Pages

Wednesday, November 14, 2012

Nice Guy episode 3

Beberapa waktu sebelum Eun Gi dan Ma Ru kecelakaan motor cross.

Eun Gi harus menghadapi protes karyawannya. Mereka teriak2, Seo Eun Gi yang sudah menipu kami, turun! Turun! Turun! Keluarga Seo terlibat dalam bisnis mafia. Grup Tae San, hancurkan! hancurkan! hancurkan!
Eun Gi ingin mendekat ke arah mereka tapi dihalangi Joon Ha. Eun Gi nekad dan jalan ke arah mereka.

Karyawan Tae San langsung menyerbu Eun Gi, mereka minta Eun Gi menepati semua janjinya.

Eun Gi teriak, aku disini untuk diskusi dengan kalian. Semuanya tolong dengarkan aku!
Tapi mana mereka mau mendengar, semuanya sudah marah paa Eun Gi dan melempari Eun Gi dengan telur dan tepung. Joon Ha berusaha melindungi Eun Gi, tapi tetap saja Eun Gi kena lemparan.

Eun gi pulang dan membersihkan diri. Terdengar suara Ma Ru, seperti membaca biodata Eun Gi, mirip Bad Guy saat mempelajari tentang mangsanya.

Seo Eun Gi, Tae San Grup. Putri tunggal Presdir Seo Jeong Gyu. Sekarang dia adalah Direktur Tae San Grup. Penerus pertama Tae San Grup.
Sombong, angkuh dan tegas. Orang itu adalah seorang workaholic/gila kerja. Dia tidak punya teman, dan tidak punya hobi. Dept stores, bioskop, museum, klub golf, dan salon kecantikan semuanya tidak ada catatan khusus. Tidak tertarik bepergian/rekreasi.
Satu-satunya hiburannya adalah off-road motor.

Eun Gi menyiapkan baju bermotornya, jaket, sarung tangan, helm dan ia jalan ke sebuah laci, ternyata ia mengeluarkan boneka Barbie lama.

Wajah Eun Gi tampak melembut, ia bicara pada bonekanya, apa kau mau ikut jalan2 dengan eonni? astaga ini anak..temannya hanya Barbie?

Ma Ru bermotor dan ia ingat kejadian di kantor polisi. Pengacara Ahn berkata Nyonya Seo tidak punya banyak waktu. Masih ada anak kecil yang menunggu ibunya. Polisi Kim tahu dan mengijinkan Jae Hee dan Ahn pergi.

Ma Ru tiba-tiba tanya, apa saya boleh bertanya, dunia seperti apa tempat tinggal Nyonya itu?
Jae Hee tampak terkejut. Ma Ru melanjutkan, yang membuat orang normal bertekuk lutut dan memohon, menjadi patuh, kehilangan akal sehat mereka, dan membuang semua kebaikannya.

Polisi Kim marah, selama tanya jawab kau diam saja. Kenapa sekarang kau bicara ngawur?

Jae Hee menoleh ke arah Ma Ru : Seberapa mempesonanya itu...seperti mimpi, begitu mewah sampai terasa menyesakkan. Jika aku harus menjelaskannya padamu, apa kau bisa membayangkannya? Orang seperti dirimu?

Sekarang kembali saat Eun Gi bertemu Ma Ru waktu naik motor. Ma Ru ternyata memang sudah tahu hobi dan kebiasaan Eun Gi, mungkin dia juga sudah mempelajari lokasi track, sampai ia tahu kapan harus jatuh dan membiarkan Eun Gi melewatinya.
Mungkin Ma Ru tidak tahu soal rem motor Eun Gi. Tidak lama Eun Gi hampir jatuh ke jurang.
 

Ma ru mendengar teriakan Eun gi dan bergegas lari ke arah Eun Gi. Ma Ru berhasil meraih tangan Eun Gi dan menolong Eun Gi naik ke atas. Keduanya berbaring di tanah sebentar.

Eun Gi bangun dan ingin turun ke jurang lagi. Ma Ru mencegahnya. Tapi Eun Gi justru ingin pergi ke motornya.

Ma Ru menarik Eun Gi, kau mau apa?
Eun Gi : Motorku! Motorku!
Ma Ru kesal, kau mau jatuh ke bawah bersama motormu? Hanya untuk motor itu?


Eun Gi meronta, lepaskan, lepaskan aku! Ma Ru teriak, apa itu lebih penting dari nyawamu? Kau bisa membeli yang baru kan?
Eun Gi menangis, boneka..bonekaku ada di sana. Bonekaku ada di sana!

Ma ru bingung, ayo kita ke RS. Sepertinya kau benar2 tidak waras.
Eun Gi histeris, Ibu..Ibu!!

Ma Ru tertegun dan tanya apa memang ada sesuatu di motor itu? Baiklah aku akan mengambilnya untukmu.

Ma Ru mengikatkan tali motor ke akar pohon itu, lalu perlahan turun ke bawah.

