pil. Mereka sudah menghancurkan semua bukti pemakaian Heta Vizen. Kang mendegar bahwa FDA Korea sudah dibereskan oleh Presdir itu. Kang tersenyum dan berterima kasih.

Hong Gil Nam mulai terganggu dengan perkataan Shi On diatas atap RS tadi, ia jadi merasa bersalah. Aku tidak merasa membenci Shi On, tapi Shi On pasti merasa kita membencinya. Sun Joo setuju, ia juga merasa bersalah. Il Kyu merasa mereka aneh, kalian kenapa? kalian sudah tahu kondisinya kan?
Hong berkata ini bukan soal kondisi Shi On. Binatang juga tahu kalau kita membencinya. Park Shi On memang tidak mau mendengar dan membuat masalah, tapi dia bukan orang jahat.
Il Kyu memberikan teorinya, jika kau membuat masalah, itu membuatmu menjadi buruk. Hong Gil Nam kesal, ia berkata tajam ke Il Kyu, seperti kau tidak pernah membuat masalah saja! Gil Nam jalan keluar.

Kang Hyun Tae menemui Direktur Choi dan berkata kalau masalah dengan FDA Korea telah selesai. Direktur Choi tahu dan minta Kang Hyun Tae tidak ikut campur lagi. Kang merasa sayang jika Direktur harus keluar karena masalah ini, usaha anda selama ini akan sia-sia saja.
Direktur Choi berkata dengan tegas, kalau ia melakukan kesalahan, ia harus bertanggung jawab. Lalu keluar. Kang Hyun Tae tanya soal Shi On, bagaimana dengan semua murud anda dan Dr. Park yang menganggap anda sebagai ayahnya sendiri? Kepergian anda akan menyakiti mereka.

Direktur Choi : Tidak. Kepergianku adalah pelajaran terakhir yang kuberikan pada mereka. Ambil kembali proposal yang kau berikan padaku dan tinggalkan RS ini.
Kang Hyun Tae berkata kalau Direktur Choi mengundurkan diri, maka akan timbul masalah yang lebih besar lagi. Tapi Direktur Choi menegaskan, setelah Kang Hyun Tae keluar, ia juga akan keluar.



Yoon Seo mondar-mandir di depan kantor Do Han karena Do Han sedang bicara dengan Shi On.
Do Han menandatangani surat dan minta Shi On segera pindah ke bagian patologi setelah kasus Kyu Hyun selesai. Do Han sudah bicara dengan profesor di bagian itu dan memberikan surat rekomendasi itu untuk Shi On. Kau tidak mau mengambilnya?

Shi On tentu saja menolak, saya tidak mau. Saya akan menjadi dokter bedah anak dan saya tidak akan pindah ke bagian lain.
Do Han merasa frustrasi. Apa kau menentangku? Shi On tidak menentang Do Han, ia hanya mengatakan soal impiannya.

Do Han mencoba menjelaskan, menjadi dokter bedah adalah impian yang tidak masuk akal untuk Shi On. Tapi menjadi ahli patologi adalah hal yang realistis untukmu.
Shi On : Saya tidak tahu soal itu, saya akan menjadi dokter bedah.
Do Han membentaknya. Shi on menjawab, saya tahu anda tidak menyukai saya. Saya tidak peduli meskipun anda semakin membenci saya, tapi tolong ijinkan saya tetap disini.

Do Han teriak : Dengarkan aku!
Shi On mulai panik dan gelisah. Yoon Seo langsung masuk ke dalam. Do Han tanya apa dia minta Shi On berhenti jadi dokter? Apa kau pikir, dokter itu hanya dokter bedah? Aku mengatakan ini untukmu, jadi dengarkan!
Yoon Seo minta Do Han bicara nanti saja pada Shi On. Ia menarik Shi On keluar. Do Han benar2 pusing.



Yoon Seo menjelaskan, Prof Kim mengatakan itu pada Shi On, bukan karena ia membencinya. Kau tahu itu kan? Shi On menggeleng, tidak. Prof mengusir saya karena ia membenci saya. Shi On langsung pergi. Yoon Seo menghela nafas.
Shi On jalan dengan wajah cemberut. Lalu ia berhenti waktu mendengar musik Chopin's Nocturne dari speaker RS. Shi On melihat sekeliling RS dan melihat banyak orang tampak saling menyayangi. Shi On jadi sedikit terhibur, ia jalan lagi sambil tersenyum tipis.
Lalu Shi On melihat seorang ibu muda (Cameo, Kwak Ji Min) yang sedang hamil besar, menangis tersedu-sedu di sudut RS sendirian. Shi On tertegun melihatnya.
Direktur Choi memandang surat pengunduran dirinya lalu meletakkan surat itu saat Shi On datang. Direktur Choi duduk bersama Shi On, Shi On..dengarkan baik2 apa yang akan kukatakan.
Shi On mengangguk. Baik.
Direktur Choi : Kau akan baik-baik saja di RS kalau aku tidak ada disini kan? Kau bisa menjawabku.

Shi On bisa merasakan sesuatu, ia langsung tanya, Apa anda akan pergi? Direktur Choi menggeleng, tidak. Aku cuma bertanya soal masa depan padamu.
Shi On : Kalau anda tidak ada, saya akan merasa sangat sedih. Sangat sedih.
Direktur tersenyum, Shi On ..kau sudah cukup dewasa. Kau tidak terlalu membutuhkan bantuanku.
Shi On menggeleng, tidak. Saya masih muda.

Direktur Choi : Tidak. Perhatianmu pada pasien menunjukkan bahwa kau bukan anak kecil. Aku juga belajar darimu. Ini menunjukkan bahwa kau sudah dewasa.

