Sunday, July 15, 2012

Scent Of A Woman episode 11


Ji wook mengikuti Hye Won dan masuk ke bangsal bagian penyakit kanker. Hye Won masuk ke sebuah kamar.
Ji wook jalan ke kamar itu dan membaca nama pasien : Lee Yeon Jae. Ji wook gemetaran dan akan membuka handel pintu.

Eun Seok muncul memanggil namanya, Kang Ji wook-ssi!
Ji wook menoleh dan minta kepastian, apa Lee Yeon Jae di dalam sana adalah Lee Yeon Jae yang dikenalnya.
Ji Wook : Apa itu kanker?
Eun Seok : Kita bicara dulu.
Ji Wook : jawab aku dulu! Apa aku harus membukanya dan melihatnya sendiri?

Ji wook ingin membuka pintu tapi Eun Seok menahan tangannya. Ia menatap tajam Ji Wook.

Hye Won memasak bubur abalone untuk Yeon Jae. Hye Won dapat abalone dari Ji Wook yang membagi abalone untuk para staf sepulang dari riset ke Wando.
Hye Won minta Yeon Jae memakannya dan menganggap itu buatan Ji Wook. Yeon Jae berhenti makan.

Hye Won tanya sampai berapa lama Yeon Jae akan menyembunyikan sakitnya pada Ji Wook. Dia terus mencoba menemukanmu.

Yeon Jae : Kami sudah putus.
Hye Won terkejut. Yeon Jae ingin putus sebelum Ji wook tahu ia sakit kanker. Yeon Jae tidak ingin menyakiti Ji wook. Ia juga minta Hye Won membuang mawar yang diberikan Ji Wook kemarin malam.

Ji wook bicara dengan Eun Seok, ia ingin tahu kondisi Yeon jae. Apa dia kesini untuk operasi?
Eun Seok tidak tahu bagaimana Ji wook bisa tahu tapi ia ingin Ji Wook pergi. Eun Seok membenarkan, pasien di dalam memang Lee Yeon Jae.

Ji wook syok, apa ..dia kena kanker?
Eun Seok tidak bisa mengatakannya, kau harus mendengarnya sendiri dari Lee Yeon Jae. Jika kau tidak berani menerimanya, jangan tanya apapun dan akhiri saja disini. Bagaimanapun kalian sudah putus.

Ji wook jalan ke mobilnya dan tampak marah. Ji wook pulang dan duduk merenung.
Ia ingat semua kata2 Yeon Jae yang tidak ingin menghabiskan akhir hidupnya hanya duduk di kantor Line Tours, kata2nya saat di Okinawa dll.
Ji wook menutup matanya, sekarang semuanya jadi masuk akal.

Ji wook bergegas ke RS. Yeon Jae sedang telp ibu di taman RS, ia berkata kalau ia mencintai Ibu. Ibu heran kenapa tiba2 bicara seperti itu. Yeon Jae selesai telp dan jalan ke arah RS.

Ji wook jalan ke halaman dan melihat Yeon Jae dari jauh. Yeon Jae melihat Ji wook, ia terkejut. Ji wook tanya kondisi Yeon Jae, ia minta Yeon Jae tidak bohong.
Yeon Jae mengatakan semuanya, kanker kelenjar empedu dan sudah parah. Ji wook ingin tahu apa ini alasan Yeon jae minta putus.

Ji wook marah, sejak kapan kau mengetahuinya? Sejak kapan kau tahu! Apa mungkin..sebelum kau bertemu denganku?
Yeon Jae membenarkan.

Ji wook tidak mengerti, meskipun kau tahu kau sakit, tapi kau tetap ingin mengejarku. Kenapa kau berubah sekarang? Meskipun kau tahu kau kena kanker, kau tetap ingin dekat denganku? Jatuh cinta kepadaku?
Tapi sekarang, kenapa kau seperti ini padaku, kenapa?

Yeon Jae : Waktuku tidak lama lagi. 3 atau 4 bulan? Tidak, mungkin kurang dari itu. Apa kau bisa mengambil beban seperti aku? Kau sebaiknya pergi saja sekarang.

Ji wook marah dan putus asa, kalau kau tahu ini akan terjadi, kau seharusnya tidak dekat denganku. Kata2 seperti ini seharusnya kau katakan sejak dulu, sebelum aku gila karena jatuh cinta padamu.