Ma Ru sampai di dekat motor dan membuka tas yang tergantung di motor, ternyata ada boneka Barbie itu. Ma Ru hanya menggeleng, ia benar2 tidak percaya.

Ma Ru menunjukkan boneka itu pada Eun Gi. Eun Gi mengangguk lega.
Ma Ru berusaha naik lagi, tapi ia tidak sadar kalau gesekan di tebing membuat talinya putus.  Ma Ru terjun bebas ke dasar tebing!

Eun Gi syok melihatnya.
Eun Gi duduk dengan wajah blank di RS. Seorang dokter mendekat dan berkata untungnya tubuh pria itu tersangkut cabang pohon saat ia jatuh, jadi tidak ada luka yang terlalu serius. Tapi tulangnya patah dan kakinya retak. Tapi karena dia masih muda, ia bisa sembuh dengan cepat.
Apa hubungan Nona dengan pasien ini?

Eun Gi : Dia adalah orang yang tidak kukenal.

Eun Gi masuk ke kamar RS dan memandangi Ma Ru yang masih belum sadar. Ma Ru membuka mata dan melihat Eun Gi menatapnya tajam.

Eun Gi tampak curiga, apa kau..mengenalku? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?
Ma ru : hanya karena ada orang yang tidak kau kenal dan belum pernah kau temui dalam situasi yang tidak bisa dibayangkan itu, kau berpikir terjadi sesuatu yang tidak bisa dipercaya dan gila?

Eun Gi : Kalau terjadi sesuatu, siapa yang akan kau salahkan?


Ma Ru : Apa ini yang diajarkan orang tuamu padamu? Jika kau merasa berterima kasih atau bersalah tentang sesuatu, apa kau akan jadi marah, kehilangan kesabaranmu, jadi tidak masuk akal dan menyalahkan orang lain?

Jika kau berterima kasih, katakan saja terima kasih. Jika kau merasa bersalah, katakan saja, maaf. Meskipun orang tuaku...buta huruf dan tidak berpendidikan, tapi mereka masih bisa mengajarkanku sopan santun dasar seperti ini.
Lupakan, bukan kau yang mendorongku, dan aku melakukannya atas kemauanku sendiri. Jadi mulai sekarang, kita tidak saling berhutang apapun juga.
Aku tidak akan ingin menipumu atau ..mengganggumu lagi. Itu saja yang ingin kukatakan. Jika tidak ada yang lain, apa kau bisa pergi? Aku ingin ketenangan.

Ma Ru berbalik dan tidur menghadap jendela. Seorang perawat masuk memeriksa Ma Ru dan Ma Ru diam saja.

Eun gi jalan keluar, ia sedikit pincang dan ingat lagi saat Ma Ru mati-matian mencegahnya turun. Sampai akhirnya justru Ma Ru yang jatuh ke jurang. Eun Gi heran dan bingung, kenapa? Karena aku kau..kenapa sebenarnya?
Jae Hee menemani Eun Suk main di taman bermain. Jae Hee mengingat ia tanpa sengaja mendengar pertengkaran Tuan Se dan Eun Gi.
Jae Hee mendengar saat suaminya dengan marah berkata ia punya pewaris lain selain Eun Gi, ada ibu Eun Suk dan Eun Suk.

Jae Hee memeluk Eun Suk dan berkata dia bilang kalau kita juga penerus yang potensial, dia berkata dia juga akan memberi kita kesempatan.
Eun Suk heran, ibu bicara apa?

Jae Hee tersenyum dan memeluk Eun Suk lagi, semuanya menjadi milikmu. Itu adalah dunia yang tidak bisa ibu bayangkan, dunia yang tidak berani ibu bayangkan. Jangan sampai kau ditendang keluar dan jangan biarkan siapapun merebutnya darimu. Kau harus mendapatkan segalanya. Kau mengerti, sayang?

Pengacara Ahn memandangi mereka dari jauh. Ahn ini tampak mencurigakan. Ahn menerima telp dari Sekretaris Jo dan ingin bertemu dengannya.

Ahn bertemu Jo. Ahn tahu kalau Pengacara Park Joon Ha meminta Jo melakukan sesuatu. Jo terkejut, apa maksud anda?

Ahn : Kudengar kau menyelidiki peristiwa pemerasan terhadap Ny. Kedua. Hubungan antara si pemeras dengan Nyonya.

Jo berkata ia tidak bisa mengatakan apapun dan jalan pergi. Ahn berkata ia akan membantu Jo, terserah Jo mau menerimanya atau tidak.
Jo awalnya ingin pergi tapi berubah pikiran dan jalan kembali.

Jo : Mereka berdua sepertinya punya hubungan. Sebelum Nyonya menikah dengan Presdir, Nyonya dan Kang Ma Ru punya hubungan serius. Mereka tumbuh besar bersama dan hubungan mereka berkembang. Saya sudah mendapat konfirmasi ini dengan bicara dengan orang2 di lingkungan mereka.

Ahn tanya apa Pengacara Park tahu masalah ini. Jo ternyata tidak mengatakan soal ini pada Joon Ha.