Direktur melihat tangan Shi On mulai gemetaran. Direktur berkata, ia tetap disini atau tidak, itu sudah tidak penting lagi bagi Shi On. Karena Direktur akan selalu menjadi teman Shi On, kau harus menjadi teman untuk anak-anak yang sakit.

Shi On mengerti, ia bisa menjadi teman anak-anak yang sakit, tapi saya harap..anda tidak meninggalkan saya. Direktur Choi tersenyum sambil menahan tangisnya.
Shi On mengganti perban Kyu Hyun. Ia minta Kyu Hyun segera mengatakan kepadanya kalau ada yang sakit, ia akan segera menghilangkan rasa sakit itu. Shi On duduk di samping Kyu Hyun. Apa kau marah karena tidak bisa menyanyi?

Kyu Hyun menahan tangis, ia tidak sedih, tapi ia masih ingin mati. Apa kau tahu sejak usia 4 tahun yang kulakukan hanyalah menyanyi. Bahkan sebelum aku mulai belajar bicara. Aku tidak pergi ke sekolah ataupun bertemu dengan teman2. Aku bahkan tidak main games.
Kalau aku tidak bisa menyanyi maka aku ini bukanlah apa-apa.

Shi On : Kurasa aku mengerti perasaanmu. Aku mungkin juga tidak akan bisa menjadi dokter. Orang memintaku agar tidak menjadi dokter.

Kyu Hyun heran, kenapa?
Shi On : Karena aku berbeda dari orang lain. Aku bodoh dan tidak bisa memahami dengan baik apa yang dikatakan orang lain. Aku sering membuat masalah.

Kyu Hyun : Tapi kau masih memiliki harapan.
Shi On : Harapan?

Kyu Hyun menangis, meskipun mereka memintamu untuk tidak jadi dokter, kau bisa terus mencobanya. Sampai kau menjadi dokter.
Shi On : Sampai aku jadi dokter?
Kyu Hyun mengangguk, ya. Tapi aku..tidak bisa. Aku bahkan tidak bisa berusaha kalau aku dioperasi.

Ibu Kyu Hyun ingin anaknya segera keluar dari RS. Wanita ini benar2 keras kepala, ia tidak mempedulikan penjelasan Do Han dan Yoon Seo. Meskipun nanahnya sudah dibersihkan, tapi masih ada infeksi di dalam. Lagipula, secara psikis Kyu Hyun juga harus ditangani para ahli karena pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.

Ibu Kyu Hyun tetap ingin berangkat ke Jerman minggu depan. Di sana juga ada RS bagus dan anaknya akan dirawat disana. Saya yang akan membuat Kyu Hyun istirahat secara psikologis. Ny. Lee jalan keluar. Do Han juga kelihatan kesal dengan Ibu Kyu Hyun.



Yoon Seo mengejar Ibu Kyu Hyun. Tunggu! Anda tidak akan mengijinkan Kyu Hyun dioperasi di Jerman, benar kan? Anda berkata akan memberikan istirahat secara psikologis pada Kyu Hyun, bagaimana caranya, sedangkan yang anda prioritaskan bukanlah kesehatannya?
Ibu Kyu Hyun : Apa memang tugas dokter untuk mencampuri bagaimana orang tua merawat anaknya?

Yoon Seo tidak akan ikut campur dalam masalah perawatan Kyu Hyun. Tapi Yoon Seo ingin Ibu Kyu Hyun sedikit perhatian pada kesehatan anaknya. Ibu Kyu Hyun berkata, Yoon Seo pasti belum menikah, jadi tidak tahu kalau setiap orang tua memiliki caranya masing2 dalam merawat anak mereka.
Yoon Seo tampak marah, anda tidak bisa membawa Kyu Hyun begitu saja tanpa ijin dari dokter. Tapi Ibu Kyu Hyun dengan dingin berkata, lakukan saja sesuka kalian, kalau aku membawa Kyu Hyun maka semua itu akan berakhir. Yoon Seo tidak bisa mengejar ibu Kyu Hyun lagi karena ada panggilan operasi darurat.

Yoon Seo lari ke ruang operasi. Ada seorang anak laki usia 5 tahun terluka karena kecelakaan mobil. Kemungkinan terjadi hemoperitoneum (pendarahan di dalam rongga tubuh). Tekanan darah rendah. Yoon Seo melakukan sterilisasi dan menarik nafas dalam2 sebelum masuk ruang OR.

Do Han dan tim kerja keras menyelamatkan anak itu. Dokter anestesi memperingatkan, tekanan darahnya tidak naik juga, sementara pasokan darahnya tidak mencukupi. Do Han tetap minta mereka melanjutkan operasinya. Yoon Seo lapor, limpa anak ini lupa parah. Do Han mengerti, ikat splenic arteri-nya dulu (pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke dalam limpa, dulu sebutannya lienal artery, pembuluh darah ini mengarah ke pankreas.)

Yoon Seo segera melakukan perintah Do Han. Do Han juga sibuk mengerjakan bagian lain. Tiba-tiba pandangan Yoon Seo kabur dan ia merasa sedikit panik. Bayangan mendiang Min Hee berkelebat di benaknya, sepertinya Yoon Seo masih trauma.

Do Han berseru ke Yoon Seo : Ikat!
Yoon Seo segera melakukan perintah Do Han. Tapi tangannya gemetaran. Itu tidak luput dari pengawasan Do Han. Do Han menatap tajam Yoon Seo, ia menghela nafas. Lalu memberi instruksi lagi. Untungnya anak ini mulai membaik. Dokter anestesi teriak, tekanan darahnya mulai naik, kondisi vitalnya kembali! Fiuh.
Yoon Seo berkeringat dingin. Do Han minta Yoon Seo menyelesaikan operasinya. Tapi ia tetap mengawasi Yoon Seo.