Yeon Jae juga sedih, aku juga tidak pernah mengira akan menjadi seperti ini.

Ji wook menangis : Kau benar2 terlalu kejam. Aku benar-benar membenci diriku sendiri karena mencintai wanita seperti dirimu...ini membuatku gila.
Ji Wook jalan pergi. Yeon Jae hanya bisa menangis.

Ji wook ngebut sampai ke tepi sungai. Ia keluar dari mobil seperti kehabisan nafas. Menahan emosinya.

Presdir Im bertemu Se Kyung. Se Kyung menawarkan teh tapi ayahnya menolak. Tuan Im masih tidak mengerti kenapa Se Kyung lunak kepada Ji wook setelah apa yang dilakukan pria itu.
Se Kyung : Ayah, aku akan jujur kepadamu. Ji wook tahu soal Yoon.

Tuan Im terkejut. Se Kyung berkata meskipun Ji wook tahu, ia tidak menyinggung soal itu saat memutuskan pertunangan. Tuan Im ragu, jika demikian apa mungkin pernikahan dilanjutkan?
Se Kyung ingin menunggu sebentar lagi. Ayahnya heran, apa kau menyukai Ji wook?
Se Kyung : Tidak ada yang jelek tentang dirinya.

Eun Seok masuk ke kamar Yeon Jae, ia heran kenapa Yeon Jae tidak menyentuh sarapan dan makan siangnya. Kau tidak selera makan atau kau mual sehingga tidak bisa makan?

Yeon Jae menangis, kalau aku tahu akan seperti ini, seharusnya aku berfoto bersamanya. Orang itu datang dan aku mengatakan semuanya. Sekarang semua sudah berakhir.

Eun Seok bertemu Ji Wook. Ia dapat nomor Ji Wook dari ponsel Yeon Ji wook ingin tahu apa yang mau dikatakan Eun Seok.
Eun Seok merasa sebenarnya Yeon Jae tidak ingin berpisah dengan Ji Wook, ia mungkin berharap kau bisa ada di sisinya.

Ji wook : Kenapa kau mengatakan ini padaku?
Eun Seok mencemaskan Yeon Jae, ia sangat lemah saat ini. Ji Wook menyindir, para dokter sekarang ini sudah mencampuri masalah pribadi pasiennya.
Ji Wook tanya apa yang dikatakan di jumpa fans Junsu itu semua benar, tentang cinta pertama selama 25th.

Eun Seok tidak menjawab, ia hanya ingin tahu apa kondisi Yeon Jae yang sakit kanker ini sulit baginya?

Ji wook : Sejujurnya aku tidak punya keberanian untuk tetap bersama wanita yang sekarat.

Eun Seok : Bukankah kau memutuskan pertunanganmu karena kau mencintai Yeon Jae? Apa setelah beberapa hari kau bisa mengubah hatimu begitu saja dengan mudahnya?
Ji wook : Aku menyesalinya.
Eun Seok : Apa katamu?

Ji Wook : Kalau saja aku tahu, aku tidak akan sebodoh ini memutuskan pertunanganku. Dan mengencani wanita yang hanya memiliki 3 atau 4 bulan, terlalu banyak yang dikorbankan.
Setelah kehilangan orang yang kucintai, aku tidak punya kepercayaan untuk hidup dengan kenangan itu seolah tidak ada apa-apa.

Ji wook minta Eun Seok saja yang menjaga Yeon Jae. Kau seorang dokter, kau juga pria yang mencintai Lee Yeon Jae.
Ji Wook berdiri, Eun Seok tanya, yang kau katakan itu..apa kau serius? Aku tanya..apa kau benar-benar serius mengatakannya?

Ji Wook tidak menjawab dan pergi. Eun Seok mengejarnya. Kau..jangan pernah muncul di depan Yeon jae lagi. Kau tidak punya hak berada di sisinya.

Ji wook pulang. Ia tampak frustrasi. Ji Wook minum alkohol langsung dari botol, ia menangis.


Yeon jae boleh pulang hari ini dan Eun Seok berkata pengobatan Yeon Jae yang terakhir bisa dikatakan berhasil, jadi itu bagus.
Yang Hee Joo muncul, eonni!

Hee Joo berkata ia mengakui perasaannya pada Dr. Eun Seok. Hee Joo jadi berani karena Yeon Jae. Aku melihat daftar keinginanmu, itu benar2 keren. Aku juga menulis beberapa.