Saat Joon Ha tanya hubungan keduanya, Jo berkata ia tidak menemukan apapun antara Nyonya dan pria itu.
Joon Ha : Benarkah? Tapi di pesawat orang2 berkata mereka sepertinya saling mengenal. Aku sudah menanyakan-nya pada kru pesawat yang bersama Direktur.

Jo berkata saat itu situasinya darurat dan sepertinya mereka salah paham. Joon Ha mengerti dan minta Jo menyelidiki pria itu terus. Jo lapor, dia berhenti sekolah kedokteran dan kerja di bar. Ia cuma punya seorang adik yang sakit2an, tidak ada yang lain lagi.
Joon Ha mengangguk dan minta foto Ma Ru. Jo memberikan selembar untuk Joon Ha. Joon Ha mengamati foto Ma Ru dan berkata pasti ada yang salah, dia sepertinya bukan orang yang akan memeras orang 1 Miliar Won begitu saja. Jo membenarkan.


Ma Ru berdiri di RS dan memandang langit, sepertinya ia mulai memikirkan rencana menghancurkan Jae Hee.
Keluarga Seo makan bersama, didampingi dua pengacara mereka. Keluarga paling aneh memang. Ahn terus saja mengamati Jae Hee. Joon ha melirik Jae Hee sebentar. Sementara Eun Gi sibuk menulis sambil memikirkan Ma Ru.

Kang Ma Ru, KAng Ma Ru, Kang Ma Ru...
Eun gi sebenarnya membaca nama Ma Ru di papan nama RS dan bahkan ia menulis nama Kang Ma ru ..Kang Ma Ru di notes, tapi Eun gi tidak menyadari kalau ini Kang Ma Ru yang sama yang ia serang untuk menjatuhkan Jae Hee.

Pengacara Ahn mendapat telp dari Dr. Kim. Lalu menyampaikan pesannya, hasil pemeriksaan liver/hati Presdir Seo sudah keluar dan ada kemungkinan transplantasi hati dari donornya. Donor paling pas adalah Direktur Seo.

Presdir Seo kelihatan kesal, ia memandang Eun Gi yang tidak menyadari pembicaraan mereka karena pikirannya masih terpusat pada Ma Ru. Joon Ha memanggil Eun Gi.

Eun Gi akhirnya menjelaskan kalau penyakit ayahnya hanya bisa disembuhkan dengan transplantasi dan menemukan donor diantara anggota keluarga itu wajar, tidak perlu menundanya lagi. Kita bisa segera menetapkan tanggal operasi. Aku tidak punya jadwal penting 2 minggu lagi dan jika itu cocok dengan jadwal Presdir, kita lakukan saja.

Presdir Seo bukannya tersentuh atau berterima kasih, ia justru marah2. Siapa yang memintamu mengatakan hal2 tidak berguna seperti ini? Sebenarnya berapa banyak otak yang kau butuhkan agar kau bisa sadar?
Presdir Seo menoleh ke Ahn, kau juga, Pengacara Ahn, kalau dia mulai bicara ngawur, kau seharusnya mencegahnya. Untuk orang yang sudah sekarat, kau mau mempertaruhkan masa depan Tae San?

Presdir Seo : Lupakan, batalkan semuanya. Orang yang tidak bisa mengurus kesehatan dirinya sendiri, dan kau mencemaskan orang lain? Benar2 konyol!

Eun Gi : Tapi aku sangat sehat sekarang, bahkan Dr. Kim berkata aku bisa menjalankan operasi transplantasi.

Jae Hee buka suara dan menjadi ibu yang bijak, ayahmu benar. Dengarkan dia, tubuhmu dan kesehatanmu bukan menjadi milikmu sendiri. Grup Tae San memiliki ribuan karyawan, termasuk keluarga mereka, hidup jutaan orang tergantung pada tanggung jawabmu, Seo Eun Gi.
Meskipun Presdir meninggal, dan semua kita disini harus pergi, satu-satunya harapan untuk melindungi dan berjuang demi Tae San adalah kau.

Eun Gi tidak percaya ini. Jae Hee  berkata ia juga pergi melakukan test transplantasi hati dan ternyata cocok. Aku merasa itu sangat bagus, meskipun sesuatu terjadi padaku sekarang, aku bukan orang yang penting. Aku tidak ingin hidup di dunia tanpa Presdir, jangan mempertaruhkan masa depan Tae San, aku akan melakukannya.

Jae Hee menoleh ke arah suaminya, tolong ijinkan aku melakukannya. Lalu membantu memotongkan steak untuk Presdir Seo, steak hari ini tidak jelek kan? Setelah mengganti Chef Kepala, rasanya sepertinya semakin lezat, ya kan?

Eun gi geram sekali sementara Joon Ha tampak curiga.

Presdir Seo pergi bersama Jae Hee dan Pengacara Ahn. Ahn melirik Jae Hee lagi lewat spion mobil.

Presdir Seo menggenggam tangan Jae Hee dan tanya soal Busan Shopping Center. Seo minta Pengacara Ahn mengubah nama pemilik Busan Dept. Store, ubah menjadi nama ibu Eun Suk.