Shi On melihat Kyu Hyun duduk di depan ruang main anak-anak. Ia tidak bergabung dengan mereka yang asyik karaoke. Shi On tanya kenapa Kyu Hyun ada di luar sini.

Kyu Hyun : Ibuku tidak tahu apa sebenarnya impianku. Impianku bukanlah menjadi bagian dari paduan suara terkenal. Seperti dokter yang menyembuhkan orang sakit, aku juga ingin menyembuhkan hati orang dengan nyanyianku. Aku ingin menyanyi untuk mereka yang membutuhkannya.

Shi On kagum, impian Kyu Hyun keren. Shi On memutuskan mengajak Kyu Hyun menemui Eun Ok.
Eun Ok yang sedang mendengarkan dan menonton rekaman Kyu Hyun di video jadi terkejut saat Shi On masuk bersama orang di videonya. Hehe..Wajah Eun Ok langsung berseri-seri. Ia mencoba bicara dengan Kyu Hyun tapi suara yang keluar tidak jelas.
Kyu Hyun heran, apa dia tidak bisa bicara?

Shi On membenarkan, bahkan beberapa saat lalu sikap Eun Ok seperti anak anjing. Shi On menambahkan, kalau melihat ekspresinya saat ini, kelihatan bahwa dia lebih menyukaimu daripada aku. Hehe..Shi On cemburu.
Shi On dengan lembut menarik tangan Eun Ok agar digenggam oleh Kyu Hyun. Shi On mengajarkan Eun Ok untuk memanggil Kyu Hyun, panggil dia..Oppa. Eun Ok berusaha menirukan kata2 Shi On, eo...aaoppa. Love this.


Sayang ada berita kurang bagus untuk Eun Ok. Perawat Jo memanggil Shi On keluar. Ternyata bibi Eun Ok sudah melepaskan hak perwaliannya atas Eun Ok. Sekarang Eun Ok adalah tanggung jawab Dinas Sosial dengan kata lain, Eun Ok jadi yatim piatu. Shi On sedih mendengar ini.
Kyu Hyun yang ada di dalam kamar ternyata mendengar ini. Eun Ok tidak tahu apa-apa dan ia hanya menatap Kyu Hyun dengan wajah berbinarnya. Kasihan Eun Ok.

Operasi selesai. Do Han dan Yoon Seo mencuci tangan mereka lagi. Do Han mengamati Yoon Seo, jelas kelihatan kalau Yoon Seo tidak tenang dan masih terpengaruh dengan kejadian dalam ruang OR. Tapi Do Han tidak mengatakan apapun.
Do Han menemukan Yoon Seo duduk diluar. Do Han menemui Yoon Seo, kau tahu apa yang paling kubenci? Yaitu kesalahan, alasan dan kebohongan. Yoon Seo sudah membohonginya.
Yoon Seo kesal, Apa anda tidak bisa membiarkan kesalahan saya sekali ini saja?

Do Han : Bagaimana kalau dokter residen lainnya tahu?
Yoon Seo terkejut, ia sadar kalau Do Han tahu rasa takutnya tadi. Do Han minta Yoon Seo menebak, bagaimana sikapnya saat kehilangan pasien pertamanya di meja operasi. Yoon Seo menebak, pasti Do Han bisa mengatasinya dengan dingin dan rasional.

Do Han mengaku, tidak seperti itu. Ia sampai tidak makan selama seminggu dan hanya minum air mineral saja.
(Sharing dikit, aku punya Om, dia dokter juga. Waktu praktek operasi pertamanya, dia juga tidak bisa makan daging berbulan-bulan, cuma makan sayur dan minum air saja, jadi omaku masak sayur asem hampir sebulan karena cuma itu sayur yang bisa ditelannya. Itu juga baru pengalaman operasi, bukan karena pasien-nya meninggal. Jd dokter memang membutuhkan mental kuat.)

Yoon Seo tidak menduganya. Do Han juga tidak pernah mengatakan ini pada orang lain dan Yoon Seo adalah orang pertama yang mengetahui cerita ini. Do Han komen, kalau kebiasaan makanmu tidak terganggu maka kau lebih kuat daripada aku. Kau akan baik-baik saja.


Yoon Seo tersenyum. (Well, setelah operasi Yoon Seo langsung mengunyah roti, tapi sebenarnya itu karena stress) Do Han minta Yoon Seo mengatasi perasaan takutnya itu. Do Han memberikan tugas operasi resmi pertama untuk Yoon Seo, minggu depan kau yang akan melakukan operasi untuk Jung Min. Itu adalah operasi pertama yang resmi, yang dua sebelumnya hanya operasi latihan.
Yoon Seo mengeluh. Do Han hanya berseru, kalau kau tidak suka, coba kau yang jadi Profesornya! wkk..

Shi On mengamati Eun Ok dari luar kamarnya. Yoon Seo mendekati Shi On. Ia sudah mendengar soal perwalian Eun Ok. Yoon Seo mengajak Shi On mencari jalan keluar, kita bisa menggabungkan pikiran kita.