Yeon Jae tanya bagaimana hasilnya. Hee Joo mengeluh, apa lagi? Aku langsung ditolak. Aku akan terus mencoba sampai dia menyukaiku.

Hee Joo juga akan pergi ke Filipina setelah kemo ini untuk menemui ibunya.
Yeon Jae geli melihat Hee Joo yang selalu ceria.
Hee Joo : Ini memang pesonaku. Lain kali akan menyenangkan kalau kita bisa menyamakan jadwal kemoterapi, jadi kita bisa bersama di RS, kalau bersama kakak, aku merasa sangat senang.

Yeon Jae tersenyum dan menepuk kepala Hee Joo, ia setuju dan minta Hee Joo segera masuk ke dalam.
Hee Joo : Sampai jumpa lagi kakak!

Yeon Jae membaca daftar no. 14 : Meminta maaf dari S.

Hye Won heran, kenapa kau tiba2 tanya soal guru kita? Yeon Jae hanya ingin tahu, apa kau dengar kabar tentangnya?

Hye won tampak kesal, tidak perlu mencarinya. Apa perlunya menemukan orang itu. Memikirkannya saja aku malas. Hye Won tanya tentang Ji wook.

Yeon Jae tidak menjawab, ia justru tanya soal lamaran Hye won.

Ternyata Hye Won berkata akan mempertimbangkannya. Hye Won juga belum pasti, tapi paling tidak pria itu punya penghasilan.

Eun Seok melihat Hee Joo dan mengajaknya bicara. Hee Joo cepat2 berkata kalau ia sudah mencabut semua gambarnya tentang Eun Seok di webtoon.
Eun Seok sudah tahu itu. Hee Joo semangat, lalu apa kau ingin kencan denganku?

Eun Seok tidak menanggapi, ia tanya, bagaimana aku harus memperlakukan seorang pasien kanker yang merasa tidak bersemangat?

Hee Joo : Jangan mencoba menghiburnya. Jangan menunjukkan rasa kasihan atau simpatimu, seperti mengatakan bagaimana ini bisa terjadi? dan apa yang akan kau lakukan sekarang? karena itu hanya membuatnya marah.

Saat itu, waktu aku tahu aku tidak bisa kuliah, teman2ku mengunjungi dan berkata, kasihan sekali kau. Apa yang akan kau lakukan? Semangat! Saat aku mendengar itu, aku merasa sangat frustrasi. Satu pesan yang membuatku tenang adalah saat seorang teman berkata, aku melihat ddeokbokki ini di jalan dan kelihatannya enak, jadi aku membelinya. Ini untukmu, makanlah.
Itu yang seharusnya kau katakan.

Eun Seok bingung, jadi maksudmu apa aku harus membeli ddeokbokki? Hee Joo geli, bukan itu maksudku. Kau seharusnya bersikap normal, seperti tidak terjadi sesuatu.
Kau harus memperlakukan orang itu seperti itu.

Hee Joo gembira, ini seperti kencan saja dengan Eun Seok. Hee Joo sudah dirawat di RS ini selama 2 th tapi baru kali ini mereka bisa bicara dengan panjang lebar seperti ini.

Ibu memberikan jus untuk Yeon Jae, ia heran melihat Yeon Jae yang semakin kurus. Ibu ingin tahu siapa pria yang mencari Yeon Jae waktu itu, ia sangat tinggi dan tampan sekali, ia mengendarai mobil warna merah. Siapa dia?
Yeon Jae berkata, dia pasti Direktur yang datang untuk urusan pekerjaan.

Ibu tidak percaya, kalau urusan pekerjaan pasti bisa diselesaikan di kantor, kenapa ia harus mencarimu di rumah? Apa mungkin?
Yeon Jae dapat telp. Ibu ingin mendengar tapi tidak bisa mendengar apapun.

Eun Seok menunggu Yeon Jae di luar rumah. Ia berkata pada diri sendiri, seperti tidak terjadi apa-apa.
Yeon Jae keluar, ia heran kita mau kemana? Eun Seok mengajak Yeon Jae ke Sueno/les tango. Pertunjukan di RS sebentar lagi, kau sudah setuju jadi partnerku, jadi kau harus tanggung jawab sampai akhir.