Pengacara Ahn mengiyakan. Eun Gi mencegahnya, hatiku tidak bisa digantikan dengan shopping center seperti itu Presdir. Jika kau ingin mencoba memberikan ganti rugi hanya karena aku melakukan transplantasi itu untukmu, memberikan semua Tae San juga tidak akan cukup Presdir. Apa yang ingin kulakukan saat ini adalah yang seharusnya dilakukan istri untuk suaminya dan untuk keluarganya.

Selama aku sanggup melakukannya. Aku adalah keluarga Presdir, meskipun orang tidak bisa menerimaku dan tidak ada yang mengakuinya, aku selalu menjadi keluargamu dan aku adalah ibu dari anakmu. Meskipun semua merendahkanku dan menganggap aku tidak ada...tolong jangan lakukan itu. Tolong jangan berpikir kalau kau harus memberiku sesuatu, jangan lakukan itu. Kumohon.

Presdir Seo tanya apa Ahn juga tahu kalau semua orang menggosipkan Jae Hee. Ahn berkata ia tidak tahu tapi Seo tidak percaya, aku sebenarnya sudah mendengar semuanya dan ia melarang semua merendahkan Jae Hee. Presdir Seo ingin menikah resmi dengan Jae Hee. Jae Hee meneteskan air mata haru.

Eun Gi bagai tersambar petir, mereka ingin menikah? Ayahku dan Han Jae Hee? Joon Ha membenarkan, mereka ingin menikah resmi dan mengumumkannya pada media. Joon Ha justru diminta mengurus semuanya, ia tanya berapa tamu yang harus ia undang?
Eun gi tidak bisa berpikir, ia berkata akan telp Joon Ha lagi.

Eun Gi jalan ke mejanya dan melihat Barbienya. Eun Gi terkejut dan mengambilnya, Eun Gi ingat saat ibunya memberikan boneka itu. Apa kau ingat boneka ini?

Ibu : Saat kau masih kecil, kau tidak pernah meninggalkannya dan selalu main dengannya. Saat ayahmu membuang semua bonekamu, aku menyembunyikan yang satu ini.

Eun Gi dengan dingin berkata ia tidak mengingat semua kenangan itu. Ibu minta maaf karena tidak bisa melindungi Eun Gi. Aku selalu merasa kasihan padamu, kau hanya perlu menjadi seperti boneka ini, mengenakan baju indah dan sepatu indah.
Bertemu pria baik yang akan mencintaimu, seperti gadis normal pada usiamu. Mulai hidup dengan bahagia.

Ratu Yoon! wkk..reinkarnasi keluarga Suyang
Ibu mengajak Eun Gi pergi bersamanya. Apa kau mau pergi bersamaku dan meninggalkan rumah ini? Jika kau tetap disini kau akan tersiksa sampai mati.

Eun Gi marah, meskipun aku harus tersiksa sampai mati, aku akan tetap disini. Di tempatku sampai mati. Aku akan tetap disini.
Ibu : Eun Gi-ya!

Eun Gi : Mengenakan baju cantik dan sepatu indah? Bersama pria yang baik? Seperti boneka ini?

Eun gi melempar boneka itu, aku akan tetap disini dan menang. Saat aku menang, aku akan menghancurkan mereka semua dibawah kakiku. Aku tidak akan pernah hidup seperti ibu. Melarikan diri, lari, menyerah, seperti pecundang. Aku, Seo Eun Gi tidak akan pernah hidup seperti itu!

Eun Gi memandangi Barbie lamanya, dan tanya pada Sekretaris Hyun. Darimana boneka ini?

Hyun : Orang itu yang memberikannya untuk anda, Kang Ma Ru. Saya baru saja ke RS dan dia minta saya memberikan itu pada anda. Dia juga menolak hadiah dari anda.
Eun Gi melihat hadiahnya yang ditolak Ma Ru.

Eun Gi penasaran dan ia pergi ke RS mencari Ma Ru, tapi kamar Ma Ru kosong. Ma Ru sudah pulang. Eun Gi minta alamat Ma ru pada RS.

Ma Ru jalan pulang dan mendapatkan sms dari Choco, oppa aku akan tinggal bersama ibu kandungku. Choco minta Ma ru tidak cemas dan jangan melakukan hal buruk hanya karena ongkos RSku. Choco berterima kasih untuk semua yang sudah dilakukan Ma Ru padanya.
Ma Ru mencoba telp tapi tidak tersambung.


Ma ru pulang ke rumahnya. Jae Hee melihatnya dan ingin menemui Ma Ru, tapi Pengacara Ahn mencegahnya. Jae Hee terkejut saat melihat Ahn.

Ma Ru justru menemukan Jae Gil dan pacarnya tiduran sambil maskeran di halaman. Ma ru mengamatinya dan gadis itu terbangun, ia langsung membangunkan Jae Gil. Jae Gil tanya apa yang dilakukan Ma ru, kenapa tidak mengangkat telp atau apa.
Ma ru hanya komen : Kau punya pacar?