Shi On merasa cemas, kalau Eun Ok masuk panti asuhan, ia akan dibenci anak-anak panti karena Eun Ok tidak bisa bicara ataupun main bersama. Seperti saya. (Hei, kenapa Shi On tidak membuka yayasan saja? untuk menampung anak2 seperti Eun Ok. Direktur Choi pasti bersedia membantu.)
Yoon Seo tanya apa Shi On benar2 berpikir kalau semua orang membencinya. Shi On tidak tahu soal itu sebelumnya, tapi sekarang ia tahu bagaimana rasanya marah. Saya marah kalau orang-orang membenci saya. Tapi seperti orang bodoh, saya tidak bisa mengekspresikan kemarahan saya.

Yoon Seo : Siapa bilang kau itu bodoh? Kenapa kau terus mengatakan itu?
Yoon Seo menarik lengan Shi On, dan menyebut satu per satu orang yang baik padanya. Perawat Nam, Perawat Jo, Dr. Han, In Hae, dan aku..kau anggap apa kami ini?

Shi On tampak berpikir. Yoon Seo menjelaskan, orang tidak membenci Shi On karena Shi On bodoh. Kau menjadi bodoh karena kau pikir semua orang membencimu.  Shi On mengangguk, ia mulai mengerti. Yoon Seo menggeleng, bukan seperti itu.
Yoon Seo menarik kepala Shi On dan membuatnya mengangguk lebih dalam lagi. Yoon Seo tersenyum lalu menepuk pipi Shi On.

Keduanya makan malam. Sambil mengunyah, Yoon Seo janji pada Shi On akan menghentikan usaha Prof Kim untuk memindahkan Shi On dari bagian bedah anak ke lab Patologi. Yah..meskipun Yoon Seo juga tidak bisa memberikan jaminan apapun.
Shi On minta Yoon Seo makan kimbap dengan daging, ia akan makan yang isinya sayur. Yoon Seo tersenyum, ia heran apa Shi On tidak bosan makan kimbap setiap hari. Shi On mengaku bosan makan kimbap bentuk segitiga.

Yoon Seo menggodanya, kalau bosan kenapa tetap dimakan. Shi On berkata ia memakannya karena bentuk segitiga itu mengasyikkan. Kalau makan dari ujungnya, rasanya seperti memakan puncak gunung. Yoon Seo geli, kau memiliki selera unik, benar kan?
Shi On mengangguk lalu makan lagi. Hehe..lapeer.


Do Han juga minum bersama Kang Hyun Tae. Kang ingin Do Han mempertahankan Park Shi On. Do Han berkata itu sulit karena Shi On memiliki banyak kekurangan.
Kang Hyun Tae mengerti, kalau kecenderungan autistic Shi On kambuh, para wali pasien juga menjadi gelisah. Jadi ia ingin Shi On tetap di bagian anak tapi sebagai dokter ahli patologi anak. (Bagian ilmu kedokteran klinik yang mempelajari masalah diagnosa dan terapi, meneliti wujud dan perjalanan penyakit.)

Kang Hyun Tae tahu Do Han juga sudah mengarah ke situ dan ia memuji kejelian Do Han. Dr. Park Shi On memiliki karakter yang menarik, ia mencoba mengatasi autismenya dan menjadi seorang dokter, seorang jenius dengan sindrome savant. Benar2 dramatis. Para pasien juga tidak akan menentang kalau  Dr. Park ada di bagian itu, tidak ada dokter yang lebih cocok di bagian itu selain Dr. Park.

Tapi kekaguman Kang Hyun Tae bukan tulus sebagai manusia untuk manusia yang lain. Kang berpikir menjadikan Park Shi On sebagai daya tarik untuk RS Seongwon. Media juga pasti sangat tertarik.
Do Han tidak suka dengan arah pembicaraan mereka, anda ingin menjadikan Park Shi On sebagai alat marketing untuk RS? Kang minta Do Han tidak salah paham, saya hanya ingin yang terbaik. Do Han berkata dokter itu bukan selebriti.

Kang Hyun Tae : Profesor Kim, Dunia itu sudah berubah. Dokter juga harus ada dalam sorotan. Itu tidak akan mengubah fakta kalau mereka menyembuhkan pasien.
Do Han berkata akan pura2 tidak pernah mendengar perkataan Kang Hyun Tae.

Do Han berdiri di tepi sungai Han. Ia mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Park Shi On. Saat Shi On datang pertama kali, ia yang teriak2 echo..echo..lalu diamankan petugas, Shi On yang teriak soal obat terlarang Heta Vizen. Shi On yang menyelamatkan nyawa bayi prematur Dong Soo di saat semua mulai bertemu jalan buntu. Do Han tahu betapa akurat dan cerdasnya diagnosa Park Shi On diluar semua keterbatasan-nya.
Yoon Seo dan Shi On duduk di bangku, Yoon Seo curhat, Prof Kim memintanya melakukan operasi resmi pertamanya minggu depan. Karena yang dua terakhir itu bukan dianggap resmi tapi hanya latihan saja.
Shi On dalam hati : wow..selamat.

Yoon Seo mengaku, ia merasa takut. Ia pikir ia bisa mengatasi semuanya.
Shi On dalam hati : Anda sudah mengatasi semuanya, anda tidak perlu merasa takut.

Yoon Seo menoleh dan tanya, apa aku akan bisa melakukannya dengan baik?
Shi On tidak menjawab, tapi bicara dalam hati : Anda akan melakukannya dengan baik, saya juga mempercayai anda.

Yoon Seo tersenyum, terima kasih. Shi On jadi kaget, saya tidak mengatakan apa-apa. Yoon Seo geli, ia tahu semua yang dikatakan Shi On. Shi On benar2 takjub, wow mengagumkan.