Ibu heran melihatnya, siapa pria itu?

Yeon Jae dan Eun Seok latihan tango, tapi Yeon Jae tidak konsentrasi dan salah.

Presdir Kang mengunjungi Ji wook. Rumah Ji Wook tampak berantakan dan Ji Wook tidur karena mabuk. Ayahnya kesal, aku datang menemuimu, tapi kau hanya minum2 saja!

Ji wook bangun, ia tampak kacau. Tuan Kang kesal, kenapa? apa kau bermasalah dengan wanita itu? apa kalian putus?

Ji Wook jalan ke dapur mengambil air minum. Bukan itu. Ayahnya terus saja bicara, kau bukan orang yang suka minum dan kau minum sampai seperti ini, kalau tidak ada masalah dengan wanita, lalu apa?
Tuan Kang marah2, siapa yang menyuruhmu memutuskan pertunangan, kau tahu tidak akan bertahan lama, tapi kau melibatkan banyak orang, kau ini sungguh bodoh.

Ji wook mohon, tinggalkan aku sendiri. Tuan Kang masih bicara, apa sulitnya putus dengan wanita itu? Segera selesaikan semuanya dan sadarlah.

Ji wook masuk kamar mandi, menyalakan shower tanpa buka baju. Ji Wook stress.

Anggota les tango istirahat dan beberapa orang menanyakan Ji Wook, apa Direktur tidak akan datang lagi.
Yeon Jae diam saja mendengar percakapan mereka. Ia ingat saat menari bersama Ji Wook.

Eun Seok memandangi Yeon Jae. Ia mengerti perasaannya.

Veronica tanya kapan pertunjukan untuk RS. Eun Seok berkata, Jumat depan.
Veronica : Jadi tidak banyak waktu lagi.
Eun Seok membenarkan. Veronica janji akan merancang koreografi yang bagus, jika kau harus tampil di panggung.

Eun Seok minta tarian yang mudah saja. Veronica menolaknya. Semua tertawa, tapi Yeon Jae sama sekali tidak menyadari percakapan itu.

Yeon Jae dan Eun Seok pulang. Eun Seok berkata akan mengajak Yeon Jae ke satu tempat bersamanya.

Eun Seok mengajaknya ke SD lama mereka. Yeon Jae heran, kau sekolah disini hanya 2 th, bagaimana kau bisa ingat.
Eun Seok tidak akan bisa melupakannya. Yeon Jae geli, kenapa? karena insiden pup itu?

Eun Seok tersenyum : Yeon Jae..ada yang tidak bisa kukatakan selama 25th ini. Aku ingin mengatakannya padamu sekarang.
Selama itu..terima kasih.

Yeon Jae tanya untuk apa. Eun Seok berkata kalau Yeon Jae tidak melepas sweaternya dan mengikatnya ke pinggang, Eun Seok tidak akan pernah bisa pulang.
Yeon Jae komen, itu sweater baru dan baru dipakai sekali hari itu, sayang sekali.
Eun Seok : Aku sudah mencucinya tapi tidak berani mengembalikannya padamu, kurasa kau tidak ingin mengenakannya lagi.

Yeon Jae tersenyum, anak itu sudah jadi teman yang begitu kuat dan hebat, ini sungguh mengagumkan. Kenapa?
Eun Seok : Senang melihatmu tertawa, ayo kita lomba. Kau bilang aku tidak bisa lari.

Eun Seok dan Yeon Jae mengambil posisi start dan mulai berlari. Eun Seok lari cepat sekali dan mengalahkan Yeon Jae.

Tapi Eun Seok tersandung dan jatuh bergulingan di lapangan.

Yeon Jae akhirnya menang dan ia loncat2 senang. Eun Seok duduk di lapangan dan ketawa geli. Ia tepuk tangan untuk Yeon Jae.

Yeon Jae dan Eun Seok duduk sambil istirahat. Yeon Jae berkata ia ingin menemukan mantan gurunya tapi tidak bisa. Eun Seok tanya apa kau mau aku membantumu menemukannya?
Yeon Jae : Bagaimana caranya? kau bahkan tidak tahu siapa dia.

Eun Seok minta smartphone Yeon Jae, ia minta Yeon Jae mengetikkan ID dan password, setelah itu meninggalkan pesan dan orang2 akan menjawabnya.
Yeon Jae baru tahu kalau smartphone-nya bisa melakukan itu. ha!