Ma Ru jalan masuk dan pacar Jae Gil tanya siapa Ma ru, dia seperti malaikat. Haha..Jae Gil langsung mengarahkan wajah gadisnya ke arahnya, itu semua adalah hasil operasi plastik. Haha..

Ma Ru ganti baju dan terus berusaha telp Choco, tapi tidak bisa. Ma Ru jalan keluar. Ia heran mendengar pembicaraan Jae Gil dan pacarnya yang sibuk membahas operasi plastik.

Ma ru tidak peduli dan jalan. Ia sepertinya ingin menyusul Choco.

Ma Ru melihat Seo Eun Gi di depan rumahnya. Aku menemukan alamat yang benar.

Ma ru heran, kau mencariku? Eun Gi tampak heran dengan lingkungan ini, berkat dirimu aku jadi tahu ada lingkungan seperti ini di Seoul.

Eun Gi duduk dan mengeluh, kakiku sakit. Jika aku tahu kalau tempatnya seperti ini aku akan mengenakan sepatu boot. Apa rumah2 di sini punya ijin mendirikan bangunan? Ha! (jangan2 Eun Gi punya ide menggusurnya dan dijadikan resort? wkk pikiran kapitalis)

Eun Gi masih membahas soal izin rumah2 disini, lalu tanya mobil tidak bisa masuk, bagaimana kau bepergian? Bagaimana kalau musim salju dan jalanan beku? Apa ada batu-bara disini?

Sadar karena Ma ru diam saja, Eun Gi tanya apa dia mengatakan sesuatu yang salah, apa aku membuatmu marah? Kalau aku membuatmu marah aku minta maaf. Aku hanya cemas dan terkejut.

Ma Ru langsung tembak : Apa kau tertarik padaku?
Eun Gi : Apa?
Ma ru : Kau mengatakan hal-hal kejam untuk menyembunyikan perasaanmu padaku kan?
Eun Gi : Hei!

Ma Ru : Apa kau orang yang mudah tersentuh? Pria tampan sepertiku adalah tipemu kan?
Eun Gi : Kau sepertinya salah paham. Alasan kenapa aku harus menemui paman di lingkungan aneh ini ...

Ma Ru memotongnya, aku sudah bilang ini bukan salahmu dan aku sukarela melakukannya. Jadi tidak ada alasan kita bicara.
Eun Gi : itu kau, tapi aku tidak bisa. Aku tidak ingin berhutang pada siapapun.

Ma Ru : Hutang itu, aku sudah menghapuskannya.

Ma Ru sengaja jalan mendekat dan membuat Eun Gi terkejut. Lalu Ma Ru pergi begitu saja ke arah mobilnya diparkir.

Ma ru menerima telp dari Choco. Choco terdengar ketakutan, kenapa hidupku seperti ini? Kenapa hidupku sangat tragis oppa?
Ma ru heran, Choco?

Choco terus saja teriak, ibu seperti apa dia? Aku belum pernah bertemu dengannya selama 20 th ini, kenapa dia seperti ini?
Terdengar keributan dan pacar ibu Choco marah2 lalu melempari Choco. Choco melaporkan paman itu pada polisi dan orang itu marah2.

Ma ru panik mendengar keributan itu, ia mencemaskan adiknya. Ma ru teriak memanggil Choco. Tapi telpnya putus lagi. Ma ru bersiap menjalankan mobil.

Tiba-tiba Seo Eun Gi sudah melompat masuk ke dalam mobil Ma Ru.

Ma Ru terkejut dan mengusir Eun gi, turun! Eun Gi tidak mau, kalau ia merasa belum selesai ya belum selesai. Haha..just love them.
Eun gi tidak peduli dan tidak mau disuruh pergi, ayo jalan! kita bicara sambil jalan. Eun Gi memasang sabuk pengamannya sendiri dan Ma ru tampak kesal sekali. Ia menjalankan mobil.

Ma Ru sengaja menyetir dengan zig-zag dan ingin membuat Eun Gi takut. Tapi Eun Gi juga suka membuat orang takut dengan cara ini, jadi dia tidak terpengaruh.

Ma ru akan menurunkan Eun Gi setelah persimpangan di depan. Eun gi tidak mau. Ia belum mengatakan maksud kedatangannya.
Ma Ru : Dengar, kita mungkin tidak akan kembali ke Seoul hari ini.

Eun Gi : Ancaman seperti ini tidak bisa menghentikanku.
Ma Ru : Aku tidak akan berhenti sebelum tiba di tujuan, turun sekarang jika kau tidak mau menyesalinya nanti.

Eun Gi memberikan hadiahnya lagi dan Ma Ru menolaknya lagi. Eun Gi heran, kenapa kau menolaknya? Kau tidak terlihat seperti malaikat. Apapun itu, kau hampir mati karena aku. Kalau kau merasa tidak masalah itu urusanmu.
Tapi aku harus membayarmu kembali. Ah..mungkin kau ingin uang?