Yoon Seo menyandarkan kepalanya ke bahu Shi On, ia berharap bisa melakukan semuanya dengan baik. Yoon Seo ingin Shi On juga hadir saat ia melakukan operasi. Kalau aku mendapat kesulitan, kau harus teriak, kita dalam masalah, ayo cepat..cepat! Seperti itu, ok?
Shi On : Hik!

Yoon Seo menegakkan duduknya, ini benar2 masalah besar. Shi On mulai gugup. Yoon Seo mengajak Shi On memeriksakan diri besok. Yoon Seo pura2 ingin memeriksa Shi On, ayo angkat bajumu, aku ingin memeriksanya. Haha..cari kesempatan.
Shi On panik dan menghindar. Ia cegukan lagi. Yoon Seo geli, coba lihat dulu. Shi On menolak, tidak! Yoon Seo akhirnya menggelitik pinggang Shi On. Ia menunjuk ke atas. Saat Shi On mendongak, Yoon Seo cari kesempatan menggelitiknya lagi.

Yoon Seo kembali ke RS dan melihat Kyu Hyun menyanyi untuk Eun Ok. Yoon Seo tersenyum.

Setelah itu, ia duduk bersama Kyu Hyun di luar kamar Eun Ok, Eun Ok manis kan? Kyu Hyun membenarkan, dia manis. Tapi aku merasa kasihan kepadanya. Dia tidak bisa bicara. Dia tidak memiliki siapapun di sampingnya. Tapi anehnya Kyu Hyun merasa lebih baik kalau melihat Eun Ok. Eun Ok banyak menderita, tapi ia selalu tersenyum kalau melihat Kyu Hyun.

Yoon Seo : Ibumu juga tersenyum padamu.
Kyu Hyun menggeleng, tidak. Ibu hanya tersenyum kalau aku memenangkan penghargaan. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku tersenyum.

Yoon Seo minta Kyu Hyun memandangnya, dengarkan aku. Aku ingin mendengarmu terus menyanyi. Suaramu indah sekali. Tapi, apa kau tahu apa yang lebih ingin kudengar? Suara tawamu. Aku tidak tahu apa yang akan membuatmu merasa bahagia. Tapi yang pasti, kau hanya bisa ketawa kalau kau sehat.

Kyu Hyun menangis. Yoon Seo meyakinkannya, ibumu juga pasti akan merasa bahagia kalau mendengarmu tertawa. Mungkin akan lebih bahagia daripada mendengarmu menyanyi.
Yoon Seo menghapus air mata Kyu Hyun, jangan menangis. Yoon Seo memeluk Kyu Hyun, semuanya akan baik-baik saja.
Chae Kyung mendapat laporan dari Presdir misterius itu. Ia tersenyum dan berterima kasih. Lalu Chae Kyung menghadiri pertemuan dengan Presdir Lee, Kang Hyun Tae dan Lee Hyuk Pil.
Chae Kyung dengan terang2an menuduh Lee Hyuk Pil, anda yang telah melaporkan masalah Heta Vizen itu pada FDA Korea, benar kan?

Direktur Eksekutif Lee menyangkalnya. Tapi Chae Kyung sudah menyiapkan bukti, ia menunjukkan catatan telp Lee Hyuk Pil selama satu minggu lalu dan ternyata ada telp langsung ke kantor FDA. Chae Kyung memberikan laporan itu dan berkata mereka sudah yakin kalau Lee adalah pelakunya.

Lee Hyuk Pil tidak percaya Chae Kyung bisa melakukan ini secara diam2. Presdir Lee Yeo Won memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini diam2 karena mengingat hubungan Lee Hyuk Pil dengan mendiang suaminya. Chae Kyung juga menambahkan kalau adik ipar Lee terlibat penggunaan obat terlarang itu

Lee Hyuk Pil marah, ia akhirnya setuju keluar dari RS Seongwon, tapi ia mengancam tidak akan diam saja dan membalas mereka. Kang Hyun Tae diam-diam terlihat curiga dengan gebrakan Chae Kyung.
Lee telp Chief Go sambil marah2, kalau kau mengurusnya dengan benar, aku tidak perlu harus melalui ini! Chief Go syok, ia minta maaf. Lee Hyuk Pil kesal sekali, sekarang kau urus saja semuanya sendiri. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi kepadamu lagi! Dan jangan pernah datang ke rumahku lagi!
Chief Go syok : Hyuk Pil-hyung! Hyuk Pil hyung!

Hong Gil Nam sekarang semakin baik kepada Shi On. Ia memanggil Shi On dengan ramah, Park Shi On..sini. Gil Nam merapikan kerah jas Shi On, kau harus merapikan dirimu. Kalau kerah bajumu tidak rapi kau kelihatan kusut.
Shi On tampak heran, ia berterima kasih. Gil Nam menepuk bahu Shi On sambil tersenyum. Han Jin Wook juga tersenyum melihatnya.

Ibu Kyu Hyun bagai disambar petir saat mendengar dari putra tercintanya kalau ia tidak mau ke Jerman. Kyu Hyun ingin dirawat di RS ini saja sampai sembuh.

Ibu tidak percaya, apa? Kyu Hyun menjelaskan, meskipun aku pergi ke Jerman aku tidak akan bahagia. Meskipun aku tidak bisa menyanyi setelah operasi, aku tetap ingin hidup dengan bahagia. AKu ingin pergi ke sekolah dan bertemu teman-teman. Aku ingin makan apapun yang ingin kumakan.
Ibu Kyu Hyun stres dan teriak, diamlah! Aku melakukan semua ini demi dirimu!