Ji wook keluar dari kamar mandi dalam kondisi basah kuyup, ia melihat tanaman pemberian Yeon Jae yang mulai tumbuh.

Ji Wook pergi ke makam ibunya. Ny. Yu Hui Yeong. Ji wook menangis, saat ini apa yang seharusnya kulakukan? Aku takut. Aku takut kalau dia akan pergi seperti kau, Ibu. Aku benar2 takut.
Tapi orang itu menderita kanker.

Ji Wook telp Yeon Jae. Tidak diangkat. Ia kirim sms.
Yeon Jae akhirnya keluar rumah menemui Ji Wook. Ji wook berkata tidak akan bisa putus dengan Yeon Jae.

Yeon Jae mengusirnya. Ji Wook tidak mau, kalau Yeon Jae mengusirnya hanya karena mencemaskannya, kau tidak perlu melakukan itu.
Apapun penyakitmu dan seberapa lama waktu yang kau miliki, aku tidak peduli. Aku ingin bersamamu.

Yeon Jae : Tapi aku tidak mau bersamamu.
Ji Wook : Kenapa?
Yeon Jae : Kau akan hidup paling tidak 50 th lagi. Jadi, kau seharusnya menemukan orang lain yang bisa hidup bahagia bersamamu untuk waktu yang lama.
Ji Wook : Lalu bagaimana dengan dirimu, apa kau akan hidup menderita?
Yeon Jae : Paling tidak hanya 3 atau 4 bulan saja.

Ji wook tidak menyerah,kau bilang ingin kencan denganku sebelum kau mati. Jadi kita kencan saja sampai kau mati.
Yeon Jae : Aku tidak mau. Aku tidak mau! Aku tidak mau kau melihatku semakin sakit dan lemah. jadi, kumohon pergilah.

Yeon Jae jalan pergi. Ji wook berkata ia mencintai Yeon Jae. Aku mencintaimu.

Yeon Jae : cinta itu...itu berlebihan untukku. Cinta itu terlalu membebaniku.
Yeon Jae masuk ke halaman rumah dan menangis.

Se Kyung tanya kondisi Ji Wook pada Presdir Kang dan mendengar kalau sepertinya Ji Wook sudah putus dengan Yeon Jae. Tuan Kang ingin Se Kyung menemui Ji wook dan memberinya semangat.

Ji Wook pergi ke pohon di bukit tempat ibunya menanam kotak. Yeon Jae ingat kata2 Ji Wook dan mendapat sms dari Ji Wook.

Ji wook duduk di bawah pohon, aku pergi ke bukit. Aku mengubur cincin itu lagi. Sampai kau menerimanya, aku tidak akan mengeluarkannya. Tidak masalah menunggu selama 20 th atau 100 th. Tapi kumohon, jangan membuatku menunggu terlalu lama.

Yeon Jae menangis membaca sms itu.

Se Kyung mengundang Yeon Jae untuk bertemu. Se Kyung ingin tahu, sebenarnya Yeon Jae dan Ji Wook putus atau tidak. Kau benar2 lucu, mencuri tunangan orang lain dan membuatnya memutuskan pertunangan, tapi kau akhirnya memutuskan hubungan secepat ini.

Yeon Jae : Kenapa? bukankah kau ingin kami putus?

Se Kyung menuduh Yeon Jae hanya menggunakan Ji wook untuk balas dendam. Kasihan Ji Wook.

Yeon Jae : kau benar, dia perlu dikasihani, jadi jagalah dia baik-baik. Aku sudah memikirkannya, kalian memang cocok satu sama lain, kau adalah pasangan yang paling sempurna untuknya, kau punya banyak uang, muda, cantik dan sehat.

Se Kyung : Apa ini yang ingin kau katakan? Agar kami bersama?
Yeon Jae : Tidak, ada satu lagi. Lahirkanlah anak laki dan perempuan yang mirip dengan Ji wook dan hiduplah untuk waktu yang sangat..sangat lama.
Se Kyung terkejut : Apa?
Yeon Jae : Itu yang ingin kukatakan.
Yeon Jae pergi.

Eun Seok jalan di lorong RS, ia menanyakan kondisi seorang pasien yang tampak terkejut dengan perubahan sikap Eun Seok.
Setelah pasien itu berlalu. Eun Seok melihat lorong RS kosong. Eun Seok menutup mata dan mulai latihan tango.

