Thursday, March 6, 2014

The Prime Minister and I episode 11

PM Kwon Yul mengajak Da Jung ke restoran seperti janjinya. Ia akan mentraktir Da Jung dan mengatakan sesuatu pada Da Jung malam ini.

Kwon Yul bahkan harus maju ke depan untuk menyanyi bagi Da Jung atas inisiatif Pak Shim. Sebelumnya, Kwon Yul mengaku ia sulit sekali memenuhi janjinya pada ayah mertuanya, untuk tidak membuat putri kesayangannya menangis. Kwon Yul menyanyi untuk istrinya yang sudah banyak menangis dan juga tersenyum untuknya.

Da Jung tersenyum bahagia di kursinya sambil menikmati nyanyian Yul.

Keduanya pulang dan jalan bersama di halaman rumah. Da Jung komen, ia tidak mengira Yul bisa menyanyi dengan begitu bagus. Ia mengira Yul akan menyanyi lagu Kim Kwang Seok karena Yul menyukai penyanyi itu.

Kwon Yul : Aku juga menyukai Jeon Lam Hui.

Da Jung juga menyukai Jeon Lam Hui. Ia senang karena sudah ditraktir makan enak dan bahkan Yul menyanyi untuknya.

Kwon Yul minta Da Jung mengatakan keinginan-nya yang lain. Ia bersedia melakukannya untuk Da Jung. Da Jung justru heran, kenapa anda seperti ini?

Kwon Yul : Katakan padaku sebelum aku berubah pikiran.

Da Jung langsung semangat, benar? Permintaan pertama Da Jung, ia tidak ingin menulis jurnal harian lagi. Kwon Yul mengabulkannya. Ada lagi?

Da Jung : Ada lagi? Ah rambut anda! Pertahankan gaya rambut ini. Anda kelihatan keren.

Kwon Yul juga bersedia melakukannya. Dan apa lagi? Da Jung benar-benar heran, Jong Ri-nim, hari ini anda benar2 sangat aneh.

Kwon Yul : Cepat katakan.

Da Jung ingin Yul mengijinkan Woo Ri tetap menyanyi. Dia sangat suka menyanyi. Apa anda bisa mengijinkannya? Kwon Yul menghela nafas, ia akan mempertimbangkannya. Apa sudah semua?

Da Jung mengiyakan, tidak ada lagi yang ia inginkan. Kwon Yul mengangguk, sekarang giliranku.

Kwon Yul : Waktu itu aku berkata ingin mengatakan sesuatu padamu. Apa kau ingat?
Da Jung : Tentu saja! Saya ingin tanya soal itu. Apa yang ingin anda katakan pada saya?

Kwon Yul : Yang ingin kukatakan pada Nam Da Jung-ssi adalah..yang ingin kukatakan padamu adalah...tolong keluar dari kediaman ini.

Da Jung tampak syok, ia tidak mengira akan mendengar perkataan itu. Da Jung tanya sekali lagi dan Yul menegaskan, ia ingin Da Jung pergi dari rumah dinas Perdana Menteri. Ia ingin Da Jung meninggalkan anak-anak.

Da Jung tidak mengerti, apa alasannya? kenapa tiba-tiba anda mengatakan ini?

Kwon Yul tertegun, ia sebenarnya ingat ancaman Jun Ki. Jun Ki sekarang tahu kalau kelemahan Kwon Yul adalah Da Jung.  Tapi Kwon Yul tidak mengatakan yang sesungguhnya, ia mengarang alasan.

Aku tidak suka kau jadi lengket dengan anak-anakku. Aku sudah bilang, kau adalah beban untukku. Kurasa aku harus berterima kasih untuk semua pekerjaan yang sudah kau lakukan. Jadi aku mengajakmu makan malam bersamaku hari ini. Reporter tidak akan curiga jika kau berada di samping ayahmu. Aku juga merasa itu yang terbaik untukmu.

Da Jung mulai menangis. Kwon Yul mengeraskan hatinya dan jalan pergi. Ia jelas merasa marah dengan dirinya sendiri.
In Ho lari mencari kakaknya yang tiba-tiba menghilang dari kamar RS. Ia menemukan Kang Soo Ho bersama Park Jun Ki. In Ho syok.

Jun Ki menatap tajam In Ho, Kang Soo...dia adalah kakakmu, benar kan? Apa kau bekerja pada Kwon Yul karena dia? katakan, apa alasannya?In Ho berkata, orang yang sudah membuat kakaknya seperti ini adalah Kwon Yul. Jun Ki tampak heran, ia tidak percaya.

In Ho : Kukira anda tahu semua ini saat anda datang kesini, tapi saya rasa anda hanya tahu soal kesehatan kakak saya.

Jun Ki : Kenapa Kwon Yul melakukan ini?

In Ho : Kalau anda tahu, anda bisa terkejut.
In Ho mendorong kursi roda kakaknya dan kembali ke kamar meninggalkan Jun Ki yang masih tidak mengerti.
In Ho duduk di samping tempat tidur kakaknya. Ia ingat, 7 tahun lalu kakaknya menemuinya saat In Ho masih menjalani wamil (Yoon Shi Yoon cocok juga jadi tentara, harusnya ia jadi anggota SWAT. Keren)

Soo Ho mengaku kalau suami Na Young tahu soal hubungan mereka. In Ho terkejut, itu sebabnya aku ingin kakak tidak menemuinya! Putuslah dengannya sekarang. Kumohon, Hyung.

Soo Ho tidak bisa, ia tidak bisa melakukan itu. Aku akan pergi ke AS bersamanya. Lalu terjadi kecelakaan itu.
In Ho mendapat berita dari petugas. Petugas menjelaskan kalau suami Na Young yang memanggil 119. In Ho terkejut, suaminya?

Petugas : Kurasa dia (Yul) mengikuti mobil yang terlibat kecelakaan. Ini gambar yang tertangkap kamera CCTV. Mobil di depan terlibat kecelakaan dan ini adalah mobil suaminya.