Shi On yang ada di kamar itu minta Ibu mendengarkan perkataan Kyu Hyun. Ibu dengan dingin minta Shi On tidak ikut campur. Ibu mengemasi baju2 Kyu Hyun. Shi On bicara sendiri, kenapa anda tidak mendengarnya? Kalau anda tidak mau mendengar, ia akan merasa sesak. Ibu menyuruh Kyu Hyun ganti baju.
Kyu Hyun teriak, tidak! Aku tidak mau ke Jerman. Ibu tetap ingin mereka pergi dan anaknya menolak.

Shi On tidak tahan dan berseru, Biarkan saja dia. Meskipun ia dioperasi, ia tetap bisa menyanyi. Ibu dan Kyu Hyun tertegun dan melihat ke arah Shi On.
Shi On kaget sendiri, ia merasa bersalah. Lalu buru2 keluar kamar. Diluar kamar, Shi On menepuk wajahnya sendiri. Ia menyesal karena menjanjikan sesuatu yang tidak masuk akal untuk pasien. Shi On ingat kata2 Do Han, untuk tidak memberikan harapan kosong pada pasien.

Shi On bicara sendiri, tidak..tidak. Kau tidak boleh mengatakan itu.
Yoon Seo mendengar dari perawat Jo dan Nam kalau ibu Kyu Hyun berkeras ingin keluar sementara anaknya tidak mau.

Shi On masih berdiri di dekat ibu Kyu Hyun. Ibu Kyu Hyun stres, apa kau bisa pergi? Shi On mendekat, dokter disini..
Ibu Kyu Hyun menyindirnya, apa biasanya mereka suka membuat orang merasa lelah dan muak? Shi On tidak menanggapi, ia maju dan bercerita soal anak anjingnya.

Ibu Kyu Hyun hanya menghela nafas, ia benar2 stres menghadapi dokter aneh satu ini. Shi On cerita, dulu ia sering melihat anak anjingnya melompat-lompat di halaman saat musim dingin. Shi On mengira anak anjingnya menyukai salju, tapi ternyata tidak.

 Ibu Kyu Hyun menoleh, ia mulai tertarik. Shi On melanjutkan, itu karena kakinya kedinginan. Kyu Hyun juga seperti anak anjing itu, ia menyanyi bukan karena suka, tapi karena ia kedinginan. Itu sebabnya Kyu Hyun menyanyi lebih keras lagi.

Shi On : Anak-anak itu baik, meskipun mereka tidak menginginkannya, mereka memaksakan diri untuk melakukan apa yang diminta. Tapi melakukan sesuatu dengan paksaan itu tidak baik. Saya juga membencinya.

Ibu Kyu Hyun diam. Shi On melanjutkan, tapi meskipun ibu saya memaksakan sesuatu, saya akan melakukannya. Saya harap ibu saya ada di samping saya.
Ibu masuk ke kamar Kyu Hyun. Apa kau memang harus menyakitiku seperti ini? Kyu Hyun tidak ingin menyakiti ibunya, itulah sebabnya aku ingin dioperasi. Aku ingin tertawa. Seperti saat masih di TK dan saat naik komidi putar. Aku ingin tertawa seperti itu.
Aku tidak membenci ibu. Aku hanya merasa marah karena ibu tidak tahu perasaanku sama sekali. Maafkan aku, ibu.

Ibu Kyu Hyun akhirnya bisa mengerti, kenapa kau harus minta maaf? Ibu memeluk Kyu Hyun. Shi On dan Yoon Seo melihat dan mendengar mereka. Yoon Seo tersenyum dan menutup pintu, keduanya pergi.
Shi On minta Yoon Seo yang mengoperasi Kyu Hyun. Saya tahu, Prof Kim hebat, tapi saya rasa akan lebih baik kalau anda yang melakukan operasinya.
Yoon Seo heran, kenapa bisa lebih baik?
Shi On : Untuk satu alasan tertentu, saya rasa anda bisa membantu Kyu Hyun mewujudkan mimpinya.

Yoon Seo merasa tidak memiliki kemampuan itu. Shi On berkata akan mendampingi Yoon Seo, jika ada kondisi darurat, saya akan ada di sana untuk membantu. Saya akan membantu dalam operasi dan tidak akan berdiri diam saja.
Yoon Seo : Kau yakin kau bisa membantu?

Yoon Seo menghadap Do Han dan berkata akan melakukan operasi untuk Kyu Hyun sebagai operasi resmi pertamanya. Do Han berkata ia saja belum pernah melakukan operasi seperti ini dan ini pertama kalinya di RS Seongwon.

Yoon Seo : Itulah mengapa saya berpikir ini lebih baik karena ini adalah pertama untuk semuanya.

Do Han kelihatan sedikit kagum. Yoon Seo menjelaskan, ia tidak mengatakan ini hanya karena ingin merasakan tantangan baru. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk melindungi impian Kyu Hyun. Saya tahu anda mencemaskan saya sebanyak kepercayaan anda pada saya.
Jadi, tolong ijinkan saya melakukan operasi ini.

Do Han belum menjawab. Yoon Seo menggodanya, anda lambat sekali membuat keputusan hari ini. Do Han tersenyum, jadi kau merasa percaya diri?
Yoon Seo tersenyum, Ya, Prof Kim.

Do Han membahas operasi Kyu Hyun dengan timnya. Operasi ini bukan operasi yang membahayakan nyawa, tapi karena areanya sangat kecil, kita tidak akan tahu sampai kita membedahnya. Lagipula ini adalah operasi yang menukar kesehatan seorang anak dengan bakatnya.
Biasanya aku tidak mempertimbangkan masalah pribadi pasien dalam melakukan operasi. Do Han melirik Yoon Seo, tapi operasi adalah sesuatu yang akan dihargai Kyu Hyun seumur hidupnya. Kau mengerti Dr. Cha?