Tidak lama, Eun Seok membuka matanya. Ternyata ia sudah tidak sendirian lagi. Hee Joo dan perawat ada di depannya, Hee Joo mengacungkan jempol dan beberapa pasien lain juga ikut menontonnya.
Eun Seok berlalu sambil menutup mukanya karena malu.

Yeon Jae dan Eun Seok mengamati Veronica dan Ramses berdansa. Mereka merancang koreo untuk pertunjukan Eun Seok.

Veronica minta mereka mencobanya. Ramses juga berkata tidak ada kesalahan dalam tango. Jika ada kesalahan dan salah langkah, itu tetaplah tango. Begitu kata Al Pacino.
Ramses juga minta mereka mencobanya. Kedua pasangan mulai berdansa.

Ji wook masuk kantor dan Sang Woo tampak cemas. Ji wook hanya minta pekerjaan-nya dan tanya tentang pulau Wando.
Sang Woo berkata sudah mulai dijalankan. Ji Wook minta Sang Woo menyiapkannya, ia akan pergi meeting.

Hari berlalu, Yeon Jae dan Eun Seok terus berlatih dan berlatih.

Ji wook kerja seperti biasa dan menghadiri makan malam bersama stafnya. Manager Noh dan Nam gembira karena proyek Wando mereka ternyata sukses.
Nam berkata ini karena Direktur pergi sendiri kesana. Hye Won berkata ide Wando ini berasal dari Yeon Jae, seharusnya Yeon Jae dipanggil untuk ikut makan-makan. Apa aku perlu telp dia?

Yoon Bong Gil berkata saat ini Lee Yeon Jae-ssi cukup sibuk. Ini karena pertunjukan Tango di RS. Setiap malam ia latihan bersama Dokter itu.
Noh heran, tango? bagaimana kau tahu tentang itu?
Yoon hanya berkata ia dengar dari teman. Ji wook menatap tajam Yoon.

Ji wook tampak kesal dan minta Yoon menuangkan anggur. Yoon tampak lega karena ia tidak perlu menjawab pertanyaan2 Noh.
Hye Won heran melihat Ji wook yang terus-terusan minum.

Ji wook mabuk dan ia diantar ke rumah Yeon Jae. Ji wook terbangun dan heran, kenapa kita ada disini? Sopir tembak itu bingung, ini karena anda ingin diantar kesini.
Ji Wook : Maaf, tolong kembali ke Pyeongchang-dong.
Sopir itu hanya menghela nafas. Ji wook minta pria itu menunggu sebentar lalu ia keluar dan mengamati rumah Yeon Jae.

Ibu pulang dan menyapa Ji wook, apa kau pria yang waktu itu? Orang yang mencari Yeon Jae?
Ji wook membungkuk, selamat malam.

Ibu mengerti, sepertinya kau habis minum. Malam ini seharusnya Yeon Jae ada di rumah, apa kau ingin aku memanggilnya keluar?
Ji wook : Tidak perlu.
Ia membungkuk dan masuk ke mobil.

Ibu menemui Yeon Jae, pria tampan itu mencarimu. Dia tadi di depan pintu.
Ibu curiga, pasti ada sesuatu diantara mereka, apalagi tadi dia mabuk. Apa artinya jika seorang pria dalam keadaan mabuk mencari wanita di rumahnya?

Yeon Jae tidak mau ibu memikirkan hal2 lain. Ibu tampak berharap pria itu jadi menantunya. Ibu heran melihat baju Yeon Jae, baju apa ini?
Yeon Jae : Aku sedang menyiapkan sesuatu dengan orang yang kukenal.
Ibu : Siapa?
Yeon Jae minta ibu keluar, ia merasa lelah. Ibu heran, kau dirumah terus, lelah apa.

Yeon Jae meninggalkan pesan, aku mencari Kim Dong Myeong-ssi Guru bahasa Korea yang pernah mengajar di SMA putri Jang Eun.
Yeon Jae dapat jawaban, omo Yeon Jae, aku teman sekelasmu Mi Jin. Guru itu membuka toko roti di dekat rumahku, dia pindah ke situ belum lama ini dan aku tanpa sengaja melihatnya.