Ma Ru : Apa yang kau lakukan jika aku ingin hal lain? Bagaimana jika yang kuinginkan bukanlah jam tangan tapi kau. Yang sanggup membeli 10 jam tangan tanpa berkedip. Apa yang akan kau lakukan?
Saat ini aku ..harus mendaki gunung tapi aku benar2 membutuhkan tangga. Jika kau, pasti akan menjadi tangga yang sempurna. Jika aku mengejarmu, apa yang akan kau lakukan?

Eun Gi tidak percaya : Bagaimana kalau kau kembali ke RS? Sepertinya bukan tulang igamu yang patah, tapi kepalamu.

Ma Ru : Meskipun kau tidak mengatakannya, aku juga akan mengeceknya. Setelah kecelakaan itu, caraku melihat wanita sepertinya banyak berubah.
Saat aku melihatmu hatiku sepertinya bergetar sedikit. Wanita sepertimu, adalah yang paling tidak membuatku tertarik sebelum kecelakaan itu.

Eun Gi kesal, apa kau bisa menghentikan mobil?
Ma ru : Aku sudah bilang aku tidak akan berhenti sebelum kita sampai.

Eun Gi mendelik ke arah Ma Ru. Ma ru berkata jangan melihatku seperti ingin membunuhku. Tipe idealku juga berubah setelah kecelakaan itu. Wanita yang kasar, dengan tatapan yang menakutkan.

Sepanjang jalan, sepertinya Eun Gi terus melotot ke arah Ma Ru. Mereka terus jalan sampai luar kota Seoul. Sampai ke arah pantai.

Ma Ru akhirnya menghentikan mobil di sebuah kedai kecil pinggir pantai dan berkata, Eun gi bisa jalan 10 menit sampai halte bus kembali ke Seoul. Kalau kau tidak mau naik bis, ada taxi dimana-mana. Jika kita ketemu lagi, aku akan mulai mengejarmu dengan serius, jadi kau harus terus waspada setiap waktu.

Ma Ru turun dan jalan ke arah kedai. Ibu Choco (Ma Ru dan Choco beda ibu, tapi satu ayah.) sedang melayani pelanggan. Tiba-tiba pacar Ibu datang, ia marah2 dan mencari Choco.

Choco sudah melaporkannya ke polisi atas tindakan kekerasannya. Anak itu melaporkanku untuk tuduhan judi dan kekerasan, dimana dia? Aku ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

Ibu berkata ini karena Choco tidak tahan melihatnya dipukuli. Pria itu justru semakin marah dan teriak, sejak kapan aku memukulimu? sejak kapan? Lalu ia memukul ibu. Membuat semua pelanggan ibu kabur ketakutan.

Pria itu meraih meja plastik dan ingin memukulkannya ke ibu. Ma Ru tidak tahan lagi dan menahan tangan paman itu.Paman marah, kau siapa? dasar brengsek! Ia ingin memukul Ma Ru, tapi berhasil ditahan. Kubilang hentikan, paman!

Ma Ru marah, kalau aku tidak tahan, aku bisa memukulmu! Ma Ru melepaskannya dan membantu ibu. Paman itu marah dan mendorong Ma Ru, ia memukuli ibu lagi, siapa dia? Apa kau memanggilnya?

Ma ru sudah hilang kesabarannya, ia langsung menarik paman itu dan memukulinya habis2an. Paman itu teriak2 dan menangis, ia teriak ke Ibu, sayang! tolong aku..tolong aku. Chun Ja! Chun Ja!

Ibu anehnya langsung mengambil tongkat dan memukul Ma Ru. Tentu saja Ma Ru kesakitan, karena lukanya juga masih belum sembuh benar.

Eun Gi melihat semuanya dan ingin maju membantu. Untungnya Choco lari dan teriak2, Oppa! Ibu! jangan memukuli kakak! Ibu hentikan! Dia kakakku!

Ma Ru hanya berbaring menahan sakit. Eun Gi tertegun melihat kejadian didepannya.

Beberapa saat kemudian, Eun Gi jalan mencari Ma Ru. Ma Ru duduk di pinggir pantai dan memandang laut lepas.
Eun Gi berdiri di dekatnya dan tanya apa tidak apa-apa, tidak pergi ke RS? Mungkin saja ada luka yang tidak terlihat. Tulangmu yang patah juga belum sembuh.

Ma Ru menoleh, kau belum pergi?

Eun Gi : Aku menonton perkelahian, kau lumayan juga.  Ma Ru diam saja.

Choco dan Ibu duduk bersama, ibu menyajikan sup seafood untuk Choco.  Choco marah, kalau tidak ada oppaku, ibu sudah dipukuli sampai mati.
Ibu membela pacarnya, orang itu cuma jengkel. Itu hanya untuk pamer saja. Aku mungkin memar2, tapi sebenarnya tidak sakit. (tahap penyangkalan korban KDRT). Sudah makanlah.

Choco menolaknya. Aku tidak mau. Ibu tampak kesal, lalu tanya dimana oppamu? Ia membawa Choco mencari Ma Ru.