Yoon Seo mengiyakan, lalu berkata, Profesor Kim, saya ingin Dr. Park Shi On yang menjadi asisten pertama saya.
Do Han menolak. Yoon Seo masih ingin berdebat, bukankah itu hak dokter bedah untuk menentukan asisten pertamanya? Do Han tetap menolaknya. Ia langsung meninggalkan rapat.

Yoon Seo berdiri ingin mengejar Do Han. Shi On menahannya, saya yang akan bicara dengan Prof Kim. Shi On langsung jalan mengikuti Prof Kim.

Shi On masuk kantor Do Han. Do Han sudah mengenakan jasnya, apa kau tidak mendengar yang kukatakan tadi. Shi On mendengarnya. Do Han berkata Shi on akan pindah bagian, jadi tidak perlu melakukan operasi.
Shi On menunduk, ini juga impian terakhir saya. Sama seperti Kyu Hyun, ini adalah kesempatan terakhir saya. Itulah sebabnya saya ingin bersama dengan Kyu Hyun.

Do Han mengalah, aku akan mengijinkan kehadiranmu. Shi On tidak mau hanya menghadiri operasi, tapi ingin ikut serta.
Do Han : Bagaimana kalau tiba-tiba kau gemetaran?
Shi On : Kalau begitu saya akan langsung meninggalkan ruang OR.

Do Han : Kalau seperti itu, kau tidak perlu ikut sejak awal.
Shi On tanya kenapa Do Han tidak bisa mempercayainya, anda tidak membenci saya karena saya melakukan kesalahan. Anda membenci saya karena anda berpikir bahwa saya akan melakukan kesalahan. Saya tidak akan melakukan kesalahan. Tidak akan pernah.

Do Han menghela nafas, tepati saja janjimu. Kalau kau mulai gemetaran, kau harus segera meninggalkan ruang operasi.
Shi On langsung berseri wajahnya, ia membungkuk sampai dua kali ke Do Han, terima kasih. Terima kasih.
Yoon Seo langsung melompat di luar kantor, yes! Ia senang Do Han mengijinkan Shi On jadi asistennya.

Shi On duduk sendirian di bangku taman, ia tampak gelisah. Shi On bicara dengan kakaknya dalam hati, Yi On-hyung. Sejujurnya aku sangat gugup. Tapi aku akan baik-baik saja kan? Kau akan membantuku, kan?

Pemeran Jin Wook cocok jadi detektif menurutku.
Semua dokter residen berkumpul. Il kyu tidak mengerti bagaimana Dr. Cha bisa meminta Shi On jadi asistennya dan bukannya Jin Wook. Jin Wook dengan santai menjawab, aku tidak marah. Aku juga asisten pertama di tahun pertamaku. Il Kyu berkata Jin Wook berbeda dibandingkan Park Shi On.
Jin Wook setuju, kau benar. Park Shi On jauh lebih baik daripadaku.

Semua rekan Jin Wook terkejut. Jin Wook mengingatkan mereka, Hyun Woo, Seong Ho dan Dong Soo, siapa yang membantu mereka melewati masa krisisnya? Dan siapa yang membantu Eun Ok bicara? Katakan padaku, Woo Il Kyu.



Il Kyu tidak bisa menjawab. Jin Wook tersenyum, memang benar Park Shi On itu pembuat masalah, tapi karena itu, kita semua lupa bahwa dia membantu anak-anak itu. Tidak, kita tidak mengakuinya. Kita hanya peduli dengan perasaan kita sendiri. Semua rekannya mengangguk, mereka tidak bisa membantah.
Yoon Seo dan Shi On makan mie instan sambil mempelajari kasus Kyu Hyun. Hey, Dr. Park.
Shi On : Ya?
Yoon Seo tanya apa Shi On sudah memikirkan cara agar Kyu Hyun bisa tetap menyanyi saat operasi.

Shi On mengangguk dengan yakin, Ya. Lalu ia mengoreksi, maksud saya..saya mungkin memikirkan caranya.

Yoon Seo tanya apa Shi On mengatakan sesuatu pada Kyu Hyun. Shi On menggeleng, ia berkata tidak boleh memberi harapan kosong pada pasien kalau tidak terlalu yakin. Itu kata Profesor.
Yoon Seo tersenyum, ia bahagia melihat perkembangan kedewasaan Shi On.

Yoon Seo menawarkan mie instant-nya, kau mau lagi? Ambil saja. Shi On berterima kasih, lalu tanpa sungkan mengambil mie Yoon Seo. Banyak lagi.
Yoon Seo melirik dan cepat-cepat menarik mangkuk mienya. Shi On menoleh dengan polos. Yoon Seo tersenyum lagi, makan saja. Shi On mengangguk dan makan dengan lahap. Yoon Seo masih kelihatan sedikit kesal melihat jatahnya dirampok Shi On. Dua orang ini lucu sekali.

Shi On berdiri dan memandangi ruang operasi. Ia seperti membayangkan layar 3D dan menemukan fistula di tenggorokan Kyu Hyun.
Paginya, Do Han mempelajari kasus Kyu Hyun, ia masih memikirkan cara menemukan fistula dalam tenggorokan anak itu, kalau mereka bisa menemukan fistula itu, mereka mungkin bisa menyelamatkan pita suara Kyu Hyun.
Yoon Seo mendekat dan tanya apa Do Han mempelajarinya karena tidak percaya padanya. Do Han membenarkan sambil tersenyum. Yoon Seo janji akan melakukannya dengan baik. Agar tidak kena marah Do Han. Saya pergi.