In Ho dan beberapa rekan mengantar Soo Ho masuk kamar operasi. Soo Ho luka parah. In Ho ingat kata2 kakaknya, suami Na Young ingin bertemu denganku, tapi aku takut..aku takut In Ho-ya.

In Ho tidak bisa masuk ruang OR. Ia hanya menangis sambil berlutut.

Da Jung ada di RS, ia bingung bagaimana menjelaskan soal ini pada ayahnya. Ah aku bisa gila! Lalu ia melihat In Ho, Chief Kang!
In Ho awalnya senang melihat Da Jung, ia mengajak Da Jung menemui ayah dan pulang bersama. Tapi Da Jung berkata tidak bisa kembali dengan In Ho. In Ho sadar, kenapa? Apa terjadi sesuatu? Ada apa?


Kwon Yul juga mulai merasa kehilangan. Ia hanya bisa menghela nafas saat memandang tempat tidur yang kosong. Kwon Yul jalan keluar.
Na Ra dan Man Se sedang main di ruang tengah. Kondisinya lumayan berantakan. Woo Ri asyik membaca. Kwon Yul masuk ruang tengah dan anak2nya langsung siap-grak.
Kwon Yul : Nenek (Bibi) libur hari ini, jadi kita harus masak dan bersih-bersih sendiri.

Kwon Yul ingin anak-anak mulai bekerja, tapi anak2nya tidak beranjak. Na Ra berkata, katanya kita hanya perlu bersih-bersih sekali saja setelah selesai main.

Kwon Yul syok, siapa? Siapa yang mengatakan hal seperti itu?

Na Ra : Ahjumma. Dan apa ayah tahu apalagi yang ia katakan?

Flashback, Da Jung sudah mengemasi kopernya. Ia pesan pada anak-anak : Kalau aku tidak ada disini, Jong Ri-nim akan mulai bersikap otoriter lagi. Jadi kalian harus melindungi diri sendiri. Kwon Man Se, tidak perlu latihan mengeja, latihan menulis, atau latihan huruf Cina.

Man Se dengan semangat mengiyakan. Na Ra juga tidak perlu mereview buku dan menulis jurnal harian dalam bahasa Inggris dan Woo Ri tidak perlu melihat berita CNN atau menyelesaikan soal olimpiade matematika. Kenapa? Karena bagi anak-anak yang lebih penting adalah main daripada belajar. (Hahaha..anak2 pasti senang)

Kwon Yul seperti kehabisan nafas waktu mendengarnya. Lalu ia membela diri, Ayah juga, tidak ingin memaksa kalian untuk belajar. Apa kalian tahu itu?

Anak-anak berpandangan dengan wajah tidak percaya. Kwon Yul janji akan menemani anak-anaknya main hari ini. Anak-anak tampak cemas, apa Ayah ingin bertarung Kendo dengan kami lagi? Anak-anak tidak mau main Kendo.

Kwon Yul membaca buku cerita untuk Man Se. Tapi anak itu hanya mendengarkan ayahnya dengan cemberut. Ahjumma tidak seperti itu membacanya.

Kwon Yul heran, lalu bagaimana caranya membaca?

Man Se menirukan cara Da Jung. Ternyata Da Jung benar2 menirukan semua suara tokoh2 dalam buku cerita itu, suara kodok dll. Kwon Yul terpana, Nam Da Jung benar2 melakukan semua hal yang aneh.

Man Se tanya kapan Da Jung kembali, ia tidak bisa tidur kalau tidak ditemani Da Jung. Kwon Yul menghibur Man Se dan janji akan menemani Man Se sampai tidur. Ayah akan membaca lagi dari awal dengan cara yang lucu.

Kwon Yul menirukan cara Da Jung, tapi tetap saja tidak bisa seperti Da Jung. Man Se menghentikan ayahnya, ia mengambil buku ceritanya, sudah cukup. Aku akan membacanya sendiri. Ayah tidak asyik! Man Se tidur sendiri dengan wajah cemberut.



Kwon Yul membantu Na Ra mengatur rambut, ah Na Ra kita ini memang cantik sekali. Tapi Na Ra mengeluh melihat hasilnya. Kwon Yul tidak bisa membagi rambutnya dengan sama.
Kwon Yul juga payah waktu menyeterika haha dia pakai celemek pink lagi. woo Ri muncul dan memberikan celana jeans-nya, Ayah tolong seterikakan ini untukku.

Kwon Yul heran, kenapa kau menyeterika jeans-mu?

Kwon Na Ra dan Kwon Man Se koor : Ahjumma melakukannya untuk kami!

Kwon Yul tertegun, ia menghela nafas dan sadar kalau Da Jung memang sudah mengurus keluarganya dengan sepenuh hati.

Tapi Ayah Da Jung curiga melihat Da Jung ada di RS, kenapa kau disini dan meninggalkan PM Kwon sendirian?

Da Jung memberi alasan, kalau PM Kwon sangat sibuk dan benar2 mencemaskan ayahnya. Dia menyuruhku untuk merawat Ayah dan berada di dekat Ayah.

Ayah tidak percaya : Katakan sejujurnya, kalian bertengkar kan?
Da Jung menyangkal, tidak! Kami tidak bertengkar. Hubungan kami benar2 sangat baik. Da Jung menoleh ke In Ho, benar kan Chief Kang? In Ho mengiyakan. Ayah masih kelihatan skeptis.

Da Jung ingin Ayahnya mengatakan semua yang ingin dilakukan. Ayah mengajak mereka makan. In Ho bingung, tapi..anda baru saja makan. Ayah sudah lupa, apa maksudmu? Siapa yang sudah makan? Aku kelaparan sejak tadi. Da Jung langsung mengajak ayahnya makan.

Di saat yang sama, Kwon Yul tanya anak-anak ingin makan apa. Semua langsung mengatakan keinginannya, tteokbokki, tonkatsu dan omurice.