Ibu minta Ma Ru membawa Choco pulang. Choco terkejut, Omma! Aku sudah bilang aku ingin tinggal bersama ibu. Oppa kesulitan karena aku.

Tapi Ma Ru justru tanya apa ia memang bisa membawa Choco bersamanya. Choco tidak mau, ia tidak ingin menyusahkan Ma Ru lagi. Choco ingin ibu bertanggung jawab mulai saat ini karena meninggalkannya selama 20 th. Aku mengeluh tiap hari dan sakit. Aku ini seperti monster yang menyusahkannya.
Ibu yang harus mengurusku mulai saat ini.

Ibu : Tidak, sejujurnya aku tidak yakin apa aku bisa tahan bersamanya. Aku tidak punya kemampuan mengurusnya dan aku tidak punya uang membesarkannya. Sejak dia datang, pria tua itu menjadi semakin brutal.
Choco : Ibu!

Ibu : Kalau aku harus memilih diantara kau dan pria itu, aku akan memilih orang itu. Saat ini aku tidak bisa hidup tanpa dirinya.

Choco tidak percaya ini. Ibu berkata meskipun kau membencinya  tapi dia sudah bersamaku selama 20 th terakhir ini, aku minta maaf tapi aku tidak punya rasa sayang untukmu. 20 th lalu, bahkan sebelum matamu terbuka saat bayi, saat aku memberikanmu pada kakakmu dan pergi, aku benar2 telah melupakan dirimu. Ini yang sebenarnya.
Aku dan ayahmu melahirkan dirimu bukan karena cinta.

Ma Ru akhirnya marah, kemasi barang2mu. Kemasi barangmu dan pulang denganku Choco.

Ibu setuju, itu bagus. Itulah mengapa kau harus tinggal dengan kakakmu dan bukan dengan orang lain. Ibu kalian memang berbeda, tapi ayah kalian sama, ya kan?

Ma Ru marah dan teriak, aku sudah bilang segera kemasi barang2mu! Choco akhirnya jalan ke rumah untuk mengambil barang2nya.
Ibu hanya berkata nanti kalau Choco menikah, kau harus mengatakannya padaku.


Ma Ru geram sekali : Aku tidak akan mengatakannya padamu. Tidak akan.

Ibu hanya mengangguk. Ia berbalik dan menangis.

Ma ru menunggu Choco dan mengambil tasnya. Choco sempat menahan pegangan tasnya, tapi akhirnya Choco menyerah dan masuk ke dalam mobil.
Choco melihat Eun Gi di kursi depan dan heran, siapa eonni ini?
Ma Ru : Kenalanku.

Choco memberi salam. Lalu tanya apa dia pacar kakak? Ma Ru menyangkalnya, bukan, hanya kenalanku.

Ma Ru membantu Eun Gi memasang sabuk pengamannya. Ma Ru menjalankan mobilnya.

Choco mulai menangis di jalan. Eun gi menyadarinya dan menoleh ke arah Choco. Ma Ru tanpa bicara mengulurkan tissue ke arah adiknya.
Eun Gi mengamati Ma Ru yang wajahnya tampak dingin.

Choco sepertinya tidak tahan dan ingin menangis keras. Ma Ru mengerti dan membesarkan volume musiknya. Choco akhirnya teriak dan menangis keras2.
Eun Gi benar2 heran melihat Ma Ru, ia melirik Ma ru dan seperti berharap seharusnya Ma Ru memeluk atau menghibur adiknya. Tapi Ma Ru tetap menyetir tanpa ekspresi dengan pandangan lurus ke depan.


Jae Hee menyetir malam-malam ke satu tempat, sendirian.
Pengacara Ahn sedang olahraga di apartemennya. Ternyata ia lumayan berotot juga, tapi disembunyikan dalam jas dan penampilannya yang seperti kutu buku.

Ahn mendapat telp, dari Nyonya. Lalu terdengar bel. Jae Hee sudah di depan pintu apartemennya.

Ahn membuka pintu dan Jae Hee ada di depannya, apa ada yang ingin kau tanyakan padaku? Orang seperti Pengacara Ahn seharusnya sudah tahu itu.
Jae Hee menunjukkan anggur, kau suka anggur merah kan?

Ahn akhirnya mengijinkan Jae Hee masuk. Ia menuang anggur untuk Jae Hee. Jae Hee minum anggur dan mulai cerita soal masa lalunya dengan Kang Ma Ru.

Jae Hee mengaku, ia hidup di lingkungan itu selama 25 th. Ibuku seorang pelacur dan aku tidak tahu siapa ayahku. Kakakku penjudi dan preman. Ibu dan kakakku selalu berusaha menjualku ke bar agar mendapatkan uang. Kakak Jae Hee adalah remaja pria yang memukulinya waktu itu.
Aku tidak tahu seperti apa posisi paling bawah di dunia ini, tapi aku hidup dalam rumah menjijikkan itu selama 25 th. Aku hidup seperti kecoa.