Do Han memanggil Yoon Seo dan mengucapkan selamat untuk operasi resmi pertamanya. Yoon Seo tersenyum lebar, terima kasih. Ia membungkuk dan jalan pergi.

Shi On mengantarkan Eun Ok untuk menemui Kyu Hyun. Shi On minta Eun Ok mengucapkan kata-kata yang sudah mereka latih. Eun Ok dengan susah payah mengucapkan : Te-tetap..kuat...O-oppa.
Kyu Hyun tersenyum dan membelai rambut Eun Ok. Eun Ok tersenyum senang, lalu mulai membuat suara-suara lagi. Shi On mengerti dan menjawab Eun Ok, Eun Ok-ah..Kyu Hyun tidak bisa menyanyi saat ini. Eun Ok tampak kecewa. Shi On membelai kepalanya.

Kyu Hyun tiba2 punya ide dan berbisik pada Shi On. Kyu Hyun ternyata ingin diantar ke radio RS. Kyu Hyun ingin menyanyi untuk terakhir kalinya. Kyu Hyun yang terkenal dengan suara malaikatnya, ingin menyanyikan lagu yang membuatnya terkenal.

Shi On memberi semangat. Kyu Hyun mulai menyanyi : Ave...Maria, gratia..pena..
Semua orang di RS Seong won menikmati suara Kyu Hyun. Para dokter, perawat, pasien umum dan anak-anak. Eun Ok terutama, ia tersenyum bahagia di tempat tidur mendengar suara Kyu Hyun.
Ayah-Ibu Kyu Hyun duduk sambil berpegangan tangan. Terdengar suara Kyu Hyun, ibu..setelah aku dioperasi dan sehat lagi, tolong kabulkan satu permintaanku. Kyu Hyun menangis sambil menyanyi, karena kemungkinan besar ini adalah terakhir kalinya ia bisa menyanyi seperti ini.


Yoon Seo dan Shi On mengenakan seragam operasi. Keduanya jalan ke arah ruang operasi. Adegannya mirip astronot yang jalan masuk pesawat ulang-alik di film Armageddon. Cie..
Shi On mengulurkan kepalan tangan, Yoon Seo tersenyum dan membalasnya, keduanya toss.

Yoon Seo dan Shi On masuk ke ruang operasi. Tidak lama, Do Han juga masuk. Ia menegaskan tidak akan melakukan operasi tapi hanya melihat saja. Yoon Seo tersenyum. Do Han minta Yoon Seo segera mulai.

Yoon Seo mulai melakukan irisan pertamanya. Yoon Seo minta peralatan dan Shi On harus membantunya. Tangan Shi On mulai gemetar dan ia sedikit gugup. Do Han menatap tajam Shi On. Yoon Seo memegang tangan Shi On untuk menenangkannya.

Yoon Seo minta alat2 dan melanjutkan operasi. Do Han mengawasi mereka. Yoon Seo akan membuang fistulanya. Ada infeksi di sekitar kelenjar tiroid tapi kita tidak perlu membuang kelenjarnya. Shi On mengangguk. Do Han memberi instruksi, mulai dari tempat di mana kau bisa melihat fistulanya. Yoon Seo mengerti.

Shi On menatap Kyu Hyun dan berjanji akan membantu Kyu Hyun mewujudkan mimpinya. Shi On membayangkan lagi letak fistula itu secara 3D.
Yoon Seo berhasil menyingkirkan semua fistulanya. Ia tanya Do Han, tidak apa-apa kalau dilanjutkan? Do Han minta Yoon Seo hati-hati, ini mungkin akan sulit menyelamatkan laringeal nerve-nya (saraf kotak suara). Yoon Seo mengerti.

Tiba-tiba Shi On menghentikan mereka, tunggu dulu. Yoon Seo dan Do Han menatap tajam Shi On.
Shi On : Kyu Hyun bisa menyanyi. Kita bisa mewujudkan mimpi Kyu Hyun.

Good Doctor [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8]
Notes :
Yang aku suka dari drama Korea adalah, tidak ada karakter yang selamanya jahat atau menyebalkan. Contoh Chief Go Choong Man, dia diminta mengakui pemakaian obat terlarang Heta Vizen dengan taruhan ijin prakteknya, tapi Go tidak bisa. Bagaimanapun ia pernah memiliki idealisme sebagai dokter dan tidak bisa begitu saja melepaskan ijinnya. Go justru tampak melunak pada Shi On. Mungkin karena Go Choong Man tidak memiliki backing lagi atau memang hanya Shi On yang menghormatinya, pokoknya dalam satu karakter masih ada yang namanya second-chance. Semua karakter bisa bertumbuh dan berubah karena mereka adalah manusia. Go Choong Man tidak akan bisa menolak kepolosan Shi On. Justru mungkin hanya Shi On lah tempatnya berpaling setelah semua orang jelas-jelas tidak menganggapnya.

Hubungan Yoon Seo dan Shi On ini unik, memang lebih pas hubungan kakak-adik saja. Tapi kita tidak bisa menahan perkembangan hormon-nya Shi On haha.

Bonus BTS pictures
 Dalam setiap scene medis, selalu ada tim medis profesional yang membantu dan mengarahkan setiap prosesnya. Jadi Kim Do Han cs bisa terlihat pro.
 Kalian tahu kenapa baju Hong Gil Nam rapi? gaya ya dia ..pura2 membereskan baju Shi On, well..itu karena Sang Profesor sendiri yang mengurus dasi anak buahnya haha..
 Prof Kim : Sini, aku pinjam dasinya. Susah tahu memakaikan dasi dari depan.

We're partner forever ^^