Kwon Yul menolak dengan berbagai alasan, tteokbokki terlalu banyak gula, tonkatsu (babi goreng) ..tidak baik terlalu banyak makan gorengan. Sementara Omurice, well..omurice bagus tapi sayang mereka tidak punya telur.

Akhirnya semua sepakat makan ramen saja. Anak-anak teriak gembira.



Tiba-tiba Hye Joo muncul dan melarang mereka makan ramen. Bibi telp Hye Joo karena merasa cemas dan Hye Joo sudah belanja bahan makanan. Ia minta semua menunggu, aku akan masak dengan cepat.
Hye Joo menjelma menjadi Dae Jang Geum di dapur, ia dengan percaya diri memotong ayam, mengiris sayuran dan mencincang bawang. Anak-anak sampai melongo melihatnya.


Beberapa saat kemudian, Hye Joo dengan bangga menyajikan hidangan makan siang yang lengkap dan bergizi untuk keluarga Kwon. Just wow. Hye Joo duduk di kursi Da Jung.
Man Se langsung mendelik marah, itu tempat duduk Ahjumma.
Hye Joo : Aku bisa duduk di sini sekarang karena dia tidak ada, benar kan?

Kwon Yul menengahi mereka dan mengajak semuanya makan. Man Se merajuk dan ingin makan ramen saja. Hye Joo langsung menasehati mereka, makan ramen itu tidak baik. Hye Joo tidak percaya bagaimana Nam Da Jung bisa memasak ramen untuk mereka.

Na Ra : Dia tidak membuatnya setiap hari. Dia bilang, tidak apa-apa makan junk-food sesekali, daripada tidak makan sama sekali.

Hye Joo : Tapi sekali kau memakannya, kau ingin yang kedua kalinya. Dan setelah itu kau ingin yang ketiga kalinya. Untuk hal-hal yang buruk, lebih baik tidak memulainya. Woo Ri-ya, bagaimana masakannya?

Woo Ri : Keasinan.
Hye Joo terlihat sedikit kecewa. Kwon Yul menegur anak-anaknya, kenapa kalian seperti ini? Rasanya enak menurutku.

Man Se tetap ingin makan masakan Da Jung dan ia sudah ingin lari meninggalkan meja makan, tapi ayahnya memaksa Man Se duduk. Dia menghabiskan banyak waktu dan berusaha membuat ini, kalian harus memakannya dengan berterima kasih. Man Se cemberut dan terpaksa duduk kembali.

Kwon Yul berterima kasih pada Hye Joo karena sudah susah payah masak untuk mereka. Hye Joo tersenyum, tapi ia mulai menyadari kalau Da Jung benar2 sudah menjadi bagian dalam keluarga ini.

Da Jung dan In Ho pergi beli makanan. Da Jung menjelaskan kalau ayahnya menderita Alzheimer sehingga sering melupakan sesuatu. In Ho menyesal, ia baru tahu soal itu. Lalu In Ho usul untuk beli sundae saja. Ayah Da Jung sepertinya menyukai makanan itu.

Da Jung justru ingat Kwon Yul, Chief Kang..apa kau tahu? Jong Ri-nim tidak bisa makan sundae. Dia alergi, jadi kalau ia memakannya ia akan muntah. Bukankah itu lucu? seorang pria tidak bisa memakannya.

Da Jung melihat kedai sundae dan menunjuk ke sana, ia jalan duluan. Wajah In Ho berubah karena Da Jung tetap saja mengingat PM Kwon meskipun saat ini sedang bersama dengannya.

Keduanya tidak tahu kalau saat itu, Kang Soo Ho mulai kejang-kejang.
Da Jung bersama In Ho masuk ke kedai dan mulai memesan makanan. Ahjumma penjual makanan mengira mereka pasangan pengantin baru dan akan memberikan porsi besar untuk keduanya. Da Jung ingin menyangkal, tapi In Ho langsung merangkul Da Jung dan mengakuinya.

In Ho pura2 tanya bagaimana bibi itu bisa tahu. Bibi berkata keduanya terlihat sangat mesra. In Ho tertawa lalu berbisik ke telinga Da Jung, kau tidak perlu menyebarkan berita kalau kau adalah istri Perdana Menteri. Da Jung mengerti.

In Ho tiba-tiba mendapat telp, lalu wajahnya terlihat syok. Keduanya lari ke kamar Soo Ho dan melihat dokter serta perawat berusaha menenangkan Soo Ho.
Kwon Yul duduk minum teh bersama Hye Joo. Hye Joo memuji gaya rambut baru Kwon Yul dan ia ingin tahu kenapa Kwon Yul tiba-tiba mengubahnya. Kwon Yul tersenyum, ingin saja.

Kwon Yul juga berterima kasih lagi pada Hye Joo. Hye Joo senang membantu mereka dan ia juga setuju dengan keputusan PM Kwon mengirim Da Jung pada ayahnya, ia janji akan lebih memperhatikan anak-anak.

Kwon Yul menolaknya, kau tidak perlu melakukan itu. Ia merasa tidak enak kalau terus menerus mendapat bantuan dari Hye Joo, aku akan mencoba mengurus mereka sendiri.

Hye Joo tampak kecewa dan ia mengaku sangat kesal. Anda menerima bantuan yang diberikan Nam Da Jung, tapi kenapa menolak bantuan saya? Saya..sudah berada di sisi anda lebih lama daripada Da Jung. Saya menghabiskan lebih banyak waktu bersama anda daripada dia..Jadi, kenapa anda memperlakukan saya seperti orang asing? Siapa saya ini bagi anda?


Kwon Yul hanya menghela nafas.
In Ho jalan pulang diantar Da Jung. In Ho yakin Da Jung pasti terkejut tadi, ia menjelaskan kalau kakaknya kadang mengalami kejang seperti itu tapi tidak sering.

Da Jung menghibur In Ho, ia yakin kakak In Ho akan segera sembuh. Bersemangatlah, Chief Kang.

In Ho tersenyum, ia pasti akan bersemangat demi kakaknya. Masih ada hal yang harus ia lakukan untuk kakaknya. Da Jung heran, ia ingin tahu apa yang harus dilakukan In Ho.

In Ho tidak bisa mengatakannya, itu rahasia. Da Jung mengaku ia jadi semakin ingin tahu. Apa rencananya lancar?

In Ho : Tidak. Sama sekali tidak, karena satu orang ini. Aku tidak bisa melakukannya karena orang itu. Tapi aku tidak boleh goyah. Jujur, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Da Jung : Kurasa apa yang ingin kau lakukan bukan hal yang baik.

In Ho : Wow Reporter Nam kita ini..kau benar2 sangat tajam! Bagaimana kau bisa tahu?
In Ho memaksakan diri tersenyum, aku cuma bercanda. In Ho masuk ke dalam lift, ia minta Da Jung melupakan semuanya dan fokus saja merawat ayahnya agar tidak menyesal kemudian.
Da Jung tersenyum, baiklah.
Da Jung kembali ke kamar ayahnya, ia membelai rambut ayahnya. Da Jung setuju dengan usul In Ho, Aku hanya akan memikirkan ayahku saat ini.
Kwon Yul duduk di mejanya, mencoba bekerja. Tapi sia-sia, pikirannya dipenuhi oleh Nam Da Jung. Kwon Yul terus saja melirik ke tempat tidurnya yang kosong dan ingat semua kekonyolan Da Jung. Saat Da Jung menusuk jarinya dengan jarum sampai saat Da Jung tertidur di bahunya.
Da Jung juga mencoba menulis jurnalnya, tapi baru menulis Jong ri-nim, Da Jung berhenti.

Da Jung menemukan origami kodok di antara bukunya dan memikirkan Kwon Yul. Kwon Yul menyelesaikan pekerjaannya dan mulai makan obat tidur.

Kwon Yul mempelajari beberapa dokumen dan memutuskan untuk melakukan hiking. Kwon Yul pergi bersama rombongan.
Rombongan mereka bertemu beberapa kelompok pendaki gunung dan Kwon Yul memutuskan minum serta ngobrol dengan mereka.

Pengawal Kwon Yul memuji sikap PM Kwon yang bersedia mendengarkan keluh kesah orang-orang itu, Bahkan mengadakan hiking serta menyediakan baju untuk mereka semua. Ia yakin  ini semua karena pengaruh Ny. Nam :)

In Ho mendengar pujian itu, tapi ia diam saja.



Para pendaki gunung memuji keputusan PM Kwon untuk memeriksa ulang proyek pelabuhan itu. Tapi mereka mencemaskan posisi PM Kwon yang berseberangan dengan Presiden Kim dan para konglomerat.

Kwon Yul mengerti kecemasan mereka dan ia janji tidak akan menyerah pada tekanan dari luar dan minta mereka ikut mengamati prosesnya sampai selesai. Semua bertepuk tangan, Jong Ri-nim, fighting!

In Ho mendekat dan meminta PM Kwon melanjutkan jalan. Kwon Yul mengerti, ia berterima kasih atas kopi yang diminumnya dan meninggalkan kelompok itu.

Ayah Da Jung tidak percaya lagi dengan semua alasan anaknya, katakan padaku..apa ini masuk akal? Ayah Da Jung mengira menantu Kwon-nya selingkuh.
Da Jung kaget sekali, Ayah! Apa yang Ayah katakan? Aku sudah bilang, bukan seperti itu, kenapa kau tidak mempercayaiku? Da Jung kesal, ia minta ayahnya minum obat saja.
Da Jung keluar mengambil air minum. Ia bingung bagaimana memberi penjelasan pada ayahnya. Da Jung mendengar berita soal ketegangan PM Kwon dengan grup Myeong Shim. PM Kwon curiga ada korupsi dan jika ia menemukan buktinya maka ia akan memberikan ganjaran setimpal.

Da Jung mendengar komentar orang2, kenapa memangnya kalau dia melakukan itu? Apa dia mau melawan para konglomerat? kekuatan apa yang dimiliki Perdana Menteri? Dia pasti akan berlawanan dengan Presiden. Dia akan segera diturunkan.

Da Jung langsung mencemaskan Kwon Yul dan ingin telp. Tapi ia membatalkannya.



Di saat bersamaan, Kwon Yul juga merenung dan memikirkan Da Jung.

Da Jung kembali ke kamar tapi tidak menemukan ayahnya, kemana dia? Appa? Da Jung berusaha telp dan mencari ayahnya.

Kwon Yul masih di mejanya waktu Da Jung tiba-tiba menyerbu masuk. Jong Ri-nim..Jong Ri nim.
Kwon Yul terkejut, Nam Da Jung. Da Jung panik, apa ayah saya datang ke sini? Ayah menghilang..

Kwon Yul segera mengerahkan anak buahnya mencari Ayah Da Jung di sekitar kantor dan kediaman resmi mereka. Ia juga minta mereka telp kantor polisi yang terdekat dengan RS. Mereka mengerti dan segera bergerak.

Da Jung menangis, ia takut terjadi sesuatu pada ayahnya, di luar udaranya sangat dingin. Bagaimana kalau kita tidak bisa menemukan ayah saya..

Kwon Yul menenangkan Da Jung, jangan cemas. Kita akan menemukannya. Jangan berpikiran jelek, kau mengerti? Da Jung mengangguk.

Kwon Yul minta Da Jung telp ayahnya lagi, tapi ia memutuskan untuk telp ayah mertua sendiri. Kwon Yul mengecek telpnya dan baru sadar kalau ada banyak missed calls, 3 dari Nam Geok Jung :) dan 17! dari ayah mertua.

Da Jung : Apa Ayah menelepon anda?



Kwon Yul mencoba telp ayah Da Jung. Tapi Ayah sengaja tidak mau menerimanya, dasar brengsek. Sekarang kau baru meneleponku? Ayah mematikan ponselnya. Kalian harus menderita sebentar.

In Ho akan mengecek semuanya dan akan segera mengontak Da Jung kalau sudah menemukan Ayah.

In Ho menemukan ayah Da Jung di depan Gedung DPR Korea. Ayah mengira itu Blue House dan ingin bertemu PM Kwon. Perdana Menteri memang tinggal di kompleks Blue House. In Ho segera mengamankan ayah Da Jung dan membawanya pulang.

In Ho mengantar Ayah ke kediaman PM Kwon. Da Jung langsung marah pada ayahnya karena sangat cemas. Ayah tidak bisa pergi begitu saja, apa Ayah tahu betapa cemasnya aku?


Ayah minta Da Jung diam dulu, ia ingin bicara dengan menantu Kwon-nya. Kwon Yul mengerti dan mengajak Ayah masuk ke ruangan dalam.
Da Jung berterima kasih pada In Ho karena berhasil menemukan ayahnya. In Ho mengerti.
In Ho lapor pada Hye Joo kalau ia sudah menemukan ayah Da Jung. Hye Joo lega dan minta In Ho langsung pulang saja.
Hye Joo menutup telpnya dan menghela nafas, Nam Da Jung..apa kau akan kembali dengan cara seperti ini? Anak buah Hye Joo menunjukkan sebuah artikel di internet, judulnya "Pengacau Rumah Tangga, Seo Hye Joo."

Hye Joo membacanya dan langsung tahu siapa pelakunya. Ia kesal sekali.

Menteri Park dan Sekretaris Bae membahas audit produk grup Myung Shim oleh PM Kwon. Jun Ki yakin mereka tidak akan menemukan apapun. Sekretaris Bae heran kenapa Jun Ki belum melakukan apapun tentang Kang In Ho.

Jun Ki hanya minta Bae menggali lebih dalam lagi hubungan antara kakak Kwon Yul dan kakak Kang In Ho. Ia juga tidak bisa melakukan sesuatu karena In Ho merekam pembicaraan mereka.

Hye Joo masuk ke kantornya, ia langsung menunjukkan artikel itu pada Jun Ki. Jun Ki terkejut dan membacanya. Wajahnya terlihat berubah. Jun Ki marah sekali.
Ny. Na minum-minum bersama kroninya. Mereka mengagumi "kecerdasan" mereka sendiri yang sudah diam-diam memposting artikel tuduhan itu secara online di warnet agar tidak terlacak IP-nya wkk. Karena menurut mereka, internet adalah hal yang paling menakutkan di dunia saat ini.

Ny. Na tanya apa Ny. Jang yakin tidak menyebut nama Menteri Park Jun Ki? Ny. Jang membenarkan. Ny. Na puas, tujuannya hanya satu, menghancurkan Seo Hye Joo. Lalu mereka mulai bergosip tentang istri PM Kwon yang meninggalkan rumah.

Kwon Yul dan Da Jung duduk di depan Ayah. Keduanya berusaha meyakinkan Ayah kalau hubungan mereka baik-baik saja dan Kwon Yul tidak selingkuh.

Da Jung langsung merangkul lengan Kwon Yul, Ayah hubungan kami baik-baik saja. Apa anda merindukan saya selama ini, Jong Ri-nim?

Kwon Yul (yang memang merindukan Da Jung hahaha) langsung mengiyakan, tentu saja. Aku tidak meneleponmu karena itu akan membuatku semakin merindukanmu. Ayah mertua, seperti yang Ayah lihat, kami baik-baik saja.

Na Ra dan Man Se yang sejak tadi mengintip dan menguping langsung membenarkan. Benar, Ayah dan Ahjumma bahkan berciuman.

Kwon Yul dan Da Jung syok, hei! Tapi Da Jung langsung membenarkan itu agar Ayahnya percaya. Hubungan kami baik-baik saja.

Ayah mulai percaya dan ia mengingatkan menantu Kwon, meskipun keduanya sangat mesra tapi harus lebih berati-hati jika di depan anak-anak.

Kwon Yul tampak kikuk tapi ia tersenyum dan membenarkan. Ayah Da Jung minta mereka segera tidur. Tapi Man Se langsung lari masuk dan ingin Da Jung menemaninya tidur. Ayah baru tahu kalau keduanya sering tidur terpisah.

Ayah langsung menggiring keduanya ke kamar, meskipun kalian bertengkar, kalian tidak boleh pisah kamar. Ayo cepat masuk! Haha..keduanya tidak punya pilihan selain jalan masuk ke kamar utama.

Ayah puas setelah keduanya masuk ke kamar, ia memuji dirinya sendiri lalu berusaha mencari kamar yang sudah disiapkan untuk Ayah.

Kwon Yul dan Da Jung tampak kikuk di dalam kamar. Da Jung minta maaf, ia yakin Kwon Yul pasti merasa malu karena sikap Ayahnya.
Kwon Yul : Tidak, aku tidak memikirkan soal itu. Aku pikir, Ayah mertua akan merasa bahagia kalau kau ada di dekatnya. Aku tidak tahu kalau dia justru akan merasa cemas. Ini kesalahanku.

Da Jung minta maaf karena tiba-tiba kembali seperti ini.

Kwon Yul : Ini sudah terjadi, jadi biarkan Ayah istirahat selama beberapa hari dan kita akan membahas soal kita nanti.
Da Jung : Jong Ri-nim, anda mungkin merasa tidak enak melihat saya, tapi saya senang berada disini. Jadi saya juga bisa bertemu dengan anak-anak dan bertemu dengan anda lagi. Saya hanya ingin mengatakan ini pada anda.
Kwon Yul hanya menghela nafas. (Tapi senang kan...Da Jung balik? whehehe)



Jun Ki pulang sambil membawa print out tulisan Yoon Hee. Apa kau sudah gila? Meskipun kau sama sekali tidak berpikir, bagaimana kau bisa melakukan hal seperti ini?

Yoon Hee gugup dan berusaha membela diri, yo..yobo..sayang ..aku..aku hanya..Tapi aku tidak menulis namamu disitu! Aku cuma menulis nama perempuan itu, Seo Hye Joo. Tapi Jun Ki tetap marah.

Yoon Hee menenangkan suaminya, ia janji akan minta semua rekannya menghapus tulisan mereka. Ia mohon Jun Ki berhenti marah.

Jun Ki menghela nafas : Yoon Hee-ya, jangan pernah melakukan ini lagi di kemudian hari. Aku tidak bisa mengangkat kepalaku karena dirimu.

Yoon Hee minta maaf, ia hanya mencoba melindungi Jun Ki. Jun Ki menegaskan, ia tidak akan diam saja jika istrinya melakukan hal seperti ini lagi. Karena masalah yang dihadapinya sudah banyak jadi tidak perlu ditambah dengan masalah Yoon Hee. Jun Ki keluar kamar.

Yoon Hee merasa bersalah, tapi ia menyadari sesuatu. Dia tadi memanggil namaku, Yoon-hee ya..sudah berapa lama ya? Yoon Hee justru merasa bahagia.
Malamnya, Kwon Yul seperti biasa duduk di mejanya sambil menyelesaikan pekerjaan sementara Da Jung berusaha tidur.
Tapi keduanya jelas gelisah dan diam-diam saling mencuri lihat.


Jun Ki menerima laporan dari Sekretaris Bae kalau polisi mulai menyelidiki grup Myungshim.

Kwon Yul juga mendengar laporan kalau Presdir Na sudah pergi ke luar negeri pagi ini dan PM Kwon mungkin tidak akan bisa menghindari masalah dari grup Myung Sim.

Saat itulah tiba-tiba Jun Ki menyerbu masuk ke kantor Kwon Yul. Aku heran kenapa kau membiarkanku, apa ini caranya kau menjatuhkanku?

Kwon Yul : Aku tidak ingin mencoba menjatuhkanmu. Aku hanya mencoba memperbaiki hal-hal yang salah.

Jun Ki tidak percaya. Kwon Yul juga tidak berharap Jun Ki mempercayainya, ini tidak ada hubungannya dengan hubungan pribadi kita.

Jun Ki tidak peduli, ia hanya memperingatkan Yul, yang dilawan bukan dirinya tapi Presdir Na, jika kau pikir ia akan diam saja dan menerima semuanya, kau salah. Kau harus bersiap.

Jun Ki melirik In Ho, dan satu lagi. Kau seharusnya lebih mewaspadai orang-orang yang terdekat denganmu.
Hye Joo : Apa maksud anda?
Jun Ki masih melihat ke arah In Ho, maksudku..bukan hanya aku yang ingin melukai Kwon Yul. Jun Ki pergi.
Hye Joo jalan keluar bersama In Ho, dia heran kenapa Menteri Park mengatakan hal seperti itu. Soal ada orang lain yang ingin melukai Perdana Menteri, kata-katanya sepertinya bukan omong kosong. Siapa orang itu?
In Ho : Aku.

Hye Joo menoleh, apa? In Ho nyengir. Hye Joo tampak kesal, kau bercanda? Tidak ada waktu untuk bercanda, cepat periksa perkembangan penyelidikan polisi.

Kwon Yul merenung dan memikirkan kata2 Jun Ki. Da Jung mengirim sms, ia mengajak Ayah dan anak-anak ke gereja. Ia mengirim sms agar Yul tidak cemas.

Ayah duduk bersama Da jung, Na Ra dan Man Se. Woo Ri sudah bersiap menyanyi di balkon.

Ayah heran, apa karena ini hari kerja? tidak ada orang disini. Ayah memuji anak-anak yang rajin ke gereja. Da Jung nyengir, bukan itu, ada alasan lain.

Na Ra berbalik dan mendongak ke arah balkon, ia melihat oppa keren itu lagi. Na Ra menarik lengan Da Jung, Ahjumma, itu ..oppa itu!

Da Jung berusaha mencari pemuda yang dimaksud Na Ra. Tiba-tiba In Ho duduk di belakang mereka. Chief Kang! Bagaimana kau bisa kesini?

In Ho diminta PM Kwon untuk mengantar mereka pulang ke rumah.

Na Ra masih berusaha mengintai oppa keren itu dari balik organ diseberangnya, dia mirip sekali dengan Suho oppa. Na Ra tidak sadar dan ia hampir kena lilin. Aduh panas.

Oppa keren itu melihatnya, apa yang kau lakukan disana? Apa kau kesini mencari seseorang?

Na Ra : Ah tidak..aku..aku ingin belajar musik juga.
Oppa keren merasa Na Ra terlalu muda. Ia minta maaf, tapi kami hanya menerima siswa SMP atau lebih tua.

Na Ra mulai diplomasi, Siswa SMP atau yang lebih tua? Tapi dimana kita saat ini? Ini adalah pujian untuk Tuhan. Masa anak SD tidak boleh melakukannya, sama sekali tidak masuk akal.

Oppa keren geli, kau lucu. Siapa namamu?

Na Ra : Namaku? Kwon Na Ra.

Oppa keren jadi semangat, ah, kau adiknya Kwon Woo Ri ya, senang berkenalan denganmu.

Na Ra : Tunggu..siapa namamu?
Oppa keren : Han Tae Woong. Michael Han Tae Woong.
Da Jung bicara dengan In Ho, setelah mengantar ayahnya ke RS, ia berencana keluar dari kediaman resmi PM. Da Jung tidak tahu kemana ia akan pergi, tapi memang ia harus pergi.
(Hee..tas Da Jung lumayan juga, kalau yang asli pasti mahal. Tapi yang di ZALORA ini mirip juga kan? Disana juga banyak tas dan baju yang keren. Tahu koper birunya Da Jung? harganya 189 ribu won atau sekitar 1,89juta ckckck. )
In Ho mengerti, tapi Da Jung tidak boleh melakukannya. Karena selama Da Jung masih berstatus menikah, jika tidak tinggal bersama ayahnya, Da Jung hanya bisa tinggal di kediaman resmi. Itu demi mereka berdua, demi Da Jung dan juga PM Kwon.
Kwon Yul meninggalkan kantor dan seorang pria misterius mengamatinya. oh no..pria itu menyiapkan pisau.


Da Jung ingin bicara secara jujur pada Kwon Yul, apa yang akan ia lakukan nanti. Ia jalan ke kantor Kwon Yul dan tanpa sengaja mendengar percakapan Kwon Yul dengan Hye Joo.

Hye Joo tanya apa Kwon Yul ingin membiarkan Nam Da Jung di rumah ini. Kwon Yul membenarkan, kalau dia tidak bisa bersama ayahnya, kurasa dia harus disini.

Hye Joo : Kalau begitu kenapa tidak menikah sungguhan dengan Nam Da Jung ? Anda harus mendaftarkan pernikahan ini kan?

Kwon Yul kaget, Sekretaris Seo, apa katamu?


Hye Joo tahu, Kwon Yul meminta Da Jung meninggalkan kediaman resmi sebenarnya untuk melindunginya dari Menteri Park. Kenapa anda melakukan itu? Itu karena anda menyukainya.

Hye Joo : Apa saya salah?

Kwon Yul : Kau salah. Aku tidak memiliki perasaan khusus padanya. Dia masuk ke dalam situasi ini karena diriku, tentu saja aku harus menjaga dan melindunginya.

Hye Joo tanya apa PM Kwon melindungi Da Jung hanya karena merasa kasihan padanya? Kwon Yul tidak peduli apa yang dipikir Hye Joo, ia tidak akan menikah sungguhan dengan Da Jung. Itu tidak akan terjadi dan tidak mungkin.

Da Jung merasa terpukul, ia jalan pergi tanpa perlu mendengar lagi.
Padahal Kwon Yul masih melanjutkan kata-katanya, meskipun aku benar-benar menyukainya.


Hye Joo keluar kantor, ia patah hati. Akhirnya, dia berkata kalau dia menyukai Nam Da Jung.
Da Jung berdiri merenung di halaman. Kwon Yul menemuinya, Nam Da Jung-ssi, aku sudah memikirkannya, dan aku ingin kau tinggal di kediaman ini sampai nanti. Kurasa itu hal terbaik yang harus dilakukan.

Da Jung : Kenapa? Apa karena anda merasa kasihan pada saya? Itulah kenapa meskipun anda merasa tidak nyaman dan terbeban karena saya, anda tetap meminta saya tinggal disini?
Kwon Yul berusaha menjelaskan bukan itu alasannya. Da Jung memotongnya, ia akan tinggal disini, banyak orang yang mengamati kita dan saya juga tidak bisa tinggal bersama ayah. Tapi jangan mengasihani saya. Da Jung berkata ia punya alasan sendiri kenapa memutuskan tinggal disini.

Kwon Yul : Bukan karena aku merasa kasihan padamu, tapi aku..aku..
Kwon Yul tidak bisa mengatakan isi hatinya. Da Jung minta ijin masuk ke dalam lebih dulu. Kwon Yul hanya menghela nafas.

Ayah dan anak-anak main kartu hwatu dan ternyata Ayah kalah haha..Na Ra dan Man Se sepertinya langsung menguasai permainan ini.
Kwon Yul masuk ke ruang tengah dan tampak syok melihat anak-anaknya main kartu! Ayah Da Jung kelihatan bersalah dan buru-buru membereskan kartu2nya.
Anak-anak langsung bergegas lari ke dalam, kita makan dulu yuk..hahaha

Ayah minta maaf, ia merasa bosan jadi mengajak anak-anak main kartu..aku..aku minta maaf. Kwon Yul tersenyum, tidak apa-apa, Ayah mertua. Saya juga belajar main kartu dari kakek saya.
Ayah kelihatan lega, benarkah? Yah memang tidak ada yang bisa dibandingkan dengan permainan ini untuk mempererat kebersamaan dalam keluarga.

Kwon Yul mendengar Ayah akan kembali ke RS hari ini, ia minta Ayah tinggal beberapa lama di kediaman ini. Tapi Ayah menolak, ia sudah melihat bahwa Da Jung hidup dengan baik, jadi ia sudah puas.
Kwon Yul minta maaf tidak bisa mengantar Ayah kembali ke RS, ia harus segera bekerja pagi ini. Ayah mengerti karena Kwon Yul mengurus banyak masalah negara.



Tapi sebelum Kwon Yul pergi, Ayah memanggilnya dan menggenggam tangan Kwon Yul, menantu Kwon, meskipun aku mengatakan hal yang tidak masuk akal, aku selalu menghargai dirimu.
Kwon Yul : Ayah mertua
Ayah : Pasangan menikah tidak hanya karena cinta, yang paling penting adalah menghargai takdir yang sudah menyatukan kalian bersama. Kau harus memegang erat tangan Da Jung-ku. Kau tidak boleh melepaskan tangannya. Kau mengerti kan?
Kwon Yul tertegun mendengarnya.

Orang-orang mulai berdemo di depan kediaman Perdana Menteri. Mereka protes atas perintah grup Myungshim dan menuntut penyelidikan dihentikan serta Perdana Menteri diturunkan. Pria misterius itu juga ada di tengah demo.
Para reporter juga bersiap merekam semuanya.



Ayah Da Jung bersiap kembali ke RS diantar Da Jung. Anak-anak melepas Ayah, kakek, kau akan datang lagi kan? Ayah membenarkan, dan ia janji akan mengajak mereka main kartu lagi saat datang nanti.

Ayah bahkan memberikan uang jajan untuk mereka semua. Da Jung mengijinkan mereka mengambilnya karena ini dari kakek. Ayah Da Jung benar-benar menyayangi anak-anak, ia menyuruh Man Se makan yang banyak agar cepat besar, memuji kecantikan dan kepintaran Na Ra bahkan memberi tambahan uang untuk Woo Ri sebagai anak tertua dan pintar menyanyi.

Kwon Yul juga menyadari aksi protes diluar tapi ia menenangkan semua orang dan tanya reaksi dari Blue House. Blue House tidak mengatakan apapun, tapi jelas mereka tidak senang. Pihak Blue House juga tampak ragu dengan pemeriksaan atas Myungshim.
Kwon Yul tetap akan melanjutkan pemeriksaan.

Da Jung mengantar Ayah ke RS. Ayah minta anaknya segera kembali, ketiga anak-anak Kwon menunggumu. Menantu Kwon juga menunggumu. Ayah mengaku telah minta Kwon Yul untuk tidak melepaskan tanganmu, yang sudah ia pegang dengan erat saat kalian menikah.
Da Jung mengerti, ia hanya akan mengambilkan air lalu pergi. Tapi tanpa sengaja Da Jung menjatuhkan gelas sampai pecah berantakan.

Ayah terkejut sekali, Da Jung-ah! apa kau terluka? Da Jung tampak kaget, tapi ia menenangkan diri, aku tidak apa-apa. Ayah jangan mendekat. Ayah menghela nafas, aigoo..kau harus lebih berhati-hati.
Da Jung melihat berita soal protes yang meminta Perdana Menteri untuk mundur. Ayah minta Da Jung untuk segera pulang, saat ini kau tidak boleh berdiri saja disini, ayo cepat pergi dan temui menantu Kwon. Ayo cepat. Da Jung akhirnya bergegas pergi.



Kwon Yul ingin keluar dari kediamannya tapi petugas polisi melarangnya, Jong Ri-nim mereka masih melakukan protes. Saya minta maaf Perdana Menteri. Saya tidak tahu kalau protesnya akan berlangsung selama ini. Polisi akan mengerahkan kekuatan untuk menghentikan protes itu.

Kwon Yul melarangnya, tidak. Kau tidak bisa melakukan itu. Polisi itu benar2 terkejut. Tapi bagi Kwon Yul, protes juga merupakan sebuah cara mengungkapkan pendapat. Pastikan tidak ada yang terluka. Polisi mengerti lalu jalan keluar.
In Ho dan yang lain ingin Kwon Yul keluar lewat pintu belakang tapi Kwon Yul juga menolak.

Kwon Yul keluar menemui mereka bersama rombongan. Semua orang teriak, mundur! mundur! petugas teriak, semuanya..Perdana Menteri Kwon keluar!
Da Jung sudah tiba di depan kediaman Perdana Menteri dan melihat semuanya. Ia tampak cemas.

Kwon Yul menghadapi orang-orang itu, aku Kwon Yul. Di hari sedingin ini, aku minta maaf karena membuat kalian semua keluar kesini. Kalian semua baik yang menentang maupun setuju dengan keputusan pemerintah adalah orang-orang yang peduli dan mencintai negeri ini. Jadi kita semua adalah satu. Menolak ataupun tidak, kita semua peduli pada negara kita. Negara seperti apa yang akan kita wariskan pada anak-anak kita nanti?
Pilihan kita saat ini menentukan masa depan negara kita dan akan menentukan masa depan anak-anak kita. Saat ini adalah saat yang penting. Aku juga, di satu sisi sangat gugup dan takut, tapi aku bisa berjanji satu hal, aku tidak akan memaksa kalian untuk setuju. Aku juga tidak akan menyembunyikan proses pemeriksaan. Dan soal korupsi itu, aku tidak akan pernah memaafkannya. Jadi tolong bantu aku, tolong percayalah padaku. Tolong, tunggulah. Hanya itu yang bisa kukatakan pada kalian.
(wow..could you be my President then Sir?)

Semua jadi tersentuh dan tanpa sadar bertepuk tangan. Kwon Yul tampak lega. Pria misterius itu terlihat marah.
Kwon Yul menyadari kehadiran Da Jung dan keduanya saling melempar senyum. Da Jung lega dan sekaligus kagum. Kwon Yul tersenyum simpul lalu menyalami para pendemo. Terima kasih..terima kasih.
Pria misterius itu merangsek kedepan dan mendekati Kwon Yul. Dalam hitungan detik, pria itu berhasil menikam pinggang Kwon Yul! lalu lari. whoa! dimana pengawal saat dibutuhkan?
Kwon Yul syok, ia terjatuh. Semua panik. Jong Ri-nim..! Polisi dan pengawal langsung mengejar pria misterius itu.

Da Jung lari ke arah Kwon Yul, permisi, tolong minggir. Jong Ri-nim! Jong Ri nim!
Da Jung menahan tubuh Kwon Yul dan menyadari kalau tangannya sudah berlumuran darah Perdana Menteri dan Kwon Yul mulai kehilangan kesadarannya. Da Jung panik, Jong Ri-nim! buka mata anda! Jong Ri-nim!



Mata Kwon Yul tertutup dan sepertinya Perdana Menteri mulai kehilangan kesadaran.

Notes :

So sorry for so much delay :) Banyak yang kukerjakan jadi tidak sempat nonton drama, tapi aku akan menyelesaikan PM and I secepat mungkin.  Jangan tanya drama apa yang akan ku-recap berikutnya, karena aku sama sekali tidak tahu juga. Maaf ya.



PMI [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]

1 comment:

  1. Sebelumnya Blog mba Tirza adalah merupakan Blog Kdrama favoritku, Aku senang karena setelah ending recap selalu ada komentar2 yang entah mengapa aku suka sekali membacanya dan selalu ku tunggu2
    tapiiiii kiniiiii........hiks...hiks....
    Kesibukan membuat mba Tirza ga smpt posting2 lagi....
    Berharap kembali seperti dulu....
    Fighting Mbaaaaa.....


    ReplyDelete