Tapi, orang itu adalah orang yang memberikan bahunya untukku. Ma Ru. Pengacara Ahn, kau pasti sudah menyelidinya. Orang yang kucintai seperti hidupku sendiri, Kang Ma Ru.
Bagiku, Ma ru adalah...rumah. Lampu yang selalu menyala tidak peduli kapanpun dengan kehangatannya. Dalam dunia yang penuh marabahaya dan teror disetiap waktu, dia adalah rumah untuk Han Jae Hee.

Pengacara Ahn menuang anggur lagi dan Jae Hee terus bicara..
Tidak peduli apapun yang kulakukan ia selalu percaya padaku. Satu-satunya orang yang selalu ada untukku di dunia ini. Tapi aku menghianatinya. Beberapa waktu lalu, aku membunuh seseorang...tapi Ma Ru..dia bersedia mengaku telah melakukan pembunuhan itu demi diriku.
Hidupnya hancur begitu saja tapi...agar aku bisa bertahan, aku menjeratnya.


Jae Hee mengambil botol anggur dan berdiri, ia minum anggur dari botolnya langsung sambil terus bicara, Aku sadar aku berdiri di atas, di tempat yang mempesona dan mewah ini. Semuanya sangat mewah dan bagaikan mimpi. Aku harus mencubit diriku sendiri beberapa kali. Aku ingin tinggal disini untuk waktu yang sangat lama. Jika ini cuma mimpi, aku tidak ingin pernah bangun lagi sebelum aku mati.
Jadi tolong bantu aku.

Tuan Seo terbangun, ia heran karena tidak menemukan Jae Hee disampingnya. Tuan Seo tiba2 meringis, dadanya sakit.

Ma Ru tiba di depan kediaman Seo. Ia menoleh dan melihat Eun Gi dan Choco tidur.

Ma Ru melihat mobil pengacara Ahn. Ahn keluar dan membantu Jae Hee. Jae Hee tampak sedikit mabuk. Ma Ru mengamati mereka.

Ahn tanya apa ia perlu membelikan Jae Hee obat. Tapi Jae Hee menolaknya, seharusnya kita minum bersama, kenapa kau membiarkanku menghabiskan satu botol sendirian.

Ahn heran, apa Jae Hee mempercayainya, aku sudah bekerja pada Presdir selama 25 tahun. Bagiku, Presdir adalah pelindungku, dia mempercayaiku lebih dari keluarganya sendiri. Jika aku mengatakan apa yang kau katakan tadi pada Presdir..
Jae Hee tersenyum. Aku tahu kau tidak akan mengatakan apapun.
Ahn : Kenapa kau berpikir seperti itu?

Jae Hee : Karena kau menyukaiku. Sudah lama, bahkan sebelum aku bertemu Presdir, kau sudah jatuh cinta pada Han Jae Hee. (Apa mereka satu Universitas?)

Jae Hee mendekat dan mencium Ahn. Ma ru melihat semuanya dan ia tampak semakin muak.
Jae Hee melepaskan diri, katakan pada Presdir kalau kau mau. Jae Hee tersenyum. Ahn pergi.

Ma Ru keluar dan sengaja membanting pintu mobil. Membuat Jae Hee menoleh dan matanya terbelalak karena melihat Ma Ru.
Ma ru menatap tajam Jae Hee, ia tampak dingin sekali.

Lebih parahnya, Ma Ru jalan ke pintu samping dan membukakan pintu untuk Eun Gi. Ia membantu melepas sabuk pengaman dan membangunkan Eun Gi.
Eun Gi keluar dari mobil Ma Ru. Membuat Jae Hee semakin syok. Eun Gi menoleh ke arah Jae Hee dan ia tampak cuek.

Eun Gi heran, aku tertidur ya? Ma ru membenarkan.

Eun Gi : Ini ajaib, Seo Eun Gi tertidur di mobil orang lain (ingat kata Joon Ha, Eun Gi jarang tidur dan hanya tidur 7 jam seminggu.)
Terima kasih, aku bisa mengatakan-nya seperti ini kan?

Ma Ru diam saja, aku pergi dulu.
Eun Gi : Bagaimana kalau kita bertemu lagi. Kita. Aku tiba2 merasa ingin tahu tentang dirimu. Ayo kita bertemu lagi. Kita ketemu besok dan besoknya lagi.

Jae Hee mendengar percakapan mereka dan benar2 kelihatan hampir pingsan.

Tapi Ma Ru tidak mempedulikan Jae Hee dan tersenyum pada Eun Gi.

Nice Guy [1], [2]

3 comments:

  1. tengkyu mbak Tirza...
    lama2 aku jatuh cinta juga sama drama ini...
    tp dua episode awal ini bener menyesakkan ya... pelakonnya pada merasa hampa dan tertekan...

    ReplyDelete
  2. Ooo.. I Starting Love This Drama.. Thanks Mba Tirza :)

    ReplyDelete
  3. Mbak tirza...
    drama ini bakalan happy ending kan??? Q gg kuat nontonnya kalau sad ending T_T

    ReplyDelete