Yeon Jae dapat telp dari Eun Seok. Yeon Jae berkata ia sepertinya menemukan gurunya itu. Aku akan menemuinya, lalu aku akan menemuimu.

Eun Seok memandangi jasnya, ia tersenyum, baiklah sampai nanti.

Yeon Jae sampai di depan bakery Blueberry, toko milik Guru Kim. Yeon Jae tampak takut-takut.

Yeon Jae masuk dan berdiri di depan mantan gurunya. Apa kabar? Apa kau ingat aku?
Pak Kim kelihatan tidak suka dengan kehadiran Yeon Jae dan memintanya pergi.

Yeon Jae menemui Eun Seok dan menangis, kurasa ia tidak ingin melihatku. Kurasa dia tidak akan memaafkanku, kenapa begitu sulit. Aku tidak punya banyak waktu lagi, jadi kenapa sesulit ini?

Eun Seok hanya bisa memeluk Yeon Jae : Waktu itu, kau pernah cerita saat kau merasa depresi, kau menari tango bersama seorang kakek dan kau merasa lebih baik. Hari ini, apa kau bisa menganggapku sebagai kakek itu?

Ji wook bertemu Se kyung untuk urusan pekerjaan. Se Kyung mengajak makan tapi ditolak.
Se Kyung : Im Se Kyung dari Grup Seojin mengundang Direktur Kang Ji wook dari Line Tour untuk makan malam.

Keduanya makan di tempat biasa Ji Wook dan staf Line tour makan. Ji wook sebenarnya ingin sering makan bersama stafnya tapi mereka menolak karena terlalu menyusahkan.
Se Kyung juga mengalami hal yang sama. Kau tampak kurus. Ji wook membenarkan.

Se Kyung lega karena Ji wook sudah lebih baik, karena ia depresi untuk waktu lama. Se Kyung dengar Ji wook putus dengan Yeon Jae.
Ji wook : Kau pasti mendengarnya dari ayahku, ia hanya membuat kesimpulan saja.

Se Kyung : Aku mendengarnya dari Lee Yeon Jae. Dia berkata kalian sudah putus dan memintaku untuk bersama denganmu. Sepertinya kau belum membereskan perasaanmu, jadi cepat bereskan. Wanita itu jelas tidak tulus saat mendekatimu.
Ji wook marah mendengarnya dan ia segera pergi.

Eun Seok gugup menunggu giliran tampil. Ia bahkan rasanya ingin melarikan diri, bagaimana ini?
Yeon Jae geli, kau bilang kau akan menjadi kakek itu?
Eun Seok : Kakek? Apa aku setua itu? (haha..I love EunSeok)

Yeon Jae ketawa. Keduanya menunggu grup musik selesai tampil, lalu MC muncul dan mengenalkan mereka : Dia dikenal dengan karakternya yang kaku dan to the point, Pertunjukan Tango oleh Dr. Chae Eun Seok.
Hee Joo dll langsung semangat.

Eun Seok dan Yeon Jae muncul dan mulai menari.

Ternyata sukses dan semua menikmatinya. Ji wook muncul dan melihat bagian akhir tarian mereka.

Tango dance selesai dan mendapat sambutan meriah dari Direktur RS, para dokter, perawat, staf dan juga pasien. Eun Seok dan Yeon Jae ketawa lebar.

Keduanya jalan keluar, Ji Wook mengikuti mereka. Eun Seok tanya kondisi Yeon Jae, apa kau lelah?

Yeon Jae : Meskipun aku lelah, aku merasa senang. Aku juga merasa puas.

Ji Wook muncul dan memanggilnya, Lee Yeon Jae! Yeon Jae dan Eun Seok terkejut.
Eun Seok marah, kau pikir kau siapa? Ji wook minta Eun Seok tidak ikut campur. Yeon Jae minta Eun Seok pergi dulu, tidak apa-apa.

Ji Wook : Aku akan tanya untuk terakhir kalinya, apa yang kau inginkan. Apa kau ingin aku meninggalkanmu? Jawab aku!

Yeon Jae menangis : Benar.
Ji Wook : Jadi sampai akhir, kau berkata ini tidak akan berhasil. Baiklah sesuai keinginanmu, kau..kau tidak akan pernah melihatku lagi.

Ji wook jalan pergi. Yeon Jae memandang punggung Ji Wook yang semakin menjauh sambil menangis.

SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]

No comments:

Post a